13 Februari 2024

6 Rekomendasi Salep Herpes untuk Bayi, Pilih yang Tepat!

Tetap diperlukan rekomendasi dari dokter anak sebelum digunakan ya, Moms!
6 Rekomendasi Salep Herpes untuk Bayi, Pilih yang Tepat!

Umumnya, salep herpes untuk bayi bekerja dengan cara menghentikan penyebaran virus herpes yang diderita Si Kecil.

Semakin muda usia Si Kecil, semakin rentan mereka terhadap efek berbahaya dari herpes pada bayi.

Herpes pada bayi disebabkan oleh virus herpes simpleks (HSV) yang sangat menular yang dapat menyebabkan luka dingin.

Herpes bisa menjadi serius pada bayi yang baru lahir karena sistem kekebalannya belum berkembang sepenuhnya melawan virus.

Adapun penyebab herpes pada bayi sendiri menurut National Health Service, yaitu jika Moms pertama kali terkena herpes genital dalam enam minggu terakhir kehamilannya sehingga Si Kecil yang baru lahir berisiko tertular.

Ada risiko Moms menularkan infeksi ke Si Kecil jika melahirkan melalui vagina.

Namun, risiko ini lebih rendah jika Moms pernah menderita herpes genital sebelumnya.

Kemudian, bila Si Kecil mendapatkan ciuman dari seseorang yang mengalami herpes mulut mencium mulutnya.

Biasanya virus herpes simpleks ini dapat ditularkan ke bayi.

Baca Juga: Ini Penyebab dan Ciri-ciri Keguguran Tanpa Pendarahan, Moms Wajib Tahu!

Virus herpes juga dapat menyebar ke bayi jika ibu mengalami lepuh akibat herpes di payudaranya.

Kemudian, sang ibu memberi makan bayi dengan payudara yang terkena atau ASI yang keluar dari payudara yang terkena.

Seorang bayi paling berisiko terkena infeksi herpes dalam 4 minggu pertama setelah lahir.

Menurut University of Rochester Medical Center, beberapa anak tidak menunjukkan gejala infeksi pertama virus herpes simpleks.

Dalam kasus lain, seorang anak mungkin mengalami gejala mirip flu yang parah dan bisul di dalam dan sekitar mulut.

Salep Herpes untuk Bayi

Bayi Baru Lahir
Foto: Bayi Baru Lahir

Meskipun saat ini tidak ada obat untuk herpes mulut, kabar baiknya adalah bisa sembuh dengan sendirinya menurut penjelasan Healthy Children.

Beberapa mungkin membutuhkan waktu lebih lama dari yang lain untuk sembuh.

Luka dingin biasanya tidak dapat diobati, karena obat yang tersedia saat ini mungkin salep herpes yang akan mempercepat waktu penyembuhan.

Namun, perlu diingat herpes pada bayi juga bisa terjadi meskipun Moms dan Dads sebagai orang tuanya tidak pernah ingat menderita sakit herpes dalam bentuk apapun.

Herpes pada bayi perlu dideteksi dan diobati dengan cepat.

Lalu, apa saja jenis salep herpes untuk bayi yang aman?

Salep herpes untuk bayi ini memiliki nama Acylovir.

Direkomendasikan oleh Medicine For Children, salep Acyclovir dapat memperlambat pertumbuhan dan penyebaran virus.

Dengan begitu, tubuh Si Kecil dapat melawan virus herpes yang menyebabkan infeksi di sekitar mulut.

Salep herpes untuk bayi ini dikenal sebagai obat anti virus.

Biasanya, krim Acyclovir dioleskan lima kali dalam sehari dengan rentang waktu ideal sekitar empat jam.

Kemudian, oleskan pada waktu yang sama setiap hari yang menjadikan rutinitas harian Si Kecil termasuk membantu Moms dan Dads untuk mengingat.

Dokter anak akan menentukan jumlah dosis salep acyclovir yang tepat untuk Si Kecil. Dosis akan ditampilkan di label obat.

Penting untuk Moms mengikuti saran dokter tentang berapa banyak yang harus diberikan.

Cara pemberiannya yaitu:

  • Cuci tangan Moms dengan sabun dan air panas.
  • Peras salep dalam jumlah kecil (seukuran kacang polong) ke atas ujung jari Moms.
  • Oleskan salep dalam laposan tipis di atas herpes mulut sampai meresap ke dalam kulit.
  • Jangan menggosok salep dengan kasar karena dapat mengiritasi luka.
  • Jangan mengoleskan salep herpes untuk bayi pada kulit yang sehat kemudian cuci tangan kembali dengan sabun dan air panas setelah oles salep herpes.

Salep acyclovir ini akan bekerja secara maksimal segera setelah gejala timbul.

Jangan berhenti lebih awal, karena virus herpes mungkin mulai berkembang biak lagi serta kembali.

Jika Si Kecil secara tidak sengaja menelan salep Acyclovir, sebenarnya tidak apa-apa.

Namun, jika Moms atau Dads khawatir dengan buah hati kalian maka langsung segera hubungi dokter anak dan bawalah obat atau kemasan jika tengah menghubungi mereka.

Apakah ada kemungkinan efek samping dari salep herpes ini?

Setiap efek samping yang terjadi biasanya ringan dan akan hilang setelah beberapa hari.

Berdasarkan selebaran dari Medlineplus, salep Zovirax sebagai salep herpes ini mengandung bahan aktif acyclovir termasuk salep herpes untuk bayi yang juga obat-obatan antivirus.

Salep ini juga digunakan untuk mengobati herpes pada bibir dan wajah.

Walaupun begitu, salep herpes ampuh ini tidak menghilangkan infeksi virus dari tubuh. Namun, mengurangi keparahan dan durasi saat muncul kembali.

Kemudian, pemberian salep Zovirax ini baiknya dilakukan ketika indikasi herpes termasuk namanya sudah disebutkan oleh dokter.

Bila Moms dan Dads tidak yakin memberikan Zovirax sebagai salep herpes untuk kulit maka bicarakan dengan apoteker atau dokter.

Sampai saat ini belum ada obat yang diketahui memengaruhi kinerja salep Zovirax.

Tapi, pastikan Moms dan Dads tidak mencampurkannya dengan krim, lotion atau salep lain kemudian oleskan hanya ke area yang terkena efek.

Cara menggunakan salep Zovirax sebagai salep herpes untuk kulit ini harus mengikuti semua arah yang diberikan.

Bila tidak mengerti maka tanyakan kembali cara menggunakannya secara detail.

Salep herpes ini hanya untuk pemakaian luar sehingga oleskan secara tipis ke daerah yang terkena, termasuk bagian luar tepi lepuh herpes, lima kali sehari setiap empat jam.

Bila tak kunjung membaik dalam waktu empat hari, maka langsung hubungi dokter. Hindari menggosok area herpes dan menyentuh yang akan membantu untuk memperburuk kondisi infeksi serta mengurangi risiko menularkannya pada orang lain.

Hindari kontak dengan mata, jika tidak senga maka bersihkan dengan air.

Baca Juga: 5 Penyebab Berat Bayi Lahir Rendah, Pastikan Pantau Kesehatan Moms Selama Masa Kehamilan!

Salep herpes lainnya yang bisa digunaka adalah Hydrocortisone.

Menurut Michigan Medicine, ini adalah salep herpes yang yang memiliki sifat anti-inflamasi, anti alergi dan anti pruritus pada jaringan kulit.

Hydrocortison di gunakan untuk mengobati eksim, inflamasi, kemerahan,serta gatal-gatal pada kulit, beberapa jenis infeksi kulit yang dapat diobati contohnya dermatitis alergi, herpes dan penyakit kulit lainnya.

Hydrocortisone sebagai salep herpes dapat digunakan untuk luka dingin di bibir dan sekitar mulut.

Salep herpes ini kurang ampuh mengobati lesi herpes yang menyerang alat kelamin atau mata.

Pengobatan dengan Hidrokortison harus dimulai sesegera mungkin setelah munculnya gejala pertama (seperti kesemutan, rasa terbakar, lepuh).

Cara pemakaiannya mudah, cuci tangan sebelum dan sesudah mengoleskan salep herpes.

Basuh juga area kulit yang akan dirawat.

Oleskan tipis salep herpes untuk kulit untuk menutupi bagian yang sakit dingin atau kesemutan.

Jangan menggosok herpes pada mulut, untuk menghindari memperburuk atau menyebarkan virus ke area lain di mulut.

Jangan menutupi kulit yang dirawat dengan perban.

Usahakan jangan mandi atau terkena air selama 30 menit setelah mengoleskan salep herpes untuk kulit ini.

Gunakan salep herpes ini untuk jangka waktu yang ditentukan sepenuhnya.

Gejala mungkin membaik sebelum infeksi benar-benar sembuh.

Baca Juga: 9+ Manfaat Daun Singkong untuk Kesehatan, Baik untuk Ibu Hamil!

Cara mengobati herpes juga bisa dengan menggunakan Lacyvir.

Salep herpes ini mengandung bahan aktif acyclovir, antivirus yang bisa membantu menekan pertumbuhan sekaligus penyebaran virus herpes pada tubuh.

Selain salep herpes, losion dan krim pereda nyeri dapat meredakan ketidaknyamanan yang terkait dengan luka pada kulit.

Ada sejumlah losion yang bisa digunakan untuk menenangkan herpes pada kulit.

Obat oral seperti Tylenol (acetaminophen), Advil (ibuprofen), dan Aleve (naproxen) juga dapat membantu meredakan nyeri terkait herpes selama beberapa jam.

Rekomendasi salep herpes untuk bayi yakni Clinovir.

Cara kerja salep ini adalah dengan menghambat enzim DNA polymerase virus herpes simplex dan replikasi DNA virus, sehingga mencegah pembentukan DNA virus tanpa memengaruhi sel-sel normal dalam tubuh.

Salep ini dapat digunakan untuk pengobatan infeksi herpes simpleks pada kulit dan membran mukosa, termasuk herpes genital awal dan yang kambuh.

Salep Clinovir juga dapat digunakan untuk mencegah infeksi herpes simpleks yang berulang pada pasien yang sistem kekebalannya normal, serta sebagai pencegahan pada pasien dengan sistem kekebalan tubuh yang lemah.

Rekomendasi salep herpes lainnya adalah Scanovir.

Salep ini digunakan untuk meradakan infeksi herpes simpleks pada kulit, termasuk infeksi awal dan rekuren dari herpes genital dan herpes labialis.

Namun, obat ini sebaiknya digunakan secara hati-hati. Hindari kontak dengan mata, mulut, dan bagian kewanitaan.

Hindari Ini untuk Mengobati Herpes

Herpes pada Anak
Foto: Herpes pada Anak

Menurut Nationwide Children, selain menggunakan salep herpes ampuh untuk kulit, cara ini dapat dilakukan untuk mengurangi rasa sakit pada kulit akibat herpes.

  • Dokter mungkin meresepkan obat antivirus atau salep herves untuk membantu mempercepat proses penyembuhan. Ini juga mempersingkat waktu ketika virus dapat menyebar dari luka herpes.
  • Nyeri dapat diobati dengan obat-obatan seperti Tylenol (acetaminophen) atau Motrin (ibuprofen) atau dengan mengoleskan kantong es yang dibungkus handuk ke area yang terkena.
  • Jika sariawan ada di mulut, hindari makanan tinggi asam, seperti buah jeruk dan jus.
  • Area yang terinfeksi harus tetap bersih dan kering.
  • Sering-seringlah mencuci tangan dan hindari menyentuh luka untuk mencegah penyebaran virus.
  • Penting untuk tetap sehat dengan istirahat yang cukup, mendapat nutrisi yang tepat dan olahraga serta mengelola stres dengan baik.

Namun, jika sudah hampir waktunya untuk dosis berikutnya, lewati dosis yang terlewat dan kembali ke jadwal pemberian dosis regular. Jangan menggandakan dosis.

Baca Juga: 15 Manfaat Beras Hitam, Beras Rendah Kalori yang Cocok untuk Menurunkan Berat Badan!

Gejala Infeksi Herpes pada Bayi

Bayi Demam
Foto: Bayi Demam

Kebanyakan orang dengan HSV-1 dapat mengeluarkannya melalui air liur tanpa gejala, atau mungkin mengalami sakit flu, melepuh kecil berisi cairan yang pecah, mengeras, dan menghilang dalam waktu sekitar 21 hari.

  • Bayi baru lahir yang terinfeksi mungkin memiliki gejala ringan pada awalnya, seperti demam ringan (100,4 derajat F., atau lebih, rektal), kurang makan, atau satu atau lebih lepuh kulit kecil. Ini bisa terjadi dua hingga 12 hari setelah terpapar HSV. Jika salah satu dari ini terjadi, segera beri tahu dokter anak.
  • Bayi baru lahir bisa menjadi sangat sakit dengan cepat disertai demam tinggi dan kejang, dan bisa menjadi lesu (terkulai).
  • Infeksi HSV pada bayi baru lahir bisa sangat parah bahkan bisa menyebabkan kematian.Sehingga, bila sudah ada gejal infeksi herpes pada bayi segera hubungi dokter untuk lebih lanjut.

Pencegahan herpes pada bayi baru lahir sangat menantang. Mencegah infeksi pada orang tua dapat membantu mengurangi risiko infeksi pada bayi baru lahir.

Meskipun mungkin akan ada vaksin dalam perjalanan, penelitian lebih lanjut masih diperlukan.

Baca Juga: Telaga Saat Puncak, Tempat Wisata yang Meneduhkan Hati di Bogor, Cocok untuk Healing!

Penggunaan obat atau salep herpes apapun terutama pada bayi atau anak kecil, hanya perlu dilakukan dengan resep, dan tindak lanjut yang cermat dari dokter.

Herpes dan masalah medis lainnya perlu didiskusikan dengan dokter anak.

Di masa depan, mungkin dapat melindungi bayi lebih jauh dengan vaksin untuk ibunya, bayi, atau keduanya, dan merawat mereka dengan obat atau salep herpes yang lebih manjur.

Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.


FOLLOW US

facebook
twitter
instagram
spotify
tiktok

Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan

Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.

rbb