Bacaan Surat Al Maidah Ayat 32: Arab, Latin, dan Artinya
Surat Al Maidah ayat 32 mengajarkan pentingnya Hifdzun Nafs, yaitu menjaga jiwa dan menghindari kekerasan.
Ayat ini, termasuk surat Madaniyah, menekankan nilai-nilai seperti persaudaraan, toleransi, ketaqwaan, dan penyucian diri.
Menurut Repository Unisba, kandungan ayat ini sangat relevan dalam membangun masyarakat yang damai dan harmonis.
Memahami dan mengamalkan pesan surat Al Maidah ayat 32 adalah langkah penting menuju kehidupan yang penuh kasih.
Simak bacaan surat Al Maidah ayat 31 beserta arab, latin, dan artinya di bawah ini, ya Moms!
Baca Juga: Bacaan Surah Al Maidah Ayat 3 Lengkap dengan Tafsir dan Kandungannya
Bacaan Surat Al Maidah Ayat 32 Beserta Arab, Latin, dan Artinya
Berikut ini bacaan surat Al Maidah Ayat 32 dengan tulisan Arab, latin dan artinya:
مِنْ أَجْلِ ذَٰلِكَ كَتَبْنَا عَلَىٰ بَنِي إِسْرَائِيلَ أَنَّهُ مَنْ قَتَلَ نَفْسًا بِغَيْرِ نَفْسٍ أَوْ فَسَادٍ فِي الْأَرْضِ فَكَأَنَّمَا قَتَلَ النَّاسَ جَمِيعًا وَمَنْ أَحْيَاهَا فَكَأَنَّمَا أَحْيَا النَّاسَ جَمِيعًا ۚ وَلَقَدْ جَاءَتْهُمْ رُسُلُنَا بِالْبَيِّنَاتِ ثُمَّ إِنَّ كَثِيرًا مِنْهُمْ بَعْدَ ذَٰلِكَ فِي الْأَرْضِ لَمُسْرِفُونَ
(Min ajli dzaalika katabnaa ‘alaa banii isroo-iila annahuu man qotala nafsan bighoiri nfasin au fasaadin fil ardli fa kaannamaa qotalan naasa jamii’aa. Wa man ahyaahaa faka-annamaa ahyan naasa jamii’aa. Walaqod jaa-athum rusulunaa bil bayyinaati tsumma inna katsiiron minhum ba’da fil ardli lamusrifuun)
Artinya: “Oleh karena itu Kami tetapkan (suatu hukum) bagi Bani Israil, bahwa: barangsiapa yang membunuh seorang manusia, bukan karena orang itu (membunuh) orang lain, atau bukan karena membuat kerusakan di muka bumi, maka seakan-akan dia telah membunuh manusia seluruhnya.
Dan barangsiapa yang memelihara kehidupan seorang manusia, maka seolah-olah dia telah memelihara kehidupan manusia semuanya.
Dan sesungguhnya telah datang kepada mereka rasul-rasul Kami dengan (membawa) keterangan-keterangan yang jelas, kemudian banyak di antara mereka sesudah itu sungguh-sungguh melampaui batas dalam berbuat kerusakan di muka bumi,” (QS Al Maidah: 32)
Baca Juga: Bacaan Surat Yasin Latin, Arab, dan Artinya
Tafsir Surat Al Maidah Ayat 32
Untuk memahami arti dari surat Al Maidah ayat 32 ini dioerlukan tafsir dari para ahli tafsir. Beberapa rangkuman ini akan mempermudah dalam memahaminya.
1. Dosa Membunuh yang Besar
Sebelum ayat 32, Allah SWT mengisahkan putra Nabi Adam AS yakni Qabil yang membunuh saudaranya Habil pada ayat 27 hingga ayat 31.
Ibnu Katsir menjelaskan bahwa Allah SWT berfirman: “Karena anak Adam pernah membunuh saudaranya secara aniaya dan permusuhan, maka Kami tetapkan (suatu hukum) bagi Bani Israil.
Yakni Kami syariatkan, bahwa barangsiapa yang membunuh seorang manusia, bukan karena orang itu (membunuh) orang lain, atau bukan karena membuat kerusakan di muka bumi, maka seakan-akan dia telah membunuh manusia seluruhnya.”
Ayat ini bahwa membunuh tanpa sebab merupakan dosa besar, karena seakan-akan membunuh seluruh manusia. Ini tidak hanya berlaku bagi Bani Israil, tapi bagi umat Islam.
Karenanya, ketika Abu Hurairah hendak menolong Utsman dengan menyerang para pengepungnya, Utsman melarangnya. “Hai Abu Hurairah, apakah kamu senang bila kamu membunuh seluruh manusia, sedangkan aku termasuk dari mereka?”
“Tidak,” jawab Abu Hurairah. “Karena sesungguhnya bila kamu membunuh seorang laki-laki, maka seolah-olah kamu telah membunuh manusia seluruhnya. Maka pergilah kamu seijinku seraya membawa pahala, bukan dosa.”
Said bin Jubair menafsirkan: “Barangsiapa menghalalkan darah seorang muslim, maka seakan-akan dia menghalalkan darah manusia seluruhnya. Yakni dalam hal dosanya,” kata Hasan Al Basri.
Melansir Bekal Islam Firanda, para ulama menjelaskan bahwa dalam hukum Islam, seorang boleh dibunuh dengan dua sebab:
- Seseorang membunuh orang lain, maka dia boleh dibunuh dengan cara qisas.
- Melakukan kerusakan di bumi seperti perampok, murtad, dan ahli bidah seperti sekte Khawarij yang tidak bisa tertolak kerusakannya kecuali dengan membunuhnya.
2. Besarnya Pahala Menjaga Nyawa
Ibnu Abbas menjelaskan, maksud memelihara kehidupan adalah tidak membunuh jiwa yang diharamkan oleh Allah membunuhnya. Sedangkan
Mujahid mengatakan, memelihara kehidupan jiwa seorang manusia artinya menahan diri tidak membunuhnya.
Syaikh Wahbah Az Zuhaili dalam Tafsir Al Munir mengatakan: “Barangsiapa memelihara kehidupan seseorang, melarang pembunuhan terhadapnya dan tidak melakukan pembunuhan,
Seakan-akan ia telah memelihara kehidupan seluruh manusia, dengan menciptakan keamanan dan ketentraman bagi mereka. Serta menghilangkan kegelisahan, ketakutan dan kekhawatiran.”
Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.
Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan
Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.