07 Juli 2023

Syok Anafilaksis: Gejala, Penyebab, dan Cara Mengobatinya

Karena sulit terdeteksi, tes alergi perlu dilakukan
Syok Anafilaksis: Gejala, Penyebab, dan Cara Mengobatinya

Foto: Freepik.com/cookie_studio

Diagnosis Syok Anafilaksis

Periksa ke Dokter
Foto: Periksa ke Dokter (Health3-0.com)

Syok anafilaksis didiagnosis berdasarkan gejala dan pemeriksaan fisik.

Berikut jenis pemeriksaan terhadap syok anafilaksis yang kemungkinan akan Moms lakukan, yaitu:

1. Pemeriksaan Riwayat

Dokter akan melalui pemeriksaan dan tanya jawab tentang riwayat paparan alergen sebelumnya.

Saat Moms datang dengan keluhan dan gejala di atas, dokter akan melakukan pemeriksaan menyeluruh dan memastikan tanda-tanda vital.

Seperti, tekanan darah, denyut nadi, frekuensi napas, suhu, dan tingkat kesadaran.

2. Menanyakan Kepada Pendamping

Dokter juga akan menanyakan kepada pendamping Moms atau keluarga terdekat tentang:

  • Riwayat penggunaan obat
  • Konsumsi makanan
  • Paparan zat tertentu
  • Riwayat alergi sebelumnya

Selanjutnya, sembari melakukan pemeriksaan, dokter akan melakukan penanganan untuk menstabilkan kondisi Moms.

3. Tes Lanjutan

Setelah kondisi Moms stabil, dokter mungkin akan melakukan beberapa pemeriksaan penunjang, seperti:

  • Tes darah untuk mendeteksi peningkatan kadar histamin dan tryptase
  • Tes alergi (skin prick test atau intradermal test) untuk mendeteksi penyebab bahan yang menyebabkan reaksi alergi

Baca Juga: Alergi Sperma: Ketahui Gejala, Penyebab dan Cara Mengatasinya agar Hubungan Intim Tetap Nyaman

Komplikasi Syok Anafilaktik

Sesak Napas
Foto: Sesak Napas (Momjunction.com)

Beberapa komplikasi yang mungkin terjadi akibat syok anafilaktik antara lain:

1. Gangguan Pernapasan

Syok anafilaktik dapat menyebabkan saluran napas menjadi bengkak dan menyempit, sehingga sulit bernapas atau bahkan berhenti bernapas.

Hal ini dapat menyebabkan kekurangan oksigen dan bahkan kematian jika tidak diobati dengan cepat.

2. Kerusakan Organ

Syok anafilaktik dapat menyebabkan kerusakan pada organ tubuh seperti hati, ginjal, dan jantung.

Hal ini terjadi karena penurunan tekanan darah yang menyebabkan aliran darah ke organ-organ tersebut terganggu.

Baca Juga: Serba-serbi Nyeri Tulang Kemaluan Tanda Melahirkan, Benarkah?

3. Gangguan Jantung

Syok anafilaktik dapat menyebabkan detak jantung menjadi tidak teratur atau bahkan berhenti.

Hal ini terjadi karena aliran darah ke jantung terganggu, yang dapat menyebabkan serangan jantung.

4. Gangguan Saraf

Syok anafilaktik dapat menyebabkan gangguan saraf seperti kejang atau koma.

Hal ini terjadi karena kekurangan oksigen dan aliran darah yang terganggu.

Baca Juga: 10+ Obat Demam Berdarah Alami, Efektif Menaikkan Trombosit

Komplikasi-komplikasi ini dapat terjadi jika syok anafilaktik tidak segera diobati dengan tepat.

Oleh karena itu, jika Moms mengalami gejala syok anafilaktik, segera hubungi layanan medis darurat.

Syok anafilaksis merupakan keadaan gawat darurat yang harus segera ditangani.

Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.


FOLLOW US

facebook
twitter
instagram
spotify
tiktok

Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan

Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.

rbb