Sinopsis Film Tjokroaminoto: Guru Bangsa dan para Pemainnya

Film Tjokroaminoto: Guru Bangsa tahun 2015 merupakan salah satu karya sinematik yang dibuat dalam genre biografi sejarah.

Sesuai judulnya, film ini mengangkat sosok seorang tokoh besar dalam perjuangan kemerdekaan Indonesia, yaitu Raden Mas Haji Oemar Said Tjokroaminoto atau yang juga dikenal sebagai H.O.S Tjokroaminoto.

Melalui lensa sutradara Garin Nugroho, film ini mengajak penonton untuk menjelajahi perjalanan hidup dan pemikiran Tjokroaminoto yang telah memberikan kontribusi besar dalam perjuangan kemerdekaan bangsa Indonesia.

Baca Juga: 9 Ide Baju Pahlawan Indonesia Si Kecil, Langsung Check Out!

Sinopsis Film Tjokroaminoto: Guru Bangsa

Film Tjokroaminoto: Guru Bangsa adalah cerita tentang kehidupan seorang pahlawan Indonesia bernama Tjokroaminoto.

Dalam film ini, penonton akan diajak untuk melihat hijrahnya Tjokroaminoto dari kota Ponorogo ke Surabaya.

Awalnya, Tjokroaminoto bekerja untuk pemerintah Hindia Belanda di Ponorogo.

Namun, dia melihat banyak ketidakadilan yang dialami oleh masyarakat pribumi.

Setelah menikah dengan Soeharsikin, Tjokroaminoto memutuskan untuk mengundurkan diri dari pekerjaannya dan memulai perjalanan hidup baru di Surabaya.

Keputusan ini membuat R.M Mangoensoemo yang seorang wakil Bupati Ponorogo marah kepada Tjokroaminoto, akan tetapi Tjokroaminoto tetap melanjutkan Hijrahnya.

Di Surabaya, Tjokroaminoto bekerja sebagai kuli dan membantu organisasi Sarekat Dagang Islam (SDI).

Kemudian, dia mendirikan Sarekat Islam, sebuah organisasi berisi sekumpulan pedagang Islam yang berjuang untuk hak-hak kaum pribumi dalam menentang politik Belanda.

Meskipun harus meninggalkan keluarganya untuk sementara waktu, Tjokroaminoto terus berjuang demi perubahan dan keadilan.

Setelah mendengar kabar bahwa istrinya akan melahirkan, dia kembali ke Ponorogo dan membawa keluarganya ke Surabaya.

Di Surabaya, dia juga membuka usaha batik dan memberi tempat tinggal kepada pemuda-pemuda.

Film ini mengisahkan perjalanan hidup inspiratif seorang pahlawan yang berani menghadapi ketidakadilan demi masa depan yang lebih baik bagi bangsanya.

Baca Juga: Biografi Sutan Syahrir, Perdana Menteri Pertama Indonesia

Penghargaan Film Tjokroaminoto: Guru Bangsa

Film yang bercerita tentang sejarah pahlawan nasional ini sukses mewarnai dunia layar lebar Indonesia.

Berkat alur cerita menarik dan kepiawaian para pemainnya dalam beraktingnya, film Tjokroaminoto: Guru Bangsa sukses meraih beragam penghargaan.

Berikut ini beberapa penghargaan yang dimenangkan oleh film ini:

1. Festival Film Bandung 2015

• Film Bioskop Terpuji
• Penata Artistik Terpuji Film Bioskop: Allan Sebastian
• Penata Kamera Terpuji Film Bioskop: Ipung Rachmat Syaiful

2. Festival Film Indonesia 2015

• Pengarah Sinematografi Terbaik: Ipung Rachmat Syaiful
• Pengarah Artistik Terbaik: Allan Sebastian
• Perancang Busana Terbaik: Retno Ratih Damayanti

3. Piala Maya 2015

• Film Cerita Panjang Terpilih
• Penyutradaraan Terpilih: Garin Nugroho
• Tata Kamera Terpilih: Ipung Rachmat Syaiful
• Tata Artistik Terpilih: Allan Sebastian
• Tata Musik Terpilih: Andi Rianto
• Tata Suara Terpilih: Satrio Budiono & Trisno
• Tata Kostum Terpilih: Retno Ratih Damayanti
• Tata Rias Wajah dan Rambut Terpilih: Didin Syamsudin

Baca Juga: 9 Ide Baju Pahlawan Indonesia Si Kecil, Langsung Check Out!

Profil Pemain Film Tjokroaminoto: Guru Bangsa

Tak hanya sinopsis film Tjokroaminoto yang menarik, para bintang yang menjadi pemain film ini pun cukup memikat hati penonton.

Yuk, simak siapa saja yang bermain dalam film tentang sejarah tokoh pahlawan Tjokroaminoto berikut ini.

1. Reza Rahadian

Dalam film Tjokroaminoto: Guru Bangsa, Reza Rahadian berperan sebagai tokoh utama dengan memerankan tokoh sang pahlawan dari Ponorogo.

Nama Reza Rahadian memang sudah tak asing lagi di industri hiburan Tanah Air.

Aktor kelahiran 5 Maret 1987 keturunan Persia dan Ambon ini sukses membintangi beragam film layar lebar.

Beberapa judul film yang pernah dimainkan oleh Reza yaitu Perempuan Berkalung Sorban (2009), Hafalan Sholat Delisa (2011), Habibie & Ainun (2012), Tenggelamnya Kapal Van der Wijck (2013), My Stupid Boss (2016), dan masih banyak lagi.