03 Mei 2024

Campak pada Anak: Gejala, Penyebab, hingga Obatnya

Ketahui hal yang harus dilakukan jika Si Kecil terserang campak!
Campak pada Anak: Gejala, Penyebab, hingga Obatnya

Campak pada anak adalah infeksi yang sangat menular. Penyakit ini menyebabkan ruam kulit pada tubuh dan gejala seperti flu.

Campak dapat dicegah dengan imunisasi. Meskipun ada imunisasi yang meluas, jutaan kasus campak masih terjadi di seluruh dunia setiap tahun.

Campak juga disebut rubeola yang disebabkan oleh virus sehingga tidak ada perawatan medis khusus untuk penyakit ini. Virus ini juga dapat menyebar dengan sendirinya.

Anak yang sakit harus minum banyak cairan, mendapatkan banyak istirahat, dan tinggal di rumah dan tidak ke sekolah atau tempat penitipan anak untuk mencegah penyebaran infeksi.

Campak sering menyerang anak-anak dan merupakan penyakit berbahaya yang bisa menyebabkan kematian.

Oleh karena itu, untuk mencegah infeksi campak pada anak-anak, imunisasi campak sangat disarankan.

Virus campak penularannya bisa dari mana saja, seperti udara, dari batuk atau bersin, serta benda-benda yang mungkin sudah terkontaminasi.

Jika sudah tertular, virus akan menyebar ke seluruh bagian tubuh.

Umumnya para penderita campak harus diisolasi di rumah dan tidak boleh keluar hingga benar-benar sembuh, agar tidak menularkan virus tersebut pada orang lain.

Baca Juga: 7 Obat Tradisional untuk Mengatasi Cacar Api, Wajib Tahu!

Gejala Campak pada Anak

Gejala Campak pada Anak
Foto: Gejala Campak pada Anak (Freepik.com)

Campak adalah infeksi pernapasan yang sangat menular. Ini menyebabkan ruam kulit dan gejala mirip flu.

Mengutip Kids Health, campak atau rubeola disebabkan oleh virus, jadi tidak ada perawatan medis khusus untuk mengatasinya.

Karena itu, jika terjadi campak pada anak maka Si Kecil harus:

  • Minum banyak cairan
  • Banyak istirahat
  • Tinggal di rumah dan tidak ke sekolah atau tempat penitipan anak untuk mencegah penyebaran infeksi.

Mengutip Journal of American Medical Association, gejalanya bisa termasuk konjungtivitis, yang kadang-kadang disebut pinkeye. Si Kecil juga biasanya akan mengalami batuk, pilek, dan demam tinggi.

Campak pada anak menyebabkan gejala seperti diare atau infeksi telinga. Setelah anak dengan campak sakit selama 2 sampai 3 hari, biasanya muncul ruam.

Ruam dimulai pada wajah dan menyebar ke kulit bawah menuju kaki. Ruam ini bisa bertahan lebih dari seminggu sebelum hilang.

Anak-anak juga mungkin memiliki bintik-bintik merah kecil dengan warna biru-putih di bagian tengahnya di dalam mulut sebelum muncul ruam.

Ruam campak pada anak akan pecah 3-5 hari setelah gejala mulai. Lalu, penting dicatat bahwa penyakit campak sangat menular.

Faktanya, 9 dari 10 orang yang tidak divaksinasi campak akan terinfeksi jika berada di dekat orang yang terinfeksi.

Nah, campak ini bisa berbahaya, terutama jika terjadi pada bayi dan anak kecil.

Konsekuensi negatif dari campak ini dapat mencakup pneumonia (infeksi paru-paru yang serius), kerusakan otak, tuli, atau bahkan kematian.

Baca Juga: 5 Cara Mengatasi Flek Berkepanjangan Kata Dokter Kandungan

Penyebab Campak pada Anak

Penyebab Campak pada Anak
Foto: Penyebab Campak pada Anak (Orami Photo Stock)

Mengutip Mayo Clinic, campak pada anak adalah penyakit yang sangat menular.

Kondisi ini disebabkan oleh virus yang bereplikasi di hidung dan tenggorokan anak, atau orang dewasa yang terinfeksi.

Bila Si Kecil yang terinfeksi campak, batuk, bersin atau berbicara, tetesan atau droplet yang terinfeksi bisa menyemprot ke udara dan orang lain dapat menghirupnya.

Tetesan yang terinfeksi ini juga dapat jatuh di permukaan saat virusnya tetap aktif dan menular selama beberapa jam.

Orang lain dapat tertular virus dengan meletakkan jari-jari di mulut atau hidung atau menggosok mata setelah menyentuh permukaan yang terinfeksi.

Perlu diketahui, ada kelompok yang masuk dalam faktor risiko terinfeksi campak. Berikut ini penjelasannya.

Baca Juga: Tanya Jawab Dokter tentang Anak 3 Tahun Belum Lancar Bicara

1. Tidak Divaksinasi

Jika Si Kecil belum menerima vaksin campak, kemungkinan besar ia akan terserang lebih mudah penyakit campak pada anak.

Campak sangat menular.

Sebanyak 9 dari 10 orang yang tidak divaksinasi campak akan berpeluang terkena campak jika mereka berada di dekat orang yang terinfeksi.

2. Bepergian Internasional

Jika Moms dan Si Kecil bepergian ke luar negeri, terutama negara-negara berkembang, akan lebih rentan terinfeksi dengan campak pada anak.

Campak menyebar ketika orang menghirup atau melakukan kontak langsung dengan cairan yang terinfeksi virus.

Virus ini dapat menyebar melalui droplet ketika seseorang yang menderita campak bersin atau batuk.

Seseorang yang terpapar virus biasanya menunjukkan gejala 7-14 hari kemudian.

Orang dengan campak dapat menyebarkan penyakit sejak 4 hari sebelum ruam muncul hingga sekitar 4 hari setelahnya.

3. Kekurangan Vitamin A

Bila Si Kecil tidak memiliki cukup vitamin A dalam makanan yang ia konsumsi, kemungkinan besar anak dapat memiliki gejala dan komplikasi campak yang lebih parah.

Baca Juga: Bayi 1 Bulan Susah BAB tapi Kentut Terus? Ini Kata Dokter

Saat ini memang masih belum dijumpai terapi spesifik untuk campak pada anak.

Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.


FOLLOW US

facebook
twitter
instagram
spotify
tiktok

Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan

Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.

rbb