04 Oktober 2021

Cerita Sejarah Sunan Giri yang Berdakwah dengan Permainan Anak-Anak

Selain dengan permainan anak, Sunan Giri juga berdakwah dengan kesenian dan politik
Cerita Sejarah Sunan Giri yang Berdakwah dengan Permainan Anak-Anak

Sunan Giri menjadi salah satu Wali Songo yang menyebarkan agama Islam tak hanya di Pulau Jawa, tapi juga hingga sampai ke Lombok, Kalimantan, Sulawesi, Maluku, dan Papua.

Sunan Giri yang lahir di Blambangan tahun 1442 Masehi dan dimakamkan di Desa Giri, Kebomas, Gresik.

Beliau adalah anak dari Maulana Ishaq dengan Dewi Sekardadu.

Maulana Ishaq adalah seorang mubaligh Islam dari Asia Tengah, sedangkan ibunya merupakan puteri Prabu Menak Sembuyu yang menjadi penguasa wilayah Blambangan pada masa akhir Majapahit.

Meski masa kecilnya bisa dikatakan tidak seperti anak kebanyakan, Sunan Giri berhasil mempelajari Islam dan bisa berdakwah hingga ke seluruh pelosok Indonesia.

Baca Juga: Mengenal Candi Singosari yang Jadi Peninggalan Terakhir Kerajaan Singasari

Keturunan Raja yang Diasingkan

Kerajaan Blambangan
Foto: Kerajaan Blambangan (www.nusantarakitafoundation.org)

Foto: www.nusantarakitafoundation.org

Jika melihat dari silsilahnya, Sunan Giri merupakan keturunan raja dari pihak ibu.

Kisah hidupnya ini tidak terlalu mulus karena dirinya pernah diasingkan alias dibuang.

Pernikahan antara ayah dan ibunya ini tidak disukai banyak pihak, terutama para patih yang ingin menyunting ibu dari Sunan Giri.

Hal ini mengakibatkan pada saat beliau lahir, para patih memasukkan bayi tersebut ke dalam peti dan menghanyutkannya di laut.

Ada juga versi lainnya yang menceritakan kalau Maulana Ishaq yang merupakan ayah Sunan Giri mengajak mertuanya untuk masuk Islam.

Namun, berhubung Prabu Menak Sembuyu tetap bersikukuh pada kepercayaannya sendiri, hal tersebut membuatnya marah dan mengusir Maulana Ishaq dari kerajaan.

Tepat di saat itu, Dewi Sekardadu sedang hamil tua dan pada akhirnya ia meninggal saat melahirkan Sunan Giri.

Bayi tersebut pun dihanyutkan oleh para patih kerajaan.

Masih ada lagi versi lain dari cerita dibuangnya bayi Sunan Giri.

Ada yang mengatakan kalau tepat pada saat Sunan Giri lahir, terjadi wabah besar di Blambangan.

Hal tersebut dipercaya ada kaitannya dengan kelahiran bayi Sunan Giri.

Untuk mencegah wabah menyebar, maka bayi tersebut dimasukkan dalam peti dan dihanyutkan ke laut.

Baca Juga: 21 Arti Mimpi Ulang Tahun Diri Sendiri, Orang Lain dan Menurut Islam

Nama Asli Sunan Giri dan Asal Usulnya

Sunan Giri
Foto: Sunan Giri (Wikimedia.org)

Foto: wikimedia.org

Sunan Giri sebenarnya memiliki banyak nama, akan tetapi nama aslinya adalah Raden Paku.

Nama ini adalah nama yang diberikan oleh kedua orangtuanya.

Sunan Giri awalnya tidak mengetahui kalau nama aslinya adalah Raden Paku.

Beliau yang pada masa bayinya telah dibuang ke lautan, kemudian ditemukan oleh awak kapal bernaa Sobir dan Sabar dan dibawa ke Gresik.

Di Gresik, beliau diadopsi oleh saudagar perempuan pemilik kapal yakni Nyai Gede Pinatih.

Nyai Gede Pinatih memberi nama Sunan Giri dengan nama Joko Samudro karena ditemukan di lautan lepas atau samudra.

Saat sudah dewasa, Joko Samudro dibawa ke Ampeldenta untuk belajar agama kepada Sunan Ampel.

Setelah mengajarkan selama beberapa tahun, Sunan Ampel akhirnya mengetahui kalau Joko Samudro adalah anak dari Maulana Ishaq.

Barulah setelah bertemu dengan ayah kandungnya, Sunan Giri tahu bagaimana silsilah keluarganya dan alasan mengapa pada masih bayi ia dibuang ke laut.

Baca Juga: Mengenal 9 Wali Songo, Para Tokoh Penyebaran Ajaran Islam di Pulau Jawa

Selain nama-nama tersebut, Sunan Giri juga dikenal dengan nama Raden Ainul Yaqin atau Muhammad Ainul Yaqin.

Nama ini diberikan sendiri oleh Sunan Ampel.

Penamaan Sunan Giri sendiri dikarenakan beliau telah menderikan sebuah pesantren di daerah perbukitan yang ada di Sidomukti, Kebomas.

Pesantren tersebut dinamakan dengan pesantren Giri.

Nama giri dalam bahasa Jawa memiliki artian sebagai gunung.

Dari sini, Joko Samudro lebih dikenal dengan nama sebutan Sunan Giri.

Pesantren yang didirikan oleh Sunan Giri ini tidak hanya terkenal di Pulau Jawa saja, tetapi juga di luar pulau sehingga ada banyak muridnya yang berasal dari luar Jawa.

Berdakwah Lewat Permainan Anak-anak

Cublek-cublek Suweng
Foto: Cublek-cublek Suweng (harianjogja.com)

Foto: harianjogja.com

Sunan giri dikenal sebagai pendakwah yang berdakwah melalui permainan anak-anak.

Beliau menciptakan permainan seperti jelungan, jamuran, gendir gerit, dan cublak-cublak suweng.

Permainan anak-anak ini menjadi sangat populer sebagai permainan tradisional dari Jawa dan keberadaannya hingga sekarang masih bisa dimainkan.

Jika diperhatikan lebih dalam, semua permainan anak-anak yang dibuat oleh Sunan Giri selalu ada nyanyiannya.

Dengan menambahkan nyanyian pada permainan anak-anak, maka permainan tersebut akan terasa lebih menyenangkan.

Salah satu permainan anak yang ada nyanyiannya adalah cublek-cublek suweng.

Di dalamnya, terdapat lirik yang mengandung makna janganlah menuruti hawa nafsu karena semuanya nanti akan kembali lagi ke hati nurani yang bersih.

Dengan hati nurani yang bersih, maka kita bisa menemukan kebahagiaan dan tidak tersesat hingga lupa akan akhirat.

Baca Juga: Kisah Nabi Muhammad SAW, Nabi dan Rasul Terakhir Suri Tauladan Umat Islam

Sunan Giri Juga Berdakwah dengan Seni

Berdakwah Lewat Seni
Foto: Berdakwah Lewat Seni (pikiran-rakyat.com)

Foto: pikiran-rakyat.com

Selain melalui permainan anak-anak, Sunan Giri juga berdakwah dengan seni.

Seni yang digunakan dalam berdakwah adalah wayang hingga tembang-tembang Jawa.

Jadi ketika memainkan wayang, Sunan Giri akan menyisipkan ajaran-ajaran Islam di dalamnya sehingga masyarakat setempat bisa belajar agama Islam dengan cara yang lebih menyenangkan.

Sunan Giri menciptakan gending atau lagu instrumental Jawa seperti Asmarandana dan Pucung.

Pendekatan lewat jalur seni ini sangat berguna sehingga di masa itu banyak masyarakat Jawa yang mulai memeluk agama Islam.

Baca Juga: 7+ Tradisi Islam di Nusantara, Beda Daerah Beda juga Tradisinya, Unik!

Jalur Politik Juga Menjadi Media Dakwahnya

Keraton Giri
Foto: Keraton Giri (dream.co.id)

Foto: dream.co.id

Menurut Sistem Registrasi Nasional Cagar Budaya dari Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan, kepopuleran pesantren Giri yang dijalankan oleh Sunan Giri ini semakin besar hingga pengaruhnya menjadi sebuah kerajaan yang bernama Kerajaan Giri Kedaton.

Kerajaan ini didirikan di Gresik pada tahun 1487. Sunan Giri yang memimpin kerajaan tersebut kemudian memiliki gelar sebagai Prabu Satmata.

Kelihaian Sunan Giri dalam berdiplomasi menjadikan kerajaan Giri berjaya selama beberapa generasi hingga akhirnya ditaklukkan oleh Sultan Agung dari Kerajaan Mataram pada abad ke-16.

Moms sekarang sudah tahu kan bagaimana cerita sejarah mengenai Sunan Giri yang penuh dengan lika-liku.

Semoga informasi di atas bisa menambah pengetahuan Moms, ya!

  • https://id.wikipedia.org/wiki/Sunan_Giri
  • http://cagarbudaya.kemdikbud.go.id/cagarbudaya/detail/PO2017012300001/giri-kedaton
  • https://www.kompas.com/skola/read/2021/01/21/145941069/sunan-giri-menyebarkan-islam-lewat-permainan-kanak-kanak?page=all
  • https://tirto.id/sejarah-hidup-sunan-giri-lahir-nasab-ajaran-dakwah-wali-songo-gbPP
  • https://www.cnnindonesia.com/nasional/20210417223149-20-631251/sunan-giri-dan-rumusan-jalan-dakwah-lewat-seni-budaya
  • https://www.liputan6.com/news/read/4550179/sejarawan-santri-ajak-umat-islam-teladani-dakwah-sunan-giri

Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.


FOLLOW US

facebook
twitter
instagram
spotify
tiktok

Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan

Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.

rbb