11 Juni 2021

Alami Tenggorokan Panas? Cari Tahu Penyebab dan Cara Mengatasinya

Simak ulasan lengkapnya
Alami Tenggorokan Panas? Cari Tahu Penyebab dan Cara Mengatasinya

Moms, pernahkah mengalami masalah tenggorokan panas? Biasanya, kondisi ini disebabkan setelah Moms mengonsumsi makanan atau minuman yang terlalu panas.

Namun, beberapa penyebab lainnya dapat mengarah pada gejala penyakit atau kondisi tertentu.

Untuk itu, apabila Moms merasa tenggorokan panas dan terasa seperti terbakar, sebaiknya segera temukan penyebab pastinya. Penanganan dapat disesuaikan dengan penyebabnya masing-masing. Nah, lebih lengkapnya, simak ulasan berikut ini, ya, Moms!

Baca Juga: 5 Tips Redakan Sakit Tenggorokan

Penyebab Tenggorokan Panas

Penyebab tenggorokan panas dapat berbeda-beda pada setiap orang. Ada baiknya Moms peka terhadap gejala yang muncul, karena biasanya disertai juga dengan rasa tidak nyaman pada tenggorokan, suara serak, hidung berair, atau batuk.

Nah, beberapa kondisi yang dapat menjadi penyebab tenggorokan panas, di antaranya:

1. Infeksi Virus atau Bakteri

Infeksi Virus atau Bakteri.jpg
Foto: Infeksi Virus atau Bakteri.jpg

Foto: Orami Photo Stock

Penyebab paling umum dari tenggorokan panas, yaitu infeksi virus atau bakteri. Setiap orang pernah mengalami sakit tenggorokan, peradangan yang menyakitkan di bagian belakang tenggorokan. Kondisi ini disebabkan oleh infeksi virus.

Selain tenggorokan terasa perih, gatal, atau serak, terutama saat menelan, Moms juga dapat mengalami batuk, pilek, suara serak, atau diare.

Antibiotik tidak bekerja melawan virus. Jadi, mengobati gejala yang ada, yaitu dengan istirahat, obat pereda nyeri yang dijual bebas, obat kumur air asin, dan pelega tenggorokan atau semprotan anestesi tenggorokan.

Pada kasus lainnya, tenggorokan panas juga bisa disebabkan oleh infeksi bakteri, yang disebut juga radang tenggorokan.

Jika mengalami kondisi ini, Moms harus mendapatkan antibiotik agar tidak menyebabkan komplikasi serius seperti demam rematik, demam berdarah, dan radang ginjal.

2. Sindrom Mulut Terbakar

Sindrom Mulut Terbakar
Foto: Sindrom Mulut Terbakar

Foto: Orami Photo Stock

Sindrom mulut terbakar atau burning mouth syndrome dapat menjadi kondisi yang menyebabkan tenggorokan panas. Penyebab pasti dari kondisi ini memang tidak dapat ditentukan, namun beberapa faktor dapat menjadi penyebabnya.

Menurut American Family Physician, sindrom mulut terbakar kerap dialami oleh wanita, setelah memasuki usia menopause. Hal ini disebabkan perubahan hormonal yang terjadi pada wanita pasca menoapause.

Beberapa kondisi lainnya yang dapat menjadi penyebab sindrom mulut terbakar, yaitu depresi kronis atau gangguan kecemasan, kekurangan nutrisi, diabetes tipe 2, dan perubahan fungsi saliva.

Pada beberapa kasus yang jarang, infeksi kandida juga dapat menjadi penyebab sindrom mulut terbakar.

Gejala yang dapat terjadi saat seseorang mengalami sindrom mulut terbakar, yaitu mulut dan tenggorokan yang terasa panas, mulut yang terasa kering, sering merasa haus, dan perubahan rasa. Jika Moms mengalami hal ini, segera periksakan ke dokter untuk mendapatkan penanganan, ya!

Selama masa penanganan, sebaiknya hindari merokok, makanan pedas, dan minuman beralkohol. Minum lebih banyak cairan dinilai dapat membantu mengontrol rasa sakit dan meredakan gejala yang muncul.

Baca Juga: Kenali 4 Penyebab Bau Mulut dan Cara Mengatasinya

3. GERD

GERD
Foto: GERD

Foto: Orami Photo Stock

Tenggorokan panas dapat menjadi salah satu gejala dari penyakit gastroesophageal reflux disease (GERD), atau penyakit saluran cerna bagian atas akibat naiknya asam lambung ke kerongkongan.

Nah, efek naiknya asam lambung inilah yang menyebabkan dada terasa panas, seperti terbakar dan nyeri, serta tenggorokan juga akan terasa panas. Sensasi terbakar ini biasanya terjadi di leher bagian atas, dan akan terasa semakin memburuk apabila Moms menelan.

Kondisi ini terjadi karena asam lambung sering mengalir kembali ke kerongkongan, saluran yang menghubungkan tenggorokan ke lambung. Selain tenggorokan panas dan terasa seperti terbakar, ada beberapa gejala GERD lainnya yang perlu dipahami, seperti:

  • Rasa asam atau pahit di mulut, karena makanan yang telah dicerna dan sebagian asam lambung naik kembali ke kerongkongan.
  • Kesulitan untuk menelan. Moms akan merasa seolah-olah makanan menempel di tenggorokan.
  • Suara mengi.
  • Gangguan pernapasan, seperti batuk dan sesak napas.
  • Mual dan muntah.
  • Bau mulut yang tidak sedap.
  • Sakit tenggorokan dan suara menjadi serak.
  • Mengalami gangguan tidur.

Selain harus segera mendapatkan pengobatan yang tepat, gaya hidup pengidap GERD harus benar-benar diperhatikan. Kebiasaan merokok dan minum minuman beralkohol harus dibatasi.

Hindari juga untuk terlalu sering mengonsumsi makanan pemicu GERD, seperti makanan pedas, buah-buahan sitrus, cokelat, dan lainnya. Moms juga harus menjaga berat badan dengan baik dan sehat, sebab obesitas menjadi salah satu faktor yang menjadi penyebab terjadinya GERD.

Baca Juga: GERD, Gangguan Pencernaan yang Mirip Serangan Jantung

4. Esofagitis

Esofagitis.jpeg
Foto: Esofagitis.jpeg (Orami Photo Stock)

Foto: Orami Photo Stock

Apakah Moms masih asing dengan istilah esofagitis? Ternyata, kondisi ini bisa menjadi salah satu penyebab terjadinya tenggorokan panas. Esofagitis adalah peradangan pada esofagus, sehingga penyebab utamanya adalah GERD.

Asam lambung yang direfluks ke tenggorokan dapat menyebabkan iritasi dan peradangan, yang biasanya mengakibatkan sensasi terbakar di tenggorokan dan kesulitan untuk menelan.

Esofagitis dapat menjadi kondisi yang menyebabkan rasa tidak nyaman dan mengganggu aktivitas sehari-hari.

Esofagitis menyebabkan seseorang mengalami nyeri dada, terutama di belakang tulang dada yang terjadi saat menelan makanan. Makanan yang tertelan akan terjebak di dalam esofagus, yang akhirnya membuat kamu menjadi mulas.

Selain GERD, penyebab esofagitis lainnya, seperti terjadinya infeksi, terapi radiasi ke area leher, konsumsi obat-obatan tertentu, alergi makanan, terkontaminasi dengan bahan-bahan kimia (misalnya, pembersih saluran tenggorokan).

Cara mengatasi esofagitis ditentukan berdasarkan penyebabnya masing-masing. Misalnya, jika infeksi jamur sedang bermain, maka diperlukan obat antijamur.

Jika GERD menjadi penyebabnya, maka perubahan gaya hidup dan konsumsi obat-obatan tertentu sangat diperlukan.

Baca Juga: Tanpa Obat, Ini 7 Cara Alami Meredakan Sinus saat Hamil

5. Postnasal Drip

penyebab tenggorokan panas
Foto: penyebab tenggorokan panas (Mydr.com.au)

Foto: Orami Photo Stock

Tenggorokan panas dapat juga disebabkan oleh postnasal drip, atau yang disebut juga sindrom batuk saluran napas atas. Kondisi ini terjadi ketika lendir dan cairan dari sinus dan hidung mengalir ke tenggorokan Moms.

Postnasal drip biasanya digambarkan sebagai sensasi ada sesuatu yang menetes ke tenggorokan, dan menyebabkan iritasi dan menyebabkan rasa terbakar. Batuk juga umum terjadi saat Moms terus berusaha membersihkan tenggorokan.

Ada beberapa penyebab terjadinya postnasal drip, yaitu:

  • Mengalami alergi.
  • Infeksi sinus.
  • Infeksi virus, seperti flu.
  • Kelainan anatomi saluran hidung dan sinus.
  • Terlalu sering menggunakan dekongestan yang dijual di pasaran.

Itulah beberapa faktor penyebab tenggorokan panas dan terasa seperti terbakar yang harus dipahami dengan baik. Tenggorokan panas juga dapat disebabkan oleh kondisi yang dapat menyebabkan mulas, seperti obesitas, kehamilan, kebiasaan merokok, dan tingkat stres yang tinggi.

Baca Juga: Apa Penyebab Tenggorokan Kering dan Mulut Terasa Lengket?

Cara Mengatasi Tenggorokan Panas

Penanganan Pertama Tenggorokan Panas
Foto: Penanganan Pertama Tenggorokan Panas

Foto: Orami Photo Stock

Cara mengatasi tenggorokan panas harus disesuaikan dengan penyebabnya masing-masing. Namun, ada beberapa penanganan pertama yang bisa Moms lakukan.

Dilansir dari laman Medical News Today, jika gejalanya disebabkan oleh pilek, atau flu, pengobatan rumahan bisa efektif untuk mengobati gejala dan meredakan nyeri.

Menjaga tubuh tetap terhidrasi sangat penting untuk memulihkan diri dari pilek atau flu, sebab tubuh perlu mengganti cairan yang hilang dari keringat. Air putih juga membantu fungsi tubuh dalam melawan infeksi bakteri atau virus.

Selain itu, minum banyak cairan membantu menghentikan tenggorokan menjadi kering, yang bisa menyebabkan iritasi. Cara untuk melegakan tenggorokan, Moms dapat minum campuran air hangat, madu, dan lemon.

Menjaga tenggorokan tetap hangat juga mampu mengurangi rasa sakit, karena panas melemaskan otot dan dapat meredakan nyeri. Moms dapat membungkus leher dengan menggunakan syal agar tetap hangat.

Selanjutnya, Moms dapat segera memeriksakan diri ke dokter untuk mendapatkan pengobatan yang tepat.

Itulah penjelasan tentang penyebab tenggorokan panas dan cara mengatasinya. Meski umumnya bukan disebabkan hal berbahaya, tenggorokan panas harus segera diatasi dengan baik.

  • https://www.aafp.org/afp/2002/0215/p615.html
  • https://www.medicalnewstoday.com/articles/326392#home-remedies
  • https://www.verywellhealth.com/what-causes-a-burning-throat-1742990
  • https://www.healthgrades.com/right-care/ear-nose-and-throat/burning-throat

Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.


FOLLOW US

facebook
twitter
instagram
spotify
tiktok

Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan

Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.

rbb