6 Bahaya Berhubungan Saat Haid, Bisa Memicu Berbagai Infeksi
Berhubungan saat haid dapat berisiko pada kesehatan.
Penting bagi Moms dan Dads untuk memahami potensi bahaya dan dampaknya jika berhubungan saat istri sedang menstruasi.
Yuk ketahui risiko yang terkait dengan berhubungan saat haid dan mengapa ada baiknya mempertimbangkan waktu yang tepat untuk berhubungan intim.
Baca Juga: Lepas KB 3 Bulan, tapi Belum Haid, Apa Bisa Hamil?
Mengapa Libido Naik saat Sedang Haid?
Saat haid, beberapa perempuan mengalami peningkatan libido karena perubahan hormon, seperti fluktuasi estrogen dan progesteron, serta pelepasan oksitosin yang meningkatkan keintiman.
Studi di jurnal Hormones and Behavior menerangkan bahwa perubahan kadar estrogen dan progesteron pada tubuh cukup berpengaruh pada libido.
Hormon estrogen akan turun pada awal siklus menstruasi dan kemudian mulai meningkat pada hari kedua atau ketiga menstruasi.
Selain itu, sensitivitas fisik yang lebih tinggi dan kebutuhan emosional juga bisa memicu peningkatan hasrat seksual selama menstruasi.
Baca Juga: 14 Penyebab Telat Haid 1 Bulan, Apakah Perlu ke Dokter?
Bolehkah Berhubungan saat Haid?
Meski libido wanita bisa meningkat saat menstruasi, bolehkah berhubungan saat haid?
Menurut dr. Sandy Prasetyo, Sp.OG, Dokter Spesialis Obstetri & Ginekologi di RSIA Bina Medika, tidak ada larangan jelas terkait berhubungan saat haid.
"Penetrasi yang terjadi ketika seks saat haid dapat menyebabkan infeksi atau luka di sekitar organ intim," tambah dr. Sandy.
Jadi, meskipun berhubungan saat haid sebenarnya tidak dilarang, tetapi ada beberapa risiko yang perlu dipertimbangkan.
Selain risiko infeksi dan luka yang disebutkan dr. Sandy, terdapat juga risiko penularan penyakit menular seksual.
Baca Juga: 15 Cara Bikin Suami Puas saat Berhubungan Badan, Praktikkan!
Bahaya Berhubungan saat Haid
Adapun bahaya yang bisa ditimbulkan dari berhubungan seks saat haid, antara lain:
1. Rasa Tidak Nyaman
Rasa tidak nyaman adalah bahaya berhubungan saat haid yang pertama.
Darah menstruasi berisiko untuk mengotori permukaan alas tempat tidur, terutama jika sedang mengalami aliran haid yang deras.
Selain mengotori tempat tidur, perdarahan bisa membuat Moms jadi merasa tidak percaya diri.
Alih-alih menaikkan hasrat seks, rasa cemas akan timbul dan "meruntuhkan" kesenangan dari aktivitas seksual.
"Higienitas menjadi pertimbangan khusus jika ingin melakukan aktivitas seksual saat haid," terang dr. Sandy.
Baca Juga: 8 Penyebab Gairah Seksual Pria Meningkat, Coba Lakukan Quickie Sex!
2. Infeksi Menular Seksual
Kekhawatiran lain tentang berhubungan seks saat haid adalah terkena infeksi menular seksual (IMS).
Tubuh berisiko menularkan infeksi menular seksual seperti HIV atau hepatitis.
Mengutip National Institutes of Health, virus ini hidup dalam darah, dan dapat menyebar melalui kontak dengan darah menstruasi yang terinfeksi.
Menggunakan kondom setiap kali berhubungan seks dapat mengurangi risiko penyebaran infeksi menular seksual.
3. Infeksi Jamur Vagina
Tubuh mungkin juga lebih rentan terhadap beberapa infeksi lain akibat berhubungan saat haid.
American Congress of Obstetricians and Gynecologists (ACOG) menjelaskan, pH vagina biasanya antara 3,8 hingga 4,5 sepanjang bulan.
Namun, selama menstruasi, pH akan meningkat dan risiko pertumbuhan jamur vagina juga semakin tinggi.
Gejala infeksi jamur vagina meliputi:
- Gatal dan iritasi pada vagina dan vulva.
- Sensasi terbakar, terutama saat berhubungan seksual atau saat buang air kecil.
- Kemerahan dan pembengkakan pada vulva.
- Ruam pada vagina.
Tak jarang, sebagian wanita juga merasakan keputihan yang encer, berbau, dan menyakitkan.
Baca Juga: Sering BAB tapi Sedikit? Ini Kata Dokter Spesialis!
4. Bisa Memicu Kehamilan
Berhubungan seks saat menstruasi bukan berarti Moms terbebas dari risiko kehamilan.
Meski kemungkinannya mungkin lebih kecil, seks saat haid tetap bisa hamil.
Hal ini lebih mungkin terjadi bagi mereka yang memiliki siklus menstruasi pendek, antara 21 hingga 24 hari, dan jika berhubungan seks dilakukan mendekati akhir periode menstruasi.
Apalagi sperma dapat bertahan hidup di dalam vagina hingga 5 hari, lho Moms.
Oleh karena itu, meskipun peluangnya mungkin lebih rendah, kehamilan pasca menstruasi masih bisa terjadi.
5. Risiko Endometriosis
Berdasarkan studi di International Journal of Fertility & Sterility ditemukan risiko endometriosis 5 kali lebih tinggi pada wanita yang berhubungan saat haid, dibandingkan mereka yang tidak melakukannya.
Namun, penting untuk diingat bahwa korelasi bukan berarti sebab-akibat, dan mekanisme pasti yang menyebabkan endometriosis masih belum sepenuhnya dimengerti.
Endometriosis didefinisikan sebagai pertumbuhan jaringan endometrium, yang seharusnya berada di dalam rahim, ada di luar rahim.
Meskipun beberapa teori menyebutkan bahwa darah haid yang tidak keluar bisa "mengendap" dan menyebabkan endometriosis, teori ini dikenal sebagai "teori reflux menstruasi".
Namun, ini adalah salah satu dari banyak teori tentang penyebab endometriosis dan bukan satu-satunya, ya.
Meski demikian, berhubungan saat haid bisa meningkatkan risiko kista, tumor, dan potensial kanker yang dapat mempengaruhi kesuburan.
Baca Juga: Mengenal Kista Endometrium dan Endometriosis, Waspada Moms!
6. Infeksi Saluran Kemih
Darah menstruasi yang berada di area genital dapat meningkatkan kelembapan dan menyediakan nutrisi bagi bakteri untuk berkembang biak lebih cepat.
Ketika berhubungan intim, bakteri dari area vagina dan sekitar anus dapat terdorong masuk ke uretra, saluran yang menghubungkan kandung kemih dengan lingkungan luar.
Hal ini meningkatkan peluang bakteri masuk dan menyebabkan infeksi pada saluran kemih.
Baca Juga: 8 Perbedaan Darah Haid dan Hamil, Jangan Tertukar Lagi!
Alasan Sebaiknya Berhubungan Intim Setelah Haid Selesai
Waktu yang lebih disarankan untuk berhubungan intim adalah setelah haid selesai. Berikut alasannya:
1. Risiko Infeksi Lebih Rendah
Setelah haid, risiko infeksi cenderung lebih rendah karena leher rahim sudah menutup kembali, mengurangi kemungkinan bakteri masuk ke dalam rahim.
2. Kondisi Tubuh Lebih Bersih dan Nyaman
Setelah selesai haid, tentunya tubuh Moms sudah lebih bersih. Berhubungan intim setelah haid pastinya lebih nyaman juga.
3. Peluang Kehamilan yang Lebih Tinggi
Jika Moms merencanakan kehamilan, waktu setelah haid, terutama saat masa subur (ovulasi), adalah waktu yang paling optimal untuk berhubungan.
Masa subur biasanya terjadi sekitar 12-16 hari sebelum haid berikutnya, tergantung pada siklus menstruasi Moms.
Jadi, perlu diingat ya Moms dan Dads bahwa risiko infeksi lebih tinggi jika berhubungan saat haid, sehingga dianjurkan untuk menunggu hingga haid selesai.
Pentingnya Menunggu sampai Haid Selesai
Kadang, setelah haid selesai masih ada sedikit flek keluar.
Secara umum berhubungan intim bisa saja dianggap aman, asalkan Moms dan pasangan merasa nyaman.
Namun, penting untuk memastikan bahwa tubuh sudah benar-benar bersih sehingga tidak ada risiko infeksi.
Beberapa pasangan memilih untuk menunggu sampai flek benar-benar berhenti demi kenyamanan dan kebersihan.
Baca Juga: 10 Penyebab Keluar Darah setelah Berhubungan Seks, Simak!
Menjaga Keintiman Hubungan saat Sedang Haid
Meski berhubungan intim tidak memungkinkan atau sebaiknya dihindari selama haid, Moms dan pasangan tetap bisa menikmati momen mesra, lho!
Berikut ini cara yang bisa dilakukan:
1. Pijatan Relaksasi
Memberikan pijatan lembut dapat membantu Moms merasa rileks dan dekat dengan pasangan.
Ini bisa menjadi cara yang baik untuk mengurangi ketegangan dan meningkatkan keintiman.
2. Cuddling atau Berpelukan
Menghabiskan waktu berpelukan di tempat tidur atau di sofa bisa memberikan kehangatan dan keintiman tanpa perlu berhubungan intim.
3. Berbicara dari Hati ke Hati
Menggunakan waktu ini untuk berbicara lebih dalam dengan pasangan, membahas perasaan, rencana masa depan, atau sekadar bercanda bersama bisa memperkuat hubungan emosional.
4. Menonton Film atau Acara Favorit Bersama
Menonton film atau acara TV favorit sambil saling bersandar dapat menciptakan momen kebersamaan yang santai dan menyenangkan.
5. Makan Malam Romantis di Rumah
Menyediakan makan malam romantis di rumah, lengkap dengan lilin dan musik, bisa menjadi cara untuk menikmati kebersamaan yang intim.
Cara-cara ini bisa menjaga keintiman dan kedekatan emosional selama masa haid.
Sehingga Moms dan pasangan tetap merasa terhubung tanpa harus berhubungan intim.
Baca Juga: Hubungan Suami Istri di Malam Jumat adalah Sunah, Benarkah?
Berhubungan intim saat haid banyak risikonya.
Karena sebaiknya tidak dilakukan, ada banyak cara lain untuk tetap menjaga keintiman dan kedekatan.
Yang terpenting adalah memastikan bahwa kesehatan dan kenyamanan bersama selalu menjadi prioritas utama.
- https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC4720522/
- https://www.cignattkinsurance.in/health-and-wellness/10-facts-about-intercourse-during-periods
- https://www.nih.gov/research-training/advances-hiv/aids-research
- https://www.acog.org/clinical/clinical-guidance/committee-opinion/articles/2017/11/vaginal-seeding
- https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC6642425/#:~:text=Based%20on%20our%20findings%2C%20the,who%20stated%20they%20did%20not.
- https://www.healthline.com/health/womens-health/sex-during-periods#benefits
- https://www.verywellhealth.com/sex-during-your-period-2721991#toc-tips-for-period-sex-with-less-mess
Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.
Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan
Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.