Penyebab dan Cara Mengatasi Jerawat Inversa, Perhatikan yuk!
4. Penyumbatan Folikel Rambut
Menurut America Academy of Dermatology Association, gangguan dalam produksi minyak kulit atau keratinisasi (proses pembentukan lapisan keratin pada kulit) dapat mempengaruhi jalannya kelenjar keringat dan folikel rambut.
Kondisi ini yang kemudian dapat menyebabkan jerawat HS.
Ketika pori-pori pada kulit tersumbat, baik oleh penumpukan minyak kulit yang berlebihan atau oleh penumpukan keratin, hal ini dapat memicu benjolan meradang yang khas dari jerawat HS.
Baca Juga: 6 Penyebab Gatal-Gatal saat Hamil dan Cara Mengatasinya
Gejala Jerawat Inversa
Berikut beberapa gejala munculnya jerawat inversa yang dapat Moms kenali.
1. Muncul Benjolan Merah
Jerawat inversa ditandai dengan munculnya benjolan merah dan bengkak di area-area tertentu seperti ketiak, selangkangan, bokong, atau area di sekitar puting payudara.
Benjolan ini umumnya berukuran dari sebesar biji kacang hingga lebih besar, dan sering kali terasa keras atau lunak ketika disentuh.
benjolan ini dapat terlihat seperti tonjolan merah di bawah kulit.
2. Rasa Nyeri di Area Kulit
Jerawat HS sering kali menyebabkan rasa sakit yang signifikan.
Benjolan-benjolan tersebut dapat menjadi nyeri ketika ditekan atau digerakkan, dan dapat menyebabkan sensasi terbakar atau gatal.
Rasa sakit dan ketidaknyamanan yang diakibatkan oleh jerawat inversa dapat mempengaruhi aktivitas sehari-hari seseorang.
Aktivitas seperti berjalan, duduk, berolahraga, atau mengenakan pakaian dapat menjadi sulit atau menyakitkan.
Kondisi ini juga dapat mempengaruhi aspek psikologis dan emosional, seperti rasa malu atau penurunan kepercayaan diri.
Baca Juga: Nyeri Tumit: Penyebab, Diagnosis, dan Cara Mengatasinya
3. Luka Terbuka
Jerawat inversa dapat pecah dan membentuk luka terbuka yang sulit sembuh.
Luka ini dapat menyebabkan perdarahan, mengeluarkan nanah, dan meninggalkan area kulit yang terbuka dan rentan terhadap infeksi.
Luka tersebut seringkali sulit sembuh dengan sendirinya dan membutuhkan waktu yang lama untuk penyembuhan.
Selain itu, ketika benjolan pecah, dapat terbentuk sinus atau saluran yang terhubung dengan luka.
Sinus ini berbentuk jalur yang melintasi jaringan kulit dan dapat mengeluarkan nanah atau cairan yang berbau tidak sedap.
Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.
Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan
Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.