7+ Tanda Gangguan Kesehatan Mental pada Anak, Diperhatikan Ya Moms!
Tidak bisa dipungkiri, belajar mengerti emosi anak memang tidak mudah. Namun, untuk sebagian orang tua, emosi anak yang naik turun sering dianggap biasa. Padahal, tidak semua emosi ini normal. Karenanya, orang tua perlu tahu tanda gangguan kesehatan mental pada anak.
Psikiater bayi dan anak asal Denver, Theodore Gaensbauer berkata, gangguan kesehatan mental pada anak biasanya ditandai dengan gangguan emosi dan perilaku.
Sebenarnya terkadang orang tua sudah lama mencermati bahwa ada perubahan pada anak, entah tingkah laku atau kepribadiannya.
"Namun, orang tua baru membawa anak ke psikiater ketika anak sudah menunjukkan perilaku yang mengganggu," kata Dr Gaensbauer.
Nah, berikut ini ada beberapa tanda bahwa si kecil mengalami gangguan kesehatan mental yang kerap diabaikan.
Baca Juga: Kelainan Mental yang Umum Terjadi pada Anak
Tanda Gangguan Kesehatan Mental pada Anak
Banyak anak mengalami stres karena tekanan yang terjadi di rumah selama pandemi COVID-19.
“Perubahan perilaku dan emosional serta adanya keluhan fisik pada anak adalah beberapa ciri stres yang bisa dialami anak-anak,” jelas Fathya Artha Utami, M.Sc., M.Psi Psikolog Anak, dalam "Virtual Media Briefing Tokopedia Hari Anak Nasional: Orang Tua Bahagia, Kunci Kesehatan Mental Anak", pada Kamis 22 Juli 2021.
Adapun sejumlah gejala gangguan kesehatan mental pada anak, antara lain:
1. Perubahan Perilaku dalam Waktu Lama
Sama halnya dengan orangtua, anak ketika sedang mengalami gangguan kesehatan mental. Perubahan perilaku bisa menjadi pertanda ada yang salah dengan anak.
Adapun beberapa tanda yang perlu diwaspadai, yaitu:
- Perubahan mood.
- Tidak nafsu makan atau makan berlebih.
- Menurunnya prestasi akademik.
- Kesulitan berinteraksi dengan orang lain.
"Ketika orang tua melihat sesuatu yang berubah pada anak lebih dari seminggu, bisa jadi ada sesuatu tak beres dialami anak," ujar Dr. Adelle Cadieux, psikolog anak di Helen DeVos Children's Hospital di Michigan.
Baca Juga: Ibu di Garut Menyetrika Tubuh Anaknya, Ini 5 Dampak Hukuman Kekerasan Pada Mental Anak
2. Lebih Sering Sakit Kepala dan Sakit Perut
Si Kecil sering mengeluh sakit kepala, sakit perut, dan kelelahan? Ternyata ini memang tanda gangguan keehatan mental pada anak, lho!
Menurut Mayo Clinic, ini sering terjadi ketika mereka mengalami suatu masalah.
Saat intensitasnya sering, Moms harus segera ke dokter dan psikolog anak untuk menemukan masalah kesehatan fisik dan mentalnya.
"Trennya sekarang anak lebih banyak mengeluh gejala fisik daripada emosional," kata Cadeux.
Anak-anak yang masih kecil, lebih mudah mengutarakan rasa sakit secara fisik daripada emosionalnya.
Kesulitan menemukan bahasa yang tepat adalah kendalanya.
Lebih mengkhawatirkan lagi, beberapa gangguan kesehatan mental merujuk pada gejala fisik, walau keduanya memang saling berkaitan.
3. Perilaku yang Berdampak pada Kehidupan
Tanda gangguan kesehatan mental anak bisa dilihat dari sisi lainnya, lho.
Prestasi anak menurun dan mengarah pada pertengkaran bisa menjadi indikasi buruk kondisi psikologis anak.
Hal lainnya adalah kehilangan waktu bersama teman-temannya.
"Bila perilaku tersebut mulai mengganggu fungsi hidup anak dan kehidupan keluarga juga terganggu, sebaiknya segera mencari pertolongan," papar Cadieux.
4. Terlalu Banyak Eksperimen
Normal bagi anak-anak untuk bereksperimen. Namun, ketika itu terjadi terlalu sering, bisa jadi tanda gangguan kesehata mental pada anak.
"Ada perilaku berisiko yang dinilai normal oleh anak dan remaja. Ini adalah cara mereka mengembangkan diri sendiri, dan menciptakan jarak dari orang tua, "kata Nancy E. Cunningham, psikolog dari Nationwide Children's Hospital.
Hal yang harus diwaspadai dan bisa jadi masalah, yaitu saat anak mencoba melewati batas keamanan.
Dr. Cunningham menyarankan, orang tua harus sering mengobrol dengan anaknya dan jangan pernah mencoba menghakimi apa pun cerita anak pada Moms.
"Bantulah anak-anak mengerti dan seringlah cari tahu apa yang terjadi pada hidup anak," ujar Cunningham.
Baca Juga: Dampak Memukul Anak pada Kondisi Mentalnya saat Dewasa
5. Tidak Merasa Aman
Gejala gangguan mental bisa berubah dari waktu ke waktu saat seorang anak tumbuh.
Mengutip Centers for Disease Control and Prevention (CDC), gejala sering dimulai pada anak usia dini, meskipun beberapa gangguan dapat berkembang selama masa remaja.
Salah satu yang bisa dilihat yakni ketika mereka tidak merasa aman berada di rumah.
"Sedih, merasa ketakutan, dan tidak aman di sekitar lingkup keluarga adalah tanda anak mengalami gangguan mental," tambah Fathya.
Untuk itu, peran orang tua di sini dibutuhkan untuk 'mengomunikasikan' rasa tidak aman tersebut.
6. Mogok Sekolah
Moms, pernahkah Si Kecil menolak pergi ke sekolah atau mogok sekolah? Ini adalah tanda gangguan mental pada anak selanjutnya, lho.
Hal terpenting yang harus dilakukan jika anak mogok sekolah adalah mengenali masalah yang mendasarinya.
Adapun sejumlah penyebab anak mogok sekolah, antara lain:
- Bullying: Anak-anak diintimidasi atau dijadikan bahan olokan oleh teman sebayanya.
- Akademik: Anak-anak yang berjuang secara akademis, merasa bosan, atau tugas sekolahnya yang banyak.
- Perilaku: Anak-anak yang memiliki masalah dengan otoritas dan mengikuti aturan sekolah.
- Kecemasan: Anak-anak yang mengalami kesulitan mengatasi kecemasan.
Rasa cemas ini misalnya berpisah dengan orang tua di rumah ataupun teman sebayanya.
7. Gangguan Tidur
Moms, gangguan kesehatan mental pada anak juga bisa dilihat dari pola tidurnya.
Anak dengan kecemasan yang tinggi akan mengalami gangguan pola tidur yang tak semestinya.
Bisa berupa kurangnya waktu tidur, atau justru waktu tidur yang lebih lama.
Cara untuk mengatasi hal ini adalah dengan membuat rutinitas jam tidur Si Kecil.
Jika seorang anak tidak bisa tidur, biarkan dia membaca atau bermain dulu di tempat tidur. Pastikan agar lampu kamar tetap redup atau mati untuk 'mengantar' suasana tidur.
Baca Juga: Kenali Metode Belajar Anak, Apakah Gaya Belajar Visual, Audio, atau Kinestetik?
8. Tidak Mengikuti Aturan
Melanggar aturan yang dibuat keluarga ataupun lingkungan luar bisa menjadi salah satu tanda anak mengalami masalah mental.
Ini bisa dari contoh kecil ketika mereka tidak menjaga mainannya dengan baik atau melempar-lempar barang.
"Ketika anak belum pandai mengomunikasi emosinya, mereka akan membuang-buang barang atau marah-marah," tambah Fathya.
Berbeda dengan orang dewasa yang bisa marah melalui 'komunikasi', anak-anak belum sampai ke tahap itu.
Sehingga ini salah satu tanda dari gangguan kesehatan mental anak yang perlu disadari orangtua.
9. Mengompol
Melansir Medline Plus, mengompol bisa menjadi tanda anak mengalami gangguan mental, lho!
Ketika mereka kembali mengompol padahal tadinya sudah tidak, ini bisa jadi tanda fisik yang menunjukkan bahwa ada yang salah dengan dirinya.
"Mengomuniasikan emosi dengan anak secara jujur cukup penting agar kita tahu kebutuhan mereka,” kata Fathya.
Dengan mengomunikasikan secara jujur, orang tua dan anak akan dapat menyusun strategi untuk saling menenangkan emosi yang dirasakan.
Pahami juga bahwa semua emosi yang dirasakan itu benar dan diterima.
10. Tidak Ingin Bersosialisasi
Tanda-tanda anak mengalami gangguan kesehatan mental bisa dilihat dari cara mereka bersosialisasi.
Sosialisasi merupakan salah satu cara dalam membentuk 'bonding' antar individu.
Bagi anak-anak, biasanya bermain dengan teman sebaya adalah bentuk sosialisasi yang umum dilakukan.
Meski begitu, ada sejumlah anak yang justru menghindari hal tersebut.
Tanda-tanda yang bisa dilihat antara lain:
- Tidak berperilaku baik di sekolah.
- Sulit menyesuaikan diri di sekolah atau bergaul dengan anak-anak lain.
- Tidak ingin pergi ke acara untuk bersosialisasi seperti pesta ulang tahun temannya.
Anak yang lebih suka mengurung diri perlu diwaspadai ya, Moms!
Itulah sejumlah tanda atau gejala gangguan kesehatan mental pada anak-anak. Semoga Moms mulai lebih peka untuk menyadarinya agar bisa segera ditangani.
- https://www.mayoclinic.org/healthy-lifestyle/childrens-health/in-depth/mental-illness-in-children/art-20046577
- https://www.cdc.gov/childrensmentalhealth/basics.html
- https://medlineplus.gov/childmentalhealth.html
Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.
Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan
Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.