Mengenal Kista Endometrium dan Endometriosis, Waspada Moms!
Endometriosis adalah suatu kondisi yang dapat menyerang wanita. Itu terjadi ketika jaringan yang mirip dengan jaringan endometrium tumbuh di luar rahim.
Perubahan hormonal dalam siklus menstruasi memengaruhi jaringan endometrium yang salah tempat, menyebabkan area tersebut meradang dan nyeri.
Artinya jaringan akan tumbuh, menebal, dan rusak.
Jaringan dapat berkembang di mana saja, tetapi biasanya berada di area panggul, termasuk:
- Ovarium
- Saluran tuba
- Jaringan yang menopang rahim
- Bagian luar rahim
Melansir The Cureus Journal of Medical Science, jaringan endometrium juga dapat berkembang di area lain, termasuk saluran pencernaan, paru-paru, dan sekitar jantung.
Jika jaringan ini sampai ke ovarium, kista akan terbentuk. Itu yang disebut kista endometrium.
idak semua wanita yang mengalami endometriosis memiliki kista endometrium. Kista endometrium ini, meski berukuran kecil (kurang dari 2 inci), dapat tumbuh sebesar 8 inci.
Nah kali ini Orami akan membahas lebih lengkap penyakit endometrium, mulai dari penyebab hingga cara mengatasinya. Yuk simak Moms.
Baca Juga: Catat, 5 Dokter Kandungan Tulungagung untuk Program dan Periksa Kehamilan
Penyebab Endometriosis
Meskipun penyebab endometriosis belum ditemui secara pasti, tetapi penyebab umumnya yaitu:
1. Menstruasi Retrograde
Pada menstruasi retrograde, darah menstruasi yang mengandung sel endometrium mengalir kembali melalui tuba falopi dan masuk ke rongga panggul bukannya keluar dari tubuh.
Sel-sel endometrium ini menempel pada dinding panggul dan permukaan organ panggul, tempat mereka tumbuh dan terus menebal dan berdarah selama setiap siklus menstruasi.
2. Transformasi Sel Peritoneal
Hormon atau faktor kekebalan mendorong transformasi sel peritoneal, sel yang melapisi sisi dalam perut menjadi sel mirip endometrium.
3. Implantasi Bekas Luka Bedah
Setelah operasi, seperti histerektomi atau operasi caesar, sel endometrium dapat menempel pada sayatan bedah.
Jika hal ini terjadi, sebaiknya Moms segera periksa ke dokter agar tidak terjadi infeksi.
4. Transpor Sel Endometrium
Pembuluh darah atau sistem cairan jaringan (limfatik) dapat mengangkut sel-sel endometrium ke bagian tubuh yang lain.
5. Gangguan Sistem Kekebalan
Masalah dengan sistem kekebalan dapat membuat tubuh tidak dapat mengenali dan menghancurkan jaringan mirip endometrium yang tumbuh di luar rahim.
Baca Juga: 7 Aplikasi Menghitung Masa Subur Gratis, Bisa untuk Program Hamil dan KB!
Gejala Kista Endometriosis
Tanda endometriosis yang paling umum adalah rasa sakit di perut bagian bawah dan tidak juga hilang. Biasanya, bisa lebih buruk sebelum dan selama menstruasi.
Penderita mungkin juga mengalami pendarahan yang sangat berat. Kemungkinan rasa sakit saat berhubungan seks.
Gejala endometriosis bermacam-macam. Beberapa wanita mengalami gejala ringan, tetapi yang lain dapat mengalami gejala sedang hingga berat.
Tingkat keparahan nyeri tidak dapat menunjukkan stadium dari kondisi ini. Moms mungkin memiliki bentuk penyakit yang ringan namun mengalami rasa sakit yang menyiksa.
Mungkin juga untuk memiliki bentuk yang parah dan sedikit ketidaknyamanan.
Nyeri panggul adalah gejala endometriosis yang paling umum. Moms mungkin juga mengalami gejala berikut:
- Periode yang menyakitkan (dismenore)
Nyeri panggul dan kram dapat dimulai sebelum dan berlanjut selama beberapa hari hingga periode menstruasi. Moms mungkin juga mengalami nyeri punggung bawah dan perut.
- Nyeri saat berhubungan
Nyeri selama atau setelah berhubungan seks biasa terjadi dengan endometriosis.
- Nyeri saat buang air besar atau buang air kecil
Moms kemungkinan besar akan mengalami gejala ini selama periode menstruasi.
- Pendarahan yang berlebihan
Moms mungkin mengalami periode menstruasi yang berat atau pendarahan antar periode (perdarahan intermenstrual).
- Infertilitas
Kadang-kadang, endometriosis pertama kali didiagnosis pada mereka yang mencari pengobatan untuk infertilitas.
Tanda dan gejala lainnya. Moms mungkin mengalami kelelahan, diare, sembelit, kembung atau mual, terutama selama periode menstruasi.
Endometriosis terkadang disalah artikan sebagai kondisi lain yang dapat menyebabkan nyeri panggul, seperti penyakit radang panggul (PID) atau kista ovarium.
Ini mungkin bingung dengan sindrom iritasi usus besar (IBS), suatu kondisi yang menyebabkan serangan diare, sembelit dan kram perut.
IBS dapat menyertai endometriosis, yang dapat mempersulit diagnosis.
Melansir Current Obstetrics and Gynecology Reports, sebesar 10-15 persen wanita usia reproduksi terkena endometriosis dan 70 persen wanita memiliki gejala panggu kronis.
Sayangnya, terjadi keterlambatan dalam penanganan penyakit ini karena wanita sering tidak merasakan gejala apapun.
Moms mungkin juga tidak memiliki gejala. Penting bagi Moms untuk mendapatkan pemeriksaan ginekologi secara teratur, yang memungkinkan untuk memantau setiap perubahan.
Ini sangat penting jika Moms memiliki dua gejala atau lebih.
Baca Juga: Cara Membedakan Darah Haid dan Darah Kista berdasarkan Bentuk dan Gejalanya
Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.
Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan
Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.