6 Jenis Alergi Kulit Bayi dan Cara Mengatasinya, Pahami Yuk!
Sebagai orang tua, Moms perlu memahami apa saja jenis alergi kulit bayi agar bisa menangani sekaligus melakukan pencegahannya.
Reaksi atau bentuk alergi kulit yang dirasakan, bisa datang dalam beberapa bentuk atau jenis.
Seorang bayi dapat memiliki reaksi alergi karena berbagai alasan.
Reaksi alergi terjadi ketika tubuh memiliki respons negatif terhadap zat yang biasanya berbahaya, seperti sabun mandi atau makanan tertentu.
Apalagi bayi memiliki kulit yang sensitif, sehingga besar kemungkinannya membuat para bayi ini terkena ruam daripada orang dewasa.
Bahkan sedikit saja salah makan atau menggunakan produk perawatan yang tidak cocok, akan memicu alergi kulit bayi.
Baca Juga: 15 Rekomendasi Sabun Mandi Bayi, Aman untuk Kulit Sensitif!
Jenis Alergi Kulit Bayi
Alergi kulit bayi ada dalam berbagai macam bentuk.
Nah, salah satu reaksi alergi kulit bayi ditandai dengan munculnya ruam.
Namun, ruam bisa disebabkan oleh alergen atau hanya iritasi sederhana.
Jika karena alergen, Moms harus mencari tahu apa jenis alergi kulitnya.
Sebagai informasi untuk para Moms, ini dia bentuk alergi kulit pada bayi yang perlu diketahui.
1. Eksim
Eksim adalah jenis bentuk alergi atau kondisi kulit paling umum pada bayi.
Ada berbagai jenis eksim, tetapi eksim atopik adalah salah satu yang paling sering mempengaruhi bayi dan anak kecil.
Melansir dari situs Medical News Today, eksim biasanya bisa terdiri dari benjolan merah kecil, atau mungkin terlihat seperti kulit kering yang bersisik.
Eksim bisa terjadi karena kombinasi faktor genetik dan lingkungan.
Menurut National Eczema Association, eksim bisa diredakan dengan mengoleskan krim hypoallergenic yang kandungannya sudah Low Hazard.
Moms juga perlu untuk melakukan tes alergi pada Si Kecil untuk mengetahui penyebab alerginya.
Baca Juga: Leher Bayi Merah? Ketahui Penyebab dan Cara Mengatasinya!
2. Urtikaria Papula
Urtikaria papula adalah reaksi alergi pada bagian tubuh tertentu terhadap gigitan serangga.
Gigitan dari berbagai serangga, termasuk nyamuk, tungau, dan kutu dapat menyebabkan reaksi alergi.
Meskipun biasanya menyerang anak-anak usia 2–6 tahun, bentuk alergi kulit bayi ini juga dapat menyerang anak-anak yang masih kecil usia kurang dari 2 tahun.
Bentuk alergi ini menyerupai kelompok kecil benjolan merah atau gigitan serangga.
Beberapa benjolan mungkin berisi cairan.
Urtikaria papular dapat bertahan selama beberapa hari, bahkan berminggu-minggu.
3. Bintik-bintik Merah
Ketika kulit anak alergi terhadap substansi tertentu, tubuh akan melepaskan senyawa kimia histamin yang bisa memicu timbulnya bintik-bintik merah dan gejala alergi lainnya.
Mengutip dari American College of Allergy, Asthma, and Immunology, bintik-bintik merah ini merupakan bentuk alergi kulit bayi yang bisa menimbulkan rasa gatal yang membekas pada kulit.
Ukuran dan bentuknya cukup beragam, biasanya berwarna merah muda atau merah.
Baca Juga: 13 Nutrisi dan Vitamin untuk Kulit Kering, Hilangkan Kusam!
4. Alergi Makanan
Bentuk alergi kulit bayi selanjutkan adalah alergi makanan.
Telur dan susu bisa jadi penyebab utama alergi makanan pada anak-anak yang masih kecil.
Untuk anak yang lebih besar, bisa mengalami alergi gandung, kedelai, kacang, hingga makanan laut.
5. Alergi Debu
Ini merupakan kondisi di mana kulit bayi mengalami reaksi alergi terhadap debu atau alergen dalam debu, seperti tungau debu rumah atau partikel lainnya.
Gejala yang mungkin timbul meliputi kemerahan, gatal-gatal, bercak, pembengkakan, atau kulit kering.
Gejala ini sering muncul di area yang terpapar debu atau kontak langsung dengan debu, seperti wajah, lengan, atau kaki.
6. Ruam Popok
Meskipun sering kali bukan alergi yang menetap, ruam popok dapat diperparah oleh reaksi alergi terhadap bahan-bahan tertentu dalam popok atau tisu basah.
Ruam ini menyebabkan kulit menjadi merah dan iritasi di area popok.
Ruam ini bisa bervariasi dari ringan, dengan sedikit kemerahan, hingga parah, dengan adanya lecet, pembengkakan, dan kadang-kadang infeksi.
Ruam popok dapat membuat bayi merasa tidak nyaman atau iritasi.
Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.
Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan
Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.