19 Desember 2023

11 Tanda Pasangan Butuh Konseling Pernikahan, Cek yuk!

Pasangan saling takut berbicara jadi salah satu tanda butuh konseling pernikahan
11 Tanda Pasangan Butuh Konseling Pernikahan, Cek yuk!

Foto: Orami Photo Stocks

Apakah Moms dan pasangan merasa membutuhkan konseling pernikahan?

Setiap pasangan yang menikah pasti berharap pernikahannya akan berjalan dengan harmonis seperti pernikahan ala negeri dongeng.

Sayangnya, pernikahan yang "happily ever after" tersebut tidak selalu ada sehingga Moms dan Dads mungkin perlu melakukan konseling pernikahan.

Dalam kehidupan rumah tangga, akan selalu ada masalah yang membuat pasangan cek-cok. Beberapa pertengkaran bisa diselesaikan dengan baik.

Namun, ada juga pertengkaran yang tidak pernah usai bahkan membuat hubungan suami dan istri menjadi renggang.

Apabila sudah seperti ini, konseling pernikahan bisa jadi salah satu solusinya. Meskipun hal tersebut belum terlalu lazim di Indonesia, tapi tidak ada salahnya untuk dicoba.

Konseling pernikahan hadir untuk membantu Moms dan pasangan memecahkan masalah.

Baca Juga: 5+ Adab Istri ketika Suami Marah Menurut Ajaran Islam, Wajib Dipahami!

Tanda Butuh Konseling Pernikahan

Melalui konseling pernikahan, Moms dan Dads dalam menyelesaikan konflik dan meningkatkan hubungan dengan bijaksana.

Konseling pernikahan biasanya dilakukan oleh terapis pernikahan dan keluarga yang berlisensi. Konseling ini bisa dilakukan oleh kedua pasangan maupun salah satu di antaranya.

Lalu, sebenarnya, apa saja tanda-tanda pasangan butuh konseling pernikahan? Yuk, cari tahu Moms!

1. Ketika Tidak Lagi Bicara

Tanda Pasangan Butuh Konseling Pernikahan (Orami Photo Stock)
Foto: Tanda Pasangan Butuh Konseling Pernikahan (Orami Photo Stock)

Komunikasi adalah inti dari hubungan. Ketika komunikasi sudah tidak berjalan lancar, hubungan pun akan sulit dipertahankan.

Ketika pasangan sudah tidak berbicara, sebaiknya segera lakukan konseling pernikahan untuk memperbaiki komunikasi dalam hubungan rumah tangga.

2. Ketika Bicara Selalu Negatif

Komunikasi negatif juga jadi salah satu tanda bahwa Moms dan pasangan harus segera melakukan konseling pernikahan.

Komunikasi yang dimaksud, antara lain saling menghakimi, mempermalukan, mengabaikan, dan yang lainnya.

Terkadang, komunikasi negatif terjadi bukan karena apa yang dibicarakan. Melainkan karena cara membicarakannya yang kurang tepat. Ini masuk kategori kekerasan emosional.

Menurut National Violence Against Women Prevention Research Center, kekerasan emosional ini sama buruknya dengan kekerasan fisik dan keduanya sangat menyakitkan dan menyiksa seseorang.

Baca Juga: 17+ Arti Mimpi Istri Selingkuh, Kemungkinan Pertanda Konflik

3. Ketika Takut Berbicara dengan Pasangan

Tanda Pasangan Butuh Konseling Pernikahan (Orami Photo Stock)
Foto: Tanda Pasangan Butuh Konseling Pernikahan (Orami Photo Stock)

Ketika Moms atau pasangan terlalu takut untuk membicarakan sebuah masalah, itu artinya Moms dan pasangan butuh melakukan konseling pernikahan.

Dengan menjalani konseling pernikahan, terapis bisa membantu Moms dan Dads dalam menjelaskan duduk perkara dari konflik rumah tangga yang terjadi sehingga menemukan jalan keluarnya.

4. Menghukum Pasangan

Terkadang, secara sadar, pasangan bermasalah punya tujuan untuk menghukum pasangan.

Misalnya dengan mendiamkannya, menjauhkan dari anak-anak, tidak melibatkannya dalam hal tertentu, atau yang lainnya.

Apabila salah satu pasangan mulai bertindak sebagai "orang tua" atau "penghukum", maka ada ketidakseimbangan dalam hubungan rumah tangga dan sebaiknya segera mencari pertolongan melalui konseling pernikahan.

Baca Juga: Ini Hukum Suami Berbohong pada Istri, Dads Wajib Tahu!

5. Ketika Berencana atau Sudah Berselingkuh

Tanda Pasangan Butuh Konseling Pernikahan (Orami Photo Stock)
Foto: Tanda Pasangan Butuh Konseling Pernikahan (Orami Photo Stock)

Berfantasi melakukan selingkuh dengan orang lain bisa jadi sinyal bahwa hubungan Moms dan pasangan sudah tidak sehat.

Apalagi kalau perselingkuhan tersebut sudah terjadi, kehidupan rumah tangga pun bisa berujung fatal karena bisa menyakiti kedua belah pihak.

Moms dan Dads pun perlu melakukan konseling pernikahan untuk membuat keputusan apakah pernikahan bisa dilanjutkan atau justru harus berpisah.

6. Perubahan Kebiasaan Seks

Jika Moms dan suami yang biasanya aktif melakukan hubungan seksual berubah jadi tidak seaktif dulu, pasti ada yang salah.

Begitu juga sebaliknya, jika Moms tidak terlalu aktif melakukan hubungan seksual tapi kemudian berubah jadi sangat aktif, mungkin ada yang salah.

Baca Juga: 17 Arti Mimpi Suami Selingkuh, Apakah Proyeksi Realitas?


7. Meributkan Hal Kecil yang Sama Terus Menerus

Tanda Pasangan Butuh Konseling Pernikahan (Orami Photo Stock)
Foto: Tanda Pasangan Butuh Konseling Pernikahan (Orami Photo Stock)

Ketika Moms dan pasangan terus menerus meributkan hal kecil yang sama, inilah saatnya untuk melakukan konseling keluarga.

Salah satu dari antara pasangan bisa saja merasa tidak mengerti mengapa pertengkaran ini terus terjadi dan berpikir apakah ada cara yang bisa dia lakukan untuk mengatasinya.

Dengan melakukan konseling pernikahan, seorang terapis dapat membantu pasangan untuk mendiskusikan masalah ini dan mencari tahu apa akar masalah yang sebenarnya.

8. Menjalani Kehidupan Terpisah

Ketika pasangan menjadi lebih seperti teman sekamar biasa daripada pasangan yang sudah menikah, ini mungkin menunjukkan perlunya konseling pernikahan antara Moms dan Dads.

Kehidupan masing-masing yang dimaksud dalam hal ini adalah hubungan suami dan istri yang kurang komunikasi, kurang percakapan, bahkan kurangnya keintiman.

Baca Juga: Ini Tata Cara Menggugat Cerai Suami ke Pengadilan

9. Tidak Terbuka dalam Hal Finansial

Tanda Pasangan Butuh Konseling Pernikahan
Foto: Tanda Pasangan Butuh Konseling Pernikahan (Orami Photo Stock)

Dalam kehidupan rumah tangga yang dijalani berdua, Moms dan Dads sebaiknya sepakat dalam mengelola keuangan keluarga. Baik dalam hal pemasukan, pengeluaran, tabungan, hingga masalah hutang.

Jika ada rahasia pengeluaran atau sesuatu yang berhubungan dengan uang, sebaiknya segera lakukan konseling.

Hal ini karena ketidakterbukaan dalam finansial bisa menimbulkan masalah rumah tangga lain yang lebih besar, bahkan bisa berakibat fatal nantinya.

10. Menyimpan Rahasia dari Pasangan

Setiap orang dalam suatu hubungan memang memiliki hak atas privasi.

Tetapi ketika Moms atau Dads menyimpan rahasia satu sama lain, maka dapat dipastikan bahwa ada sesuatu yang tidak beres sehingga perlu bantuan terapis pernikahan dan keluarga.

Baca Juga: 15 Alat Musik Harmonis Tradisional dan Modern, Ada Sampek!

11. Ketika Ada Masalah yang Tak Kunjung Selesai

Tanda Pasangan Butuh Konseling Pernikahan (Orami Photo Stock)
Foto: Tanda Pasangan Butuh Konseling Pernikahan (Orami Photo Stock)

Setiap hubungan memiliki poin yang sulit atau argumen besar yang terjadi selama berbulan-bulan tanpa ada solusi.

Masalah ini bisa termasuk perbedaan pandangan tentang keuangan keluarga, dorongan seks yang tidak sesuai, atau filosofi dalam membesarkan anak.

Jika Moms dan Dads mengalaminya, mungkin bisa meminta bantuan dengan cara melakukan konseling keluarga.

Nantinya, terapis bisa membantu untuk menemukan solusi jika kedua belah pihak berkomitmen untuk memahami sudut pandang pihak lain dan bersedia menemukan jalan keluar bersama.

Apakah Konseling Pernikahan Efektif?

Konseling pernikahan merupakan salah satu solusi dari masalah rumah tangga yang paling banyak dipelajari dan telah terbukti efektif karena terapi pasangan ini berfokus pada emosi (emotionally-focused couples therapy/EFT).

Penelitian yang diterbikan dalam Wiley Online Library menunjukkan bahwa perawatan yang berfokus pada emosi, yang dikembangkan oleh Dr. Sue Johnson ini memiliki efek jangka panjang dan dampaknya bisa dirasakan oleh orang-orang dari berbagai latar belakang etnis dan budaya.

Satu studi tahun 2017 yang dilakukan oleh University of Miami, misalnya, melihat keefektifan terapi pasangan dalam sekelompok veteran dengan variasi usia dan ras.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa secara umum, terapi pasangan tersebut efektif dan banyak hubungan yang masih membaik hingga 18 bulan setelah menjalani terapi.

Penelitian lain yang juga dilakukan pada tahun 2017 menemukan banyak hubungan pernikahan yang mengalami perbaikan ke arah positif, bahkan hingga 24 bulan setelah perawatan.

Selain itu, menurut International Journal of Fertility & Sterility pada tahun 2015 menemukan bahwa emotionally-focused couples therapy (EFT) bisa membantu masalah pernikahan pada pasangan yang mengalami infertilitas.

Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa konseling pernikahan bisa menjadi salah satu cara untuk membantu Moms dan Dads dalam mengatasi masalah rumah tangga.

Jadi, jangan ragu lagi ya, Moms!

  • https://www.huffpost.com/entry/marriage-counseling-_n_5412473
  • https://www.mayoclinic.org/tests-procedures/marriage-counseling/about/pac-20385249
  • https://mainweb-v.musc.edu/vawprevention/research/defining.shtml
  • https://www.verywellmind.com/does-marriage-counseling-work-2300428
  • https://onlinelibrary.wiley.com/doi/10.1111/famp.12229
  • https://www.sciencedirect.com/science/article/abs/pii/S000578941730062X?via%3Dihub
  • https://onlinelibrary.wiley.com/doi/10.1111/jmft.12206
  • https://www.ijfs.ir/article_45329.html

Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.


FOLLOW US

facebook
twitter
instagram
spotify
tiktok

Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan

Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.

rbb