Mengenal Air Mani Wanita, Cairan Ejakulasi saat Orgasme
Tahukah Moms bahwa air mani wanita itu nyata?
Faktanya, saat berhubungan seksual, bukan hanya pria saja yang terangsang.
Wanita juga bisa merasakan hal tersebut, lho.
Saat mencapai klimaks, wanita juga bisa ejakulasi dan mengeluarkan cairan dari Miss V alias organ intimnya.
Cairan yang keluar saat ejakulasi tersebut disebut juga dengan air mani wanita.
Ejakulasi wanita adalah saat uretra mengeluarkan cairan saat berhubungan seks.
Kondisi itu bisa terjadi ketika seorang wanita menjadi terangsang secara seksual.
Namun, ejakulasi wanita belum tentu berhubungan dengan orgasme, ya, Moms!
Air mani wanita juga bukan hanya sebagai pelumas alami saja. Ada manfaatnya juga, lho, Moms!
Yuk, ketahui lebih lanjut penjelasan mengenai air mani wanita!
Baca Juga: Childfree dalam Islam, Bagaimana Hukumnya Menurut Agama?
Pengertian Air Mani Wanita
Ejakulasi wanita bisa terjadi karena gairah seksual.
Ini juga mengacu pada pengeluaran cairan dari uretra wanita selama orgasme atau gairah seksual.
Uretra adalah saluran yang membawa urin dari kandung kemih keluar tubuh.
Ada dua jenis air mani wanita, yaitu:
- Cairan yang menyembur. Cairan ini biasanya tidak berwarna dan tidak berbau, dan terjadi dalam jumlah banyak.
- Cairan ejakulasi atau air mani wanita. Jenis ini lebih mirip dengan sperma laki-laki. Biasanya terlihat kental dan tampak seperti susu. Analisis menunjukkan bahwa cairan tersebut mengandung asam prostat fosfatase (PSA).
PSA adalah enzim yang ada dalam air mani pria yang membantu motilitas sperma.
Selain itu, ejakulasi wanita biasanya mengandung fruktosa yang merupakan salah satu bentuk gula.
Fruktosa juga umumnya ada dalam air mani pria yang berfungsi sebagai sumber energi untuk sperma.
Para ahli percaya bahwa PSA dan fruktosa yang ada dalam air mani wanita cairan berasal dari kelenjar Skene.
Nama lain untuk kelenjar ini biasanya adalah kelenjar paraurethral, duktus Garter, dan prostat wanita.
Kelenjar Skene terletak di depan, di dalam dinding vagina dekat G-spot.
Peneliti percaya bahwa rangsangan menyebabkan kelenjar tersebut dapat memproduksi PSA dan fruktosa, yang kemudian berpindah ke uretra.
The Journal of Sexual Medicine menyatakan, pengeluaran cairan biasanya bukan bagian dari orgasme wanita.
Cairan ejakulasi dan cairan yang menyembur adalah dua komponen yang berbeda dari seksualitas wanita.
Squirting adalah tanda patologis yang disebabkan oleh kelainan uretra, DOA, atau kombinasi keduanya, dan memerlukan pengobatan.
Pemahaman mendalam tentang hal ini penting dilakukan untuk membedakan respons seksual fisiologis yang normal dari tanda-tanda penyakit.
Selama bertahun-tahun, para ilmuwan mengira bahwa wanita yang mengalami ejakulasi saat berhubungan seks mengalami masalah.
Penelitian telah membantah ide ini dan mengonfirmasi adanya ejakulasi wanita.
Studi tahun 2014 dari The Journal of Sexual Medicine juga menemukan bahwa cairan terakumulasi di kandung kemih selama terangsang dan keluar melalui uretra saat ejakulasi.
Tujuh wanita mengalami ejakulasi wanita saat berhubungan seks mengambil bagian dalam uji coba tersebut.
Studi tersebut menemukan bahwa semua wanita memulai dengan kandung kemih kosong, yang mulai terisi selama terangsang.
Pemindaian pasca-ejakulasi mengungkapkan bahwa kandung kemih partisipan sudah kosong lagi.
Baca Juga: 5 Cara Menerapkan Pola Asuh Positif pada Bayi agar Si Kecil Bahagia
Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan
Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.