15 Maret 2019

Seberapa Sering Frekuensi Berhubungan Seks Saat Tidak Merencanakan Kehamilan, Ya?

Meski tak berencana hamil, Moms perlu rutin melakukan seks
Seberapa Sering Frekuensi Berhubungan Seks Saat Tidak Merencanakan Kehamilan, Ya?

Melakukan seks memang bukan hanya soal angka tetapi adalah kepuasan antar pasangan.

Namun, tetap saja jumlah atau kuantitas juga penting untuk diperhatikan.

Jangan sampai Moms menganggap remeh melakukan seks. Apalagi sampai frekuensi berhubungan seks tidak terjaga.

Menganggap bahwa yang penting melakukan. Padahal Moms harus memahami pentingnya berapa kali melakukan seks.

Sebaiknya Berapa Kali?

berapa kali melakukan seks cover
Foto: berapa kali melakukan seks cover

Foto: thesociallit.com

Seorang terapis seks bersertifikat, Sari Cooper, mengungkapkan bahwa ada sebuah penelitian yang menemukan pasangan akan bahagia jika melakukan seks tiga sampai empat kali setiap minggunya.

Meskipun ini tak bisa disamakan dengan setiap orang, tetapi Moms juga tetap perlu memperhatikan saran dari penelitian ini.

“Survei ini mungkin tidak mengambil gambaran total dari kehidupan pasangan. Jangan sampai hal ini membuat pasangan menjadi rendah diri atau khawatir tetapi jadikan survei ini sebagai gambaran pentingnya melakukan seks secara rutin,” ujarnya.

Baca Juga: 7 Aktivitas Setelah Bercinta yang Semakin Hangatkan Hubungan Suami-Istri

Pentingnya Diskusi dengan Suami

berapa kali melakukan seks 01
Foto: berapa kali melakukan seks 01

Foto: projecthotmess.com

Banyak pasangan yang mungkin sudah sukses untuk melakukan seks secara rutin.

Menurut Cooper, hal ini bisa jadi contoh bahwa frekuensi berhubungan seks secara rutin adalah yang utama.

Jumlahnya tentu bisa disesuaikan dengan kondisi pasangan masing-masing.

“Pasangan harus bisa berbicara terus terang mengenai seberapa kali melakukannya. Dan bagaimana kondisi masing-masing agar seks dilakukan dengan nyaman,” ujar Cooper.

Jika Moms bertanya berapa kali yang normal terjadi?

Tentu saja hal tersebut tidak bisa jadi acuan sebab setiap orang punya kondisinya masing-masing.

Moms mungkin menjalani long distance relationship sehingga intensitas pertemuan tentu menjadi jarang.

Jangan khawatir juga jika Moms merasa terlalu sering atau banyak sebab membuat rumah tangga menjadi romantis memiliki caranya masing-masing.

Moms dan pasangan juga harus mendengarkan apa yang dialami oleh tubuh.

Sebab, ada perubahan hormon yang mendorong gairah seksual menjadi lebih tinggi.

Moms bisa menginformasikan pada suami bahwa saat tertentu seperti pada saat masa subur Moms mungkin akan bergairah untuk melakukan seks.

Samakan dengan ritme atau kegiatan suami agar Moms tidak merasa kecewa sebab tidak melakukan seks.

Baca Juga: 3 Manfaat Sex Toys Dalam Hubungan Suami Istri

Survei Menunjukkan…

berapa kali melakukan seks 02
Foto: berapa kali melakukan seks 02

Foto: timesofindia.com

Nah, jika Moms bingung frekuensi berhubungan seks ternyata ada survei yang menunjukkan kondisi seks pasangan pada umumnya.

Sebuah survei terhadap 2.000 orang Amerika menemukan bahwa 32% perempuan melakukan hubungan seks satu atau dua kali dalam seminggu.

Sementara 18% melakukan seks dua kali dalam sebulan dan 11% melakukannya satu bulan sekali.

Bagaimana dengan perempuan jelang menopause? Ternyata di antara perempuan berusia 40 hingga 49 tahun, sekitar 38% melakukan seks satu atau dua kali dalam seminggu.

Sekitar 18% melakukannya dua kali dalam sebulan dan sekitar 11% melakukannya satu bulan sekali. Lalu, apa artinya untuk hubungan seks Moms dan pasangan?

Artinya Moms tidak perlu khawatir mengenai jumlah atau intensitas melakukan seks.

Sebab, tidak ada indikator yang normal dan tidak normal saat Moms melakukan seks.

Ada beberapa faktor yang mengganggu hubungan seks misalnya ada anak-anak, pekerjaan yang mungkin membuat stres atau masalah kesehatan lainnya.

Bagaimana Moms mengetahui jika memiliki masalah saat melakukan seks?

Salah satu tandanya adalah Moms kerap kali bertengkar dengan pasangan mengenai hal ini.

Hubungan seks yang hanya diinginkan oleh salah satu pasangan artinya ada masalah di salah satu pihak.

Seks yang tidak nyaman juga berarti ada masalah yang membutuhkan tenaga medis.

Kalau Moms apakah sudah berdiskusi mengenai frekuensi berhubungan seks dengan pasangan?

(GSA)

Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.


FOLLOW US

facebook
twitter
instagram
spotify
tiktok

Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan

Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.

rbb