05 Desember 2020

Lambung Bengkak: Simak Penyebab, Cara Mengatasi dan Mencegahnya

Lambung bengkak bisa disebabkan oleh berbagai faktor berikut ini Moms.
Lambung Bengkak: Simak Penyebab, Cara Mengatasi dan Mencegahnya

Moms mungkin pernah merasa perut membesar dan merasa tidak nyaman. Hal ini mungkin karena lambung bengkak atau biasa dikenal dengan nama kembung.

Lambung bengkak bisa disebabkan karena banyak makan atau mengonsumsi makanan yang menyebabkan gas di perut. Namun, kalau hal ini terjadi secara terus menerus mungkin mengindikasikan masalah yang lebih serius. Lalu, apakah lambung bengkak bisa sembuh.

Baca Juga: Bagaimana Mengatasi Asam Lambung Naik Saat Hamil?

Apakah Lambung Bengkak Bisa Sembuh?

Lambung Bengkak
Foto: Lambung Bengkak

foto: freepik.com

International Foundation for Gastrointestinal Disorder menjelaskan perut kembung karena lambung bengkak adalah kondisi yang umum terhadi pada setiap orang. Hal ini tentu sangat menggangu bagi setiap orang.

Hanya saja, masih belum ada penyebab pasti dan pengobatan yang efektif untuk penyakit ini. Namun denan Bantuan dokter yang ahli dalam bidangnya, lambung bengkak dapat diatasi dengan baik. Biasanya dokter akan memberikan pengobatan yang berbeda bagi setiap orang tergantung dari gejala yang ditimbulkan.

Penyebab Lambung Bengkak

Lambung bengkak atau perut kembung terjadi saat saluran gastrointestinal terisi udara atau gas. Biasanya, gejala yang ditimbulkan seperti saat kenyang setelah makan, perut terasa keras dan membesar.

Banyak sekali penyebab lambung bengkak atau perut kembung. Semakin cepat terdeteksi, semakin cepat pula proses penyembuhannya. Moms, beriku penyebab lambung bengkak yang perlu Moms ketahui.

1. Maag (Heartburn)

Sakit maag adalah masalah umum yang disebabkan oleh refluks asam, suatu kondisi di mana beberapa isi perut dipaksa kembali ke kerongkongan. Tingginya kandungan asam yang dihasilkan dapat menyebabkan lambung bengkak karena terisi gas dan cairan yang berlebih.

2. Penyakit Iritasi Usus (IBS)

Penyakit iritasi usus atau Irritable Bowel Syndrome (IBS) adalah gangguan pencernaan kronis yang menyebabkan gejala seperti, kembung, sakit perut atau rasa tidak nyaman di perut serta sembelit atau diare.

Jurnal American College of Gastroenterology menjelaskan sampai saat ini masih belum diketahui penyebab IBS. Namun, ACG mencatat bahwa orang dengan IBS cenderung memiliki tingkat sensitivitas yang lebih tinggi di usus dibandingkan mereka yang tidak memiliki kondisi tersebut.

3. Alergi Laktosa

Intoleransi atau alergi laktosa adalah gangguan pencernaan di mana seseorang tidak dapat mencerna gula laktosa yang ada dalam susu. Seseorang dengan intoleransi laktosa akan mengalami gejala yang tidak nyaman atau menyakitkan dalam beberapa jam setelah mengonsumsi susu atau produk susu.

Gejala yang mungkin Moms alami adalah perut kembung, kram dan nyeri perut, perut keroncongan, perut kembung dan mual. Gejala tersebut mungkin bisa semakin parah, tergantung dari jumlah produk laktosa yang Moms konsumsi.

4. Sirosis

Sirosis adalah suatu kondisi di mana sel-sel hati yang berfungsi digantikan dengan jaringan parut yang tidak berfungsi. Jaringan parut hati dapat menyebabkan peningkatan tekanan darah pada pembuluh darah yang mengelilingi hati. Kondisi ini dapat menyebabkan cairan menumpuk di perut. Hal ini bisa menyebabkan reaksi lambung bengkak dan perut membesar.

Penyebab penyakit hati berkisar dari kondisi medis yang mendasari hingga konsumsi alkohol yang berlebihan dalam jangka panjang.

5. Penyakit Autoimun

Pada orang dengan penyakit autoimun, sistem kekebalan tubuh secara keliru menyerang dan menghancurkan sel-sel sehat dalam tubuh. Penyakit autoimun yang menyerang lambung disebut Autoimmune Atrophic Gastritis (AAG).

AAG adalah penyakit autoimun di mana sistem kekebalan menghancurkan sel parietal di perut. Sel-sel ini membuat asam lambung, yang dibutuhkan tubuh untuk menyerap vitamin B12. Dalam AAG, hilangnya sel parietal secara bertahap dapat menyebabkan defisiensi zat besi dan defisiensi vitamin B12.

6. Gagal Jantung Kongestif

Gagal jantung kongestif (CHF) adalah penyakit yang mengurangi kemampuan jantung untuk memompa darah ke seluruh tubuh. Gangguan ini menyebabkan darah menumpuk di dada. Cairan tersebut kemudian bisa meresap ke dalam perut, menyebabkan perut membengkak.

Gagal jantung kongestif umumnya berkembang sebagai akibat dari kondisi lain, seperti tekanan darah tinggi dan penyakit arteri koroner.

7. Faktor Kesehatan Mental

Kondisi kesehatan mental juga dapat menyebabkan lambung bengkak. Saat seseorang mengalami stress, cemas atau depresi, cairan asam lambung akan meningkat dan menyebabkan lambung bengkak dan perut membesar dan kembung.

8. Pengobatan Kanker

Penderita kanker juga akan dapat mengalami pembengkakan pada lambung. Karena salah satu efek samping dari pengobatan kanker adalah terjadi kondisi edema. Kondisi dimana penumpukan cairan dalam ruang di antara sel tubuh. Hal ini dapat menyebabkan perut menjadi kembung dan perasaan tidak nyaman.

9. Gangguan Makan

Bengkak lambung juga dapat disebabkan oleh gangguan makan, seperti anorexia nervosa atau bulimia nervosa. Gangguan makan biasnaya disebabkan oleh kondisi kesehatan mental yang kompleks, sehingga berimbas pada saluran pencernaan.

10. Giardiasis

Giardiasis adalah infeksi di usus kecil yang disebabkan oleh parasit kecil bernama Giardia lamblia. Giardiasis menyebar melalui kontak dengan orang yang terinfeksi. Moms bida terkena giardiasis dengan makan makanan yang terkontaminasi atau minum air yang terkontaminasi. Anjing peliharaan dan kucing juga sering terjangkit giardia. Infeksi parasite ini bisa menjadi penyebab lambung bengkak.

Baca Juga: 6 Makanan yang Baik Dikonsumsi Saat Asam Lambung Naik

Cara Mengatasi dan Mencegah Lambung Bengkak

Lambung Bengkak
Foto: Lambung Bengkak

foto: freepik.com

Lambung bengkak bisa diatasi dengan berbagai cara. Bahkan, kondisi ini juga bisa Moms cegah tanpa perlu pergi ke dokter atau mengkonsumsi obat-obatan. Berikut cara mengatasi lambung bengkak yang perlu Moms ketahui.

1. Perubahan Gaya Hidup

Pengobatan pembengkakan perut yang efektif biasanya memerlukan identifikasi dan pengobatan atau penanganan penyebab yang mendasari. Namun, orang mungkin juga mendapat manfaat dari beberapa strategi umum untuk membantu meringankan bengkak lambung.

Dalam banyak kasus, gejala perut kembung dapat dikurangi atau bahkan dicegah dengan melakukan beberapa perubahan gaya hidup sederhana. Moms bisa memulainya dengan menghindari makanan yang dapat memicu gas di dalam perut, seperti permen karet, minuman bersoda, sayuran yang mengandung banyak gas (kol dan kacang-kacangan), hindari minum cepat mengguankan sedotan dan ganti produk diary yang bebas laktosa jika Moms memiliki alergi laktosa.

Penelitian telah membuktikan bahwa probiotik dapat mengembalikan bakteri usus yang sehat, sehingga sistem pencernaan menjadi sehat. Journal of Neurogastroenterology and Motility menemukan bahwa probiotik memiliki efek sedang, dengan kesepakatan 70 persen tentang efeknya pada pereda kembung.

2. Pijat Perut

Saat Moms merasakan perut kembung atau lambung bengkak, pertolongan pertama adalah memijat perut agar rasa sakitnya berkurang. Jurnal Research in Nursing & Health menunjukan pemijatan di perut dapat menurunkan gejala perut kembung.

3. Pengobatan Medis

Jika Moms sudah melakukan perubahan gaya hidup dan menjalani program diet, tetapi masih merasa kembung, sebaiknya segera temui dokter. Nantinya dokter akan melakukan pemeriksaan lebih lanjut terhadap penyebab utama lambung bengkak yang membuat Moms merasa kembung setiap saat,

Selain itu, dokter juga akan memberikan obat, seperti antibiotik, antispasmodik, atau antidepresan sesuai kondisi.

Baca Juga: 4 Penyakit Ini Ternyata Muncul karena Gangguan Asam Lambung

Moms sudah tahukan apa penyebab dan cara mengatasi lambung bengkak. Mulai sekarang, perhatikan saat konsumsi makanan ya Moms agar tidak mengalami perut kembung karena lambung bengkak.

Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.


FOLLOW US

facebook
twitter
instagram
spotify
tiktok

Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan

Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.

rbb