Anak Takut Naik Pesawat, Bagaimana Cara Mengatasinya?
Bagi sebagian besar orang, naik pesawat merupakan pengalaman yang seru dan menyenangkan. Namun, hal ini bisa menjadi tantangan tersendiri bagi orang tua jika anak merasa takut naik pesawat.
Ketakutan ini dapat membuat anak rewel, cemas, bahkan menangis, yang tentunya bisa mengganggu suasana perjalanan.
Sebagai orang tua, penting untuk memahami sumber ketakutan anak dan menemukan cara untuk membantu mereka merasa lebih nyaman selama penerbangan.
Penyebab Anak Takut Naik Pesawat
Berikut adalah beberapa penyebab umum yang dapat membuat anak merasa takut naik pesawat:
1. Takut pada Suara Bising dan Lingkungan Baru
Pesawat adalah lingkungan yang sangat berbeda dari keseharian anak, dengan suara mesin yang keras, getaran saat lepas landas dan mendarat, serta banyaknya orang di sekitar yang mungkin tidak dikenal.
Anak-anak yang belum terbiasa dengan suasana ramai atau suara keras cenderung merasa cemas atau tidak nyaman dalam situasi seperti ini.
2. Ketakutan Terhadap Ketinggian atau Ruang Sempit
Takut pada ketinggian (akrofobia) dapat membuat anak merasa cemas karena berada jauh dari permukaan tanah.
Pandangan dari jendela pesawat yang memperlihatkan pemandangan dari ketinggian dapat memperparah rasa takut ini.
Ketika mereka sadar bahwa mereka sangat jauh dari daratan, anak-anak yang mengalami ketakutan ini mungkin merasa sangat tidak aman.
Selain itu, klaustrofobia, atau ketakutan terhadap ruang sempit, juga dapat menjadi pemicu kecemasan pada anak saat berada di dalam pesawat.
Pesawat adalah ruang tertutup dengan kursi-kursi yang cukup rapat, sehingga anak yang memiliki kecenderungan takut pada ruang terbatas bisa merasa terperangkap atau tidak nyaman.
Kondisi ini bisa menimbulkan perasaan panik atau cemas selama penerbangan, yang membuat mereka semakin takut naik pesawat.
3. Perubahan Tekanan Udara
Selama lepas landas dan mendarat, tekanan udara di kabin pesawat berubah dengan cepat, yang dapat menyebabkan perasaan tidak nyaman atau sakit pada telinga.
Anak-anak, terutama yang masih sangat kecil, memiliki saluran telinga yang lebih kecil dan sensitif, sehingga mereka lebih rentan merasakan tekanan atau nyeri di telinga dibandingkan orang dewasa.
Rasa sakit atau tekanan pada telinga ini bisa menjadi pengalaman yang menakutkan bagi anak-anak, terutama jika mereka tidak memahami penyebabnya atau tidak tahu cara meredakannya.
Mereka mungkin menangis atau rewel karena ketidaknyamanan tersebut, dan rasa takut terhadap pengalaman yang menyakitkan ini dapat membuat mereka cemas setiap kali harus naik pesawat.
4. Pengaruh Media dan Paparan Informasi yang Menakutkan
Anak-anak yang pernah mendengar berita tentang kecelakaan pesawat atau menonton adegan yang menegangkan di media, seperti film atau berita, mungkin mengasosiasikan penerbangan dengan bahaya.
Informasi semacam ini bisa sangat memengaruhi cara anak memandang pesawat dan perjalanan udara.
Meskipun mereka mungkin belum memahami sepenuhnya konteks atau frekuensi kejadian tersebut.
Paparan informasi yang menakutkan ini bisa membuat anak merasa cemas atau bahkan panik ketika harus terbang.
Hal ini karena imajinasi mereka cenderung membesar-besarkan risiko atau bahaya yang mereka lihat atau dengar.
Anak-anak juga cenderung lebih mudah menyerap emosi negatif, seperti ketakutan atau kekhawatiran, yang diungkapkan dalam berita atau cerita menakutkan.
5. Refleksi Ketakutan Orang Tua
Anak-anak cenderung sangat peka terhadap perasaan dan emosi orang tua mereka.
Jika seorang orang tua merasa takut atau cemas saat naik pesawat, anak dapat dengan mudah menangkap perasaan tersebut dan.
Ketakutan orang tua yang terlihat dalam ekspresi wajah, nada suara, atau bahasa tubuh, bahkan jika tidak disampaikan langsung, dapat menimbulkan kecemasan pada anak karena mereka menganggap bahwa pesawat adalah sesuatu yang menakutkan.
Cara Mengatasi Anak Takut Naik Pesawat
Lantas, bagaimana cara mengatasi anak takut naik pesawat?
Beberapa tips di bawah ini dapat Moms coba agar perjalanan udara lebih nyaman bagi Si Kecil.
1. Berikan Pemahaman Tentang Penerbangan
Anak-anak sering kali merasa takut karena mereka belum memahami apa yang akan mereka alami selama penerbangan.
Dengan memberikan penjelasan yang sederhana dan jelas tentang proses penerbangan, orang tua dapat membantu anak merasa lebih siap dan tenang ketika menghadapi pengalaman yang baru dan asing ini.
Beberapa cara untuk memberikan pemahaman adalah dengan menjelaskan tahap-tahap perjalanan, seperti pemeriksaan keamanan di bandara, proses boarding, lepas landas, terbang di udara, dan mendarat.
Moms bisa menggambarkan setiap tahapan dengan bahasa yang mudah dimengerti, atau bahkan membuat cerita menarik tentang penerbangan.
Membaca buku anak-anak yang menggambarkan pengalaman terbang atau menonton video edukatif tentang pesawat juga bisa membantu anak lebih memahami apa yang akan mereka alami.
2. Ciptakan Suasana Menyenangkan
Melansir laman Children's National Hospital, cara mengatasi anak takut naik pesawat selanjutnya yakni dengan menciptakan suasana yang menyenangkan.
Dengan menciptakan suasana yang menyenangkan, orang tua bisa membantu anak merasa lebih rileks dan mengalihkan perhatian mereka dari kecemasan.
Untuk menciptakan suasana ini, orang tua dapat mengajak anak membayangkan hal-hal menarik yang akan ditemui di tempat tujuan, seperti pantai, taman hiburan, atau tempat favorit lainnya.
Membuat anak-anak antusias tentang petualangan yang menunggu di ujung perjalanan dapat membuat mereka lebih fokus pada hal-hal positif, Moms.
3. Bawa Barang Favorit Anak
Barang favorit seperti mainan, boneka, selimut, atau bantal kesayangan memberikan rasa aman dan nyaman bagi anak.
Hal ini karena benda-benda favorit tersebut dapat memberikan mereka perasaan familiar di tengah lingkungan yang asing seperti pesawat.
Kehadiran barang-barang tersebut juga bisa membantu menenangkan anak ketika mereka merasa cemas atau takut.
Jadi, tak ada salahnya bagi Moms untuk membawa barang favorit Si Kecil selama melakukan perjalanan melalui udara dengan pesawat.
4. Alihkan Perhatian dengan Aktivitas Menyenangkan
Beberapa aktivitas yang bisa dilakukan untuk membuat perjalanan udara terasa lebih menyenangkan bagi anak antara lain membawa buku cerita, mainan favorit, atau permainan digital yang disukai anak.
Buku gambar, krayon, atau pensil warna juga bisa menjadi pilihan yang bagus untuk anak yang suka menggambar.
Jika memungkinkan, orang tua dapat membawa tablet yang sudah diisi dengan film, acara TV, atau permainan yang disukai anak.
Aktivitas ini akan menjaga mereka tetap sibuk dan terhibur, sehingga pikiran mereka teralihkan dari hal-hal yang membuat mereka merasa takut.
5. Tenangkan Anak Saat Mengalami Ketidaknyamanan
Selama penerbangan, anak-anak mungkin merasakan ketidaknyamanan fisik atau emosional, seperti sakit telinga akibat perubahan tekanan udara, rasa tidak nyaman saat turbulensi, atau ketegangan saat lepas landas dan mendarat.
Pada saat-saat seperti ini, peran orang tua sangat dibutuhkan untuk menenangkan dan memberi dukungan agar anak merasa lebih aman.
Oleh karenanya, Moms dapat mencoba menenangkan anak dengan memberikan pelukan, mengusap punggung, atau mengajak mereka mengatur napas agar merasa lebih rileks.
Berikan penjelasan sederhana bahwa ketidaknyamanan ini adalah hal yang normal dan bagian dari proses terbang yang tidak perlu ditakuti.
Jika anak mengalami sakit telinga, ajak mereka untuk mengunyah permen karet, menguap, atau minum agar tekanan di telinga berkurang.
Tindakan ini bisa membantu meredakan ketidaknyamanan fisik yang sering dialami saat perubahan ketinggian.
Dengan sikap tenang dan meyakinkan, orang tua dapat membantu anak merasa lebih nyaman dan tidak panik.
6. Berikan Penjelasan Tentang Keamanan Pesawat
Salah satu cara untuk menjelaskan ini adalah dengan memberi tahu anak bahwa pesawat didesain dengan sistem keamanan yang sangat canggih.
Misalnya, Moms bisa menceritakan bahwa pilot dan awak kabin telah menjalani pelatihan khusus untuk menghadapi berbagai situasi.
Selain itu, ada teknisi dan insinyur yang memeriksa pesawat secara rutin untuk memastikan bahwa pesawat selalu dalam kondisi terbaik.
Moms juga bisa menjelaskan bahwa bandara memiliki petugas keamanan yang bertugas memeriksa setiap penumpang dan barang yang dibawa untuk menjaga keselamatan penerbangan.
Penjelasan seperti ini, yang disampaikan dengan cara yang mudah dimengerti dan menenangkan, dapat membantu anak merasa lebih percaya diri saat terbang.
Anak akan memahami bahwa banyak orang bekerja keras untuk menjaga keselamatan mereka, dan ini akan membantu mengurangi rasa takut.
7. Hindari Menunjukkan Ketakutan Sendiri
Untuk membantu anak merasa lebih tenang, orang tua sebaiknya berusaha menjaga sikap tenang dan memberikan contoh yang positif selama penerbangan.
Ini bisa dilakukan dengan berbicara dalam nada suara yang santai, menunjukkan ekspresi wajah yang rileks, dan menjelaskan situasi dengan cara yang meyakinkan saat anak bertanya.
Jika merasa cemas, Moms bisa mencoba teknik pernapasan dalam atau berfokus pada hal-hal positif untuk mengurangi kecemasan tanpa menunjukkan ketakutan di depan anak.
Dengan memberikan contoh sikap yang tenang dan penuh kepercayaan, anak akan merasa lebih aman dan percaya diri.
Mereka pun akan belajar bahwa penerbangan bukanlah sesuatu yang perlu ditakuti.
8. Minta Bantuan Pramugari
Moms juga bisa memberitahukan kepada pramugari di awal penerbangan bahwa anak merasa takut atau belum terbiasa dengan pengalaman terbang.
Dalam hal ini pramugari dapat membantu menenangkan anak dengan cara yang ramah, seperti berbicara dalam nada lembut, memberikan penjelasan sederhana tentang penerbangan, atau menunjukkan hal-hal menarik di dalam pesawat.
Beberapa maskapai bahkan menyediakan mainan atau buku mewarnai untuk membantu mengalihkan perhatian anak dan membuat suasana penerbangan lebih menyenangkan bagi mereka.
Dengan bantuan pramugari, anak-anak dapat merasakan dukungan tambahan selain dari orang tua, yang membantu mereka merasa lebih aman.
9. Jangan Berikan Obat Penenang
Memberikan obat penenang untuk membuat anak rileks atau tertidur mungkin terlihat sebagai solusi cepat, namun sebenarnya tidak disarankan karena beberapa alasan.
Penggunaan obat penenang pada anak bisa berisiko, terutama jika tidak atas rekomendasi dokter, karena dapat menyebabkan efek samping.
Mulai dari gangguan pernapasan, pusing, mulut kering, atau bahkan reaksi alergi.
Selain itu, obat penenang hanya menutupi masalah sementara tanpa mengatasi penyebab ketakutan anak secara langsung.
Di samping risiko kesehatan, memberikan obat penenang bisa menghambat anak dalam belajar mengatasi rasa takutnya secara alami.
Ketika efek obat hilang, ketakutan anak terhadap pesawat masih akan ada, bahkan bisa semakin parah karena mereka tidak memiliki kesempatan untuk mengembangkan mekanisme coping yang sehat.
Pendekatan ini juga bisa membuat anak merasa bergantung pada obat untuk mengatasi kecemasan mereka, yang tidak baik bagi perkembangan emosional mereka dalam jangka panjang.
Sebagai alternatif, orang tua sebaiknya fokus pada metode-metode yang membantu anak merasa tenang secara alami.
Misalnya berbicara secara tenang, memberikan pelukan, mengalihkan perhatian mereka dengan mainan atau aktivitas favorit, dan memberi pemahaman tentang keselamatan penerbangan.
Baca Juga: Kumpulan Doa Naik Pesawat, Ada Tulisan Arab dan Artinya
Itulah beberapa penyebab anak takut naik pesawat dan cara mengatasinya yang dapat Moms coba terapkan pada Si Kecil.
Semoga membantu, ya!
- https://tinytrailblazers.com/fear-of-flying-children/
- https://flyfright.com/children-fear-of-flying/
- https://riseandshine.childrensnational.org/helping-children-overcome-a-fear-of-flying/
- https://www.fearless-flyer.com/how-to-help-your-child-overcome-flying-anxiety/#:~:text=A%20child's%20flying%20anxiety%20can,trip%20into%20a%20fun%20adventure.
- https://holidayswithkids.com.au/how-to-conquer-your-kids-fear-of-flying/
- https://thesleepingbabyproject.com/news/helping-children-with-flight-anxiety/
- https://mentourpilot.com/what-if-my-child-is-afraid-of-flying/
Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan
Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.