20 Desember 2023

5 Gejala Kontraksi Palsu dan Perbedaan dengan Kontraksi Asli

Kondisi kontraksi palsu harus diwaspadai karena nyatanya bisa menjadi tanda tertentu
5 Gejala Kontraksi Palsu dan Perbedaan dengan Kontraksi Asli

Foto: Orami Photo Stocks

3. Tidak Teratur

Gejala kontraksi palsu biasanya tidak teratur dan tidak datang dalam pola yang teratur seperti kontraksi asli selama persalinan.

Kontraksi palsu bisa muncul dan menghilang tanpa pola yang jelas.

4. Tidak Menyakitkan

Sebagian besar gejala kontraksi palsu tidak menyebabkan rasa sakit yang parh.

Meskipun beberapa wanita bisa merasakan ketidaknyamanan atau tekanan, gejalanya cenderung ringan dibandingkan dengan kontraksi asli, Moms.

5. Menghilang dengan Istirahat

Gejala kontraksi palsu sering kali menghilang dengan istirahat atau perubahan posisi tubuh.

Ini berbeda dengan kontraksi persalinan yang asli, yang cenderung tetap konsisten dan tidak memengaruhi oleh perubahan posisi.

Perlu Moms ketahui, gejala kontraksi palsu bisa saja berbeda di setiap ibu hamil, ya.

Jadi, sebaiknya Moms tanyakan pada dokter agar tidak terjadi kesalahan dalam persalinan, ya.

Baca Juga: Ibu Hamil Sering Gerah dan Berkeringat, Ini Kata Dokter!

Perbedaan Kontraksi Palsu dengan Kontraksi Asli

Ilustrasi Gejala Kontraksi Palsu
Foto: Ilustrasi Gejala Kontraksi Palsu (romper.com)

Kontraksi palsu dan kontraksi asli adalah dua kondisi yang berbeda yang terjadi selama kehamilan.

Berikut adalah perbedaan antara kontraksi palsu dan kontraksi asli:

Kontraksi Palsu:

  • Terjadi tidak teratur dan tidak berkembang menjadi tanda persalinan.
  • Sensasi perut kencang hanya terasa di perut bagian bawah dan selangkangan.
  • Biasanya muncul pada trimester ketiga kehamilan, terutama pada sore atau malam hari setelah aktivitas fisik yang berat atau saat kelelahan.
  • Tidak menyebabkan pembukaan atau pemendekan pada leher rahim.
  • Intensitasnya cenderung tetap dan tidak meningkat secara bertahap.

Kontraksi Asli:

  • Terjadi secara teratur dan berkembang menjadi tanda persalinan.
  • Perut mengencang yang terasa lebih luas, dimulai dari punggung bawah lalu menjalar ke seluruh bagian perut.
  • Umumnya terjadi saat usia kandungan sudah 40 minggu. Jika muncul sebelum usia kandungan 37 minggu, risiko terjadinya kelahiran prematur akan semakin tinggi.
  • Menyebabkan pembukaan atau pemendekan pada leher rahim.
  • Intensitasnya meningkat secara bertahap seiring berjalannya waktu.

Baca Juga: 6 Posisi Menyusui Bayi Baru Lahir yang Benar, Kata Dokter!

Menangani Kontraksi Palsu

Gejala Kontraksi Palsu (Healthline.com)
Foto: Gejala Kontraksi Palsu (Healthline.com)

Moms, sebaiknya tidak perlu panik jika terjadi kontraksi palsu karena nyatanya ini bukan kondisi medis yang serius.

Jurnal Braxton Hicks Contractions juga mengungkapkan ada beberapa hal yang bisa dilakukan untuk mengurangi kontraksi palsu tersebut, di antaranya:

  • Mengubah posisi atau tingkat aktivitas. Jika Moms sudah terlalu aktif dan banyak bergerak, segera berbaring atau apabila Moms sudah terlalu lama duduk, cobalah untuk berjalan-jalan untuk redakan gejala kontraksi palsu.
  • Lakukan kegiatan yang membuat Moms merasa nyaman dan tenang, seperti pijat, membaca buku, mendengarkan musik, atau melakukan meditasi seperti yoga dan pilates. Tujuannya untuk membuat tubuh dan pikiran Moms menjadi lebih rileks.
  • Cegah dehidrasi dengan minum air putih yang cukup. Nyatanya, dehidrasi bisa membahayakan kesehatan ibu hamil, untuk itu selalu cukupkan cairan di tubuh, ya.
  • Perbanyak mengonsumsi makanan yang mengandung nutrisi dan gizi seimbang untuk menjaga stamina tubuh Moms selama masa kehamilan.

Baca Juga: 4 Ciri-Ciri Kontraksi Asli yang Jadi Tanda Segera Melahirkan

Itulah yang bisa dilakukan apabila terjadi gejala kontraksi palsu. Jika waktu persalinan memang semakin dekat, selalu waspada terhadap setiap tanda-tanda yang terjadi.

Apabila Moms mengalami kontraksi kuat yang semakin sering dan menyakitkan, serta penurunan gerakan janin terlihat, segera ke rumah sakit terdekat.

Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.


FOLLOW US

facebook
twitter
instagram
spotify
tiktok

Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan

Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.

rbb