08 September 2023

Shalat Fajar: Tata Cara, Niat, dan Keutamaannya

Shalat sunah 2 rakaat sebelum shalat subuh
Shalat Fajar: Tata Cara, Niat, dan Keutamaannya

2. Pelaksanaan Shalat

Shalat sunah Fajar ini berjumlah 2 rakaat dan dilaksanakan pada waktu sebelum shalat Subuh.

Untuk tata cara pelaksanannya yakni seperti berikut ini:

Rakaat Pertama

Ketika melaksanakan rakaat pertama, diikuti surah al-Fatihah dan disunahkan membaca surah al-Kafirun.

Selain itu, dibolehkan juga untuk membaca potongan ayat dari surah al-Baqarah yakni:

قولوا آمنا بالله واما أنزل إلينا

"Qūlwā amnā bāllh wāmā anzl ilīnā."

Rakaat Kedua

Sedangkan pada rakaat kedua diikuti dengan membaca surah Al-Ikhlas, atau bisa juga membaca ayat surah Ali Imran yakni:

قل يا أهل الكتاب تعالوا إلى كلمة سواء

"Qul lii ahlil-kitāb taallwā ili kalmaẗsawaa."

Hal ini didasarkan pada hadis muslim yang diriwayatkan oleh Abu Dawud dari Abu Hurairah Ra.

Adapun hadis tersebut berbunyi:

عن أبي هريرة أن رسول الله صلى الله عليه وسلم “قرأ في ركعتي الفجر قل يا أيها الكافرون وقل هو الله أحد

Artinya: “Dari Abu Hurairah bahwasanya Rasulullah Saw membaca al-Kafirun dan Al-Ikhlas pada saat shalat Fajar dua rakaat.”

Sedangkan dalam riwayat lain, ada hadis muslim dari Ibnu Abbas:

كان رسول الله صلى الله عليه وسلم يقرأ في ركعتي الفجر (قولوا آمنا بالله وما أنزل إلينا ) والتي في آل عمران ( تعالوا إلى كلمة سواء بيننا وبينكم)

Artinya: “Rasulullah Saw membaca ‘Quluu Amanna billahi wa maa unzila ilaina’ dan ayat dalam Ali Imran, ‘Ta’aalau ila kalimatin sawa’in bainana wa bainakum’ pada saat shalat Fajar.”

Rasulullah SAW ketika melaksanakan shalat Fajar ini tidak terlalu lama. Ini tertuang pada hadis yang diriwayatkan oleh Bukhari Muslim melalui Aisyah Ra,

كان النبي صلى الله عليه وسلم يخفف الركعتين اللتين قبل صلاة الصبح حتى إني لأقول هل قرأ بأم الكتاب

Artinya:

“Nabi SAW meringankan bacaan dalam dua rakaat sebelum Subuh sehingga aku berkata ‘apakah beliau membaca al-Fatihah saja?'”

Sahabat Nabi SAW di kala itu bertanya, "bagimana jika datang ke masjid dan shalat Subuh telah dimulai dan tidak sempat melakukan shalat Fajar?"

Ketika kita tertinggal seperti itu, maka seorang muslim diperbolehkan melakukannya setelah waktu shalat Subuh, atau boleh juga melakukannya setelah naiknya matahari (irtifa’).

Pelaksanaan waktu shalat Fajar ini diriwayatkan oleh Abu Dawud,

عن قيس بن عمرو قال : “رأى رسول الله صلى الله عليه وسلم رجلا يصلي بعد صلاة الصبح ركعتين فقال رسول الله صلى الله عليه وسلم: صلاة الصبح ركعتان فقال الرجل إني لم أكن صليت الركعتين اللتين قبلهما فصليتهما الآن فسكت رسول الله صلى الله عليه وسلم” رواه أبو داود

Artinya:

“Dari Qais bin Amr berkata: Rasulullah SAW melihat seorang laki-laki melakukan shalat dua rakaat setelah shalat Subuh, kemudian Rasul berkata: Shalat Subuh itu hanya dua rakaat.

Kemudian laki-laki itu menjawab: sesungguhnya aku belum melakukan shalat dua rakaat sebelum Subuh, sehingga aku melakukannya sekarang (setelah shalat Subuh), kemudian Rasulullah SAW diam.” (HR. Abu Dawud)

Baca Juga: 6 Manfaat Gerakan Shalat untuk Kesehatan, Masya Allah!

Waktu Shalat Sunah Fajar

Membaca Alquran
Foto: Membaca Alquran (Istockphoto.com)

Dilansir dari jabar.nu.id, shalat sunah Fajar termasuk ke dalam shalat sunah yang tidak disunahkan untuk dikerjakan secara berjamaah.

Shalat Fajar dikerjakan pada terbit fajar shidiq atau setelah azan Subuh (awal waktu) dan dikerjakan sebanyak 2 (dua) rakaat.

Zikir setelah Shalat Sunah Fajar

Dikutip dari kitab Nihayatuzzain, berikut ini adalah rangkaian zikir dan doa yang sunah kita lafazkan saat jeda antara shalat Fajar hingga pelaksanaan salat Subuh:

Diawali dengan pembacaan zikir:

يَا حَيُّ يَا قَيُّومُ لآ إلَهَ إِلاَّ أَنْتَ

"Ya hayyu ya qoyyum laa ilaaha illa anta." (40 kali)

Artinya:

“Wahai Yang Maha Hidup, Wahai Yang Maha Berdiri Sendiri, tiada tuhan selain Engkau”

  • Dilanjutkan dengan membaca surat Al-Ikhlas sebanyak 11 x
  • Dilanjutkan dengan membaca surat Al-Falaq sebanyak 1 x
  • Dilanjutkan dengan membaca surat An-Naas sebanyak 1 x

Dilanjutkan dengan berzikir:

سُبْحَانَ اللهِ وَبِحَمْدِهِ سُبْحَانَ اللهِ الْعَظِيْمِ أَسْتَغْفِرُ اللهَ

"Subhanallah wabihamdihi subhanallahil ‘adzim astaghfirulloh."

Artinya:

“Maha Suci Allah, dan dengan memuji-Nya. Maha Suci Allah Yang Maha Agung. Aku memohon ampunan pada Allah”

Dilanjutkan dengan berzikir:

سُبْحَانَ مَنْ تَعَزَّزَ بِالْعَظَمَةِ سُبْحَانَ مَنْ تَرَدَّى بِالْكِبْرِيَاءِ سُبْحَانَ مَنْ تَفَرَّدَ بِالْوَحْدَانِيَّةِ سُبْحَانَ مَنْ احْتَجَبَ بِالنُّوْرِ سُبْحَانَ مَنْ قَهَرَ الْعِبَادَ بِالْمَوْتِ سُبْحَانَ مَنْ لَا يَفُوْتُهُ فَوْتٌ سُبْحَانَ الْأَوَّلُ الْمُبْدِىءُ سُبْحَانَ الْآخِرِ الْمُفْنِيْ سُبْحَانَ مَنْ تَسَمَّى قَبْلَ أَنْ يُسَمَّى سُبْحَانَ مَنْ عَلَّمَ آدَمَ الْأَسْمَاءَ سُبْحَانَ مَنْ كَانَ عَرْشُهُ عَلَى الْمَاءِ سُبْحَانَ مَنْ لَايَعْلَمُ قَدْرَهُ غَيْرُهُ )سُبْحَانَ اللهِ وَبِحَمْدِهِ سُبْحَانَ اللهِ الْعَظِيْمِ (3 X سُبْحَانَ رَبِّكَ رَبِّ الْعِزَّةِ عَمَّا يَصِفُوْنَ وَسَلَامٌ عَلَى الْمُرْسَلِيْنَ وَالْحَمْدُ لِلهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ

"Subhana Man ta’azzaza bil-adzomati, subhana Man tarodda bil-kibriyaa`i, subhana Man tafarroda bil wahdaniyyati, subhana man ihtajaba bin-nuuri, subahan Man qaharol ‘ibaada bil mauti, subhana Man laa yafuutuhu fautun,

subhanal awwal al-mubdi, subhanal akhir al-mufni, subhana man tasamma qobla ay yusamma, subhana Man ‘allama Adamal asmaa`a, subhana man kaana ‘arsuhu ‘alal maa,

subhana Man ya’lamu qadrohu ghoiruhu (Subhanallah wabihamdihi subhanallahil ‘adzim astaghfirulloh) subhana Robbika Robbil ‘izzati ‘ammaa yashifuun, wa salaamun ‘alal mursaliin walhamdu lillaahi rabbil ‘aalamiin."

Baca Juga: 30 Doa Pernikahan Islami yang Membawa Berkah bagi Pengantin

Artinya:

“Maha suci Dzat yang perkasa dengan keagungan-Nya, Maha suci Dzat yang berhiaskan kebesaran, Maha suci Dzat yang menyendiri dalam sifat keesaan-Nya, Maha suci yang berhijab dengan cahaya, Mahasuci Dzat yang melemahkan para hamba dengan kematian, Maha suci Dzat yang tidak disibukkan oeh kesibukan apapun,

Maha suci Dzat yang Maha Awal dan Maha mengawali, Maha suci Dzat yang Maha Akhir dan Maha memfanakan,

Maha suci Dzat yang menamai sebelum dinamai, Maha suci Dzat yang mengajarkan nama-nama kepada Adam, Maha suci Dzat yang singgsana-Nya berada di atas air,

Maha suci Dzat yang kadar-Nya tidak diketahui oleh sesiapapun (Maha Suci Allah, dan dengan memuji-Nya.

Maha Suci Allah Yang Maha Agung), Maha suci Tuhanmu, Tuhan Yang Maha lebih mulia dari apa yang mereka sifatkan, keselamatan bagi para Rasul, dan segala puji bagi Allah Tuhan semesta alam”.

Lalu, berbaring ke samping kanan dengan membaca:

اللهم رَبَّ جِبْرِيْلَ وَمِيْكَائِيْلَ وَإِسْرَافِيْلَ وَعِزْرَائِيْلَ وَرَبَّ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَجِرْنِيْ مِنَ النَّارِ

"Allahumma Robbi Jibrila wa Mikaila wa Isroofiila wa ‘Izrooiila, wa Robbi Sayyidina Muhammadin Shollallahu ‘alaihi wa sallam. Ajirnii minan naar."

Artinya:

“Ya Allah, Tuhannya Jibril, Mikail, Israfil, Izrail, dan Tuhannya junjungan kami Muhammad SAW.

Selamatkanlah kami dari neraka."

Shalat Fajar, salah satu shalat sunah yang amat dianjurkan oleh Nabi Muhammad SAW, dilaksanakan...

Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.


FOLLOW US

facebook
twitter
instagram
spotify
tiktok

Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan

Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.

rbb