20 Juli 2022

Taman Sriwedari, Tempat Hiburan Rakyat yang Kini Tinggal Kenangan

Taman ini jadi ikon budaya dan seni kota Solo
Taman Sriwedari, Tempat Hiburan Rakyat yang Kini Tinggal Kenangan

Taman Sriwedari belakangan ini sedang hangat menjadi perbincangan masyarakat Jawa Tengah, terutama warga kota Surakarta atau yang lebih dikenal dengan nama kota Solo.

Ramainya perbincangan tentang Taman Sriwedari ini dikarenakan adanya wacana mengenai penutupan taman yang menjadi salah satu ikon dari kota Solo.

Penutupan Taman Sriwedari sangat disayangkan banyak pihak karena keberadaannya yang menjadi saksi bisu sejarah dari kota Solo.

Baca Juga:Ini 13+ Tempat Wisata Solo yang Patut Dikunjungi Saat Liburan

Sejarah Taman Sriwedari

Taman Sriwedari
Foto: Taman Sriwedari (bob.kemenparekraf.go.id)

Foto Taman Sriwedari (bob.kemenparekraf.go.id)

Menilik dari sejarahnya, Taman Sriwedari ini sebenarnya sudah ada sejak ratusan tahun yang lalu.

Taman ini dibangun oleh Raja Kasunana Surakarta yakni Pakubuwana X yang merupakan adik ipar dari KRMT Wirjodiningrat. Luas dari taman ini adalah sebesar 99.889 meter persegi atau 9,9 hektare.

Taman Sriwedari sebenarnya lebih dikenal sebagai Taman Hiburan Rakyat (THR) karena memang dibangun dengan tujuan sebagai tempat untuk hiburan rakyat.

Jadi tak hanya keluarga keraton saja yang bisa menikmatinya, tapi juga rakyat biasa bisa datang ke taman ini.

Taman Sriwedari dibangun karena terinspirasi oleh keberadaan taman yang ada di surga.

Jadi desain awal dari taman ini sengaja dibuat layaknya taman yang asri dan rindang tempat orang bisa bersantai dan bersenda gurau.

Meski demikian di tahun 1905 hingga 1917, taman ini mengalami pemugaran dengan dibangunnya beberapa gedung dan fasilitas lainnya yang lebih modern.

Baca Juga:7 Ragam Motif Batik Solo dan Maknanya, Cocok untuk Hadiah Kerabat!

Setelah dipugar, Taman Sriwedari memiliki kebun binatang mini, bioskop, gedung wayang orang dan wayang kulit, stadion sepak bola, hingga arena bermain seperti kora-kora hingga bom bom car supaya bisa dinikmati oleh masyarakat.

Konon, stadion sepak bola yang dibuat ini menjadi salah satu yang termegah di jaman Hindia Belanda dan menjadi awal dari perjalanan sepak bola di Indonesia.

Taman Sriwedari berlokasi di Jalan Slamet Riyadi no, 275, Kelurahan Sriwedari, Kecamatan Laweya, Kota Surakarta.

Menyandang predikat sebagai tempat hiburan rakyat, tentu saja harga tiket masuknya juga sangat terjangkau. Harga tiket masuk dari Taman Sriwedari hanya Rp7.000 saja.

Taman ini dibuka mulai dari pukul 10.00 pagi hingga 21.00 malam pada hari Senin-Jumat. Sementara di akhir pekan buka mulai jam 10.00-23.00.

Waktu berkunjung yang paling banyak diminati adalah sore hingga malam hari karena suasananya yang asri dan sejuk.

Baca Juga:10 Makanan Khas Solo yang Enak Disantap dan Cocok Jadi Oleh-oleh

Hiburan Malam di Taman Sriwedari

Pertunjukan Wayang Orang
Foto: Pertunjukan Wayang Orang (wikimedia.org)

Foto Pertunjukan Wayang Orang (wikimedia.org)

Taman Sriwedari sangat dikenal dengan hiburan malamnya. Hiburan malam yang bisa dinikmati adalah adanya pertunjukan wayang kulit dan wayang orang.

Biasanya pada hari Sabtu dan Minggu ada pertunjukan wayang yang ditampilkan di Gedung Wayang Orang (GWO).

Pertunjukan wayang ini sangat populer di masanya. Kisah yang paling sering dipertunjukkan dan diminati oleh masyarakat adalah kisah tentang Mahabarata dan Ramayana.

Jika ada event atau momen tertentu, akan ada kolaborasi dengan seniman atau komunitas wayang dari seluruh Indonesia, mulai dari yang ada di Semarang, Surabaya, hingga Jakarta.

Di dalam gedung wayang tersebut terdapat beberapa koleksi wayang kulit dan juga peralatan kesenian tradisional.

Supaya bisa menonton pertunjukan wayang orang ini, Moms cukup mengeluarkan dana Rp3.000 saja per orang.

Baca Juga:9+ Fakta Gunung Sepikul, Wisata 'Tersembunyi' di Jawa Tengah

Pernah Jadi Tempat Penyelenggara PON

Taman Sriwedari Jaman Dulu
Foto: Taman Sriwedari Jaman Dulu (kompas.com)

Foto Taman Sriwedari Jaman Dulu (kompas.com)

Popularitas Taman Sriwedari sebelumnya memang sudah terkenal, tapi semenjak menjadi tempat penyelenggara PON (Pekan Olahraga Nasional) di tahun 1948, popularitas dari tempat wisata ini sangat meningkat.

Hal ini dilihat dari semakin banyaknya wisatawan yang datang tak hanya dari sekitar Jawa Tengah saja, tapi juga dari luar Pulau Jawa.

PON 1948 berlangsung selama empat hari dan berlokasi di Surakarta. PON yang diselenggarakan di Surakarta ini merupakan PON pertama yang diadakan oleh Indonesia sehingga tak heran kalau masyarakat sangat antusias.

Antusias masyarakat inilah yang akhirnya membuat kota Surakarta banyak didatangi oleh wisatawan dari luar daerah.

Baca Juga:Mengenal Candi Gedong Songo Jawa Tengah, Peninggalan Peradaban Hindu

Alasan Penutupan Taman Sriwedari

Taman Sriwedari
Foto: Taman Sriwedari (www.tribunnewswiki.com)

Foto Taman Sriwedari yang Terbengkalai (nusantaranews.co)

Meski menjadi tempat yang menyimpan banyak sejarah, Taman Sriwedari nyatanya akan ditutup.

Penutupan taman ini sebenarnya sudah digadang-gadang sejak awal tahun 2000-an.

Selama ini kita mengetahui kalau taman hiburan rakyat ini adalah milik pemerintah. Padahal kenyataannya, tanah yang dibangun menjadi taman ini bukanlah tanah pemerintah.

Di sinilah permasalahan tentang sengketa tanah Taman Sriwedari mulai muncul.

Para ahli waris dari KRMT Wirjodiningrat yang merupakan pemilik sah dari dari tanah di Taman Sriwedari telah menggugat pemerintah Kota Solo selaku pengelola tanah.

Baca Juga:Rekomendasi Restoran Korea di Solo dengan Harga Terjangkau

Dilansir dari id.wikipedia.org, Sengketa tanah ini memiliki akar masalah yang cukup panjang dan rumit karena melibatkan setidaknya 200 orang pewaris yang terbagi menjadi 11 kelompok.

Gugatan sudah mulai dilayangkan pada tahun 1970-an hingga sekarang. Dari gugatan tersebut diputuskan kalau tanah tersebut menjadi milik ahli waris KRMT Wirjodiningrat.

Meski demikian, pemerintah kota Solo terus melakukan gugatan balik melawan ahli waris KRMT Wirjodiningrat guna memperjuangkan Taman Sriwedari agar tidak ditutup.

Akibat dari konflik berkepanjangan tersebut, bangunan dan wahana yang ada di Taman Sriwedari ini menjadi terbengkalai dan akibatnya tempat ini akhirnya pun ditutup.

Nantinya di bulan Desember 2022, segala macam properti yang ada di Taman Sriwedari sudah harus dikosongkan dan dibongkar.

Begitulah sekilas perjalanan dari Taman Sriwedari yang dulunya menjadi tempat hiburan rakyat terfavorit di Surakarta. Meski sudah ditutup, semoga taman ini bisa segera dibuka kembali dengan lokasi yang berbeda.

  • https://jejakpiknik.com/taman-sriwedari/
  • https://www.goodnewsfromindonesia.id/2022/06/11/menengok-taman-sriwedari-tiruan-taman-surga-yang-tinggal-kenangan
  • https://id.wikipedia.org/wiki/Taman_Sriwedari
  • https://solo.co.id/tourism-object/taman/sriwedari/
  • https://www.sastra.org/arsip-dan-sejarah/umum/2501-asal-usul-taman-sriwedari
  • https://travel.detik.com/travel-news/d-5835489/5-fakta-sriwedari-taman-rakyat-solo-yang-terancam-musnah
  • https://sikidang.com/taman-sriwedari/

Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.


FOLLOW US

facebook
twitter
instagram
spotify
tiktok

Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan

Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.

rbb