27 Juli 2023

Dampak Kurang Tidur Memengaruhi Kesehatan Mental, Kok Bisa?

Selalu perhatikan kesehatan mental dengan meningkatkan kualitas tidur.
Dampak Kurang Tidur Memengaruhi Kesehatan Mental, Kok Bisa?

Dampak kurang tidur tidak hanya bisa mempengaruhi kesehatan tubuh saja, tapi juga kesehatan mental seseorang.

Ada beberapa alasan mengapa orang kurang tidur, bisa karena terpaksa seperti karena ada pekerjaan yang harus dikerjakan hingga karena insomnia.

Apapun alasannya, kurang tidur ini ternyata bisa memberikan dampak buruk bagi tubuh Moms sehingga sebaiknya dihindari sebisa mungkin.

Baca Juga: Penyebab Mengigau saat Tidur dan Cara Mengatasinya

Apa Itu Kurang Tidur?

Susah Tidur
Foto: Susah Tidur (Freepik.com)

Pemahaman tentang kurang tidur ini seringkali salah ditafsirkan oleh banyak orang.

Kurang tidur yang dimaksud di sini adalah kualitas tidur yang buruk (sleep deprivation) yang terjadi ketika seseorang punya waktu tidur yang kurang dalam jangka waktu yang lama.

Jadi kalau hanya semalam Moms merasa waktu tidurnya kurang cukup, hal tersebut belum bisa dimasukkan dalam kategori kurang tidur.

Biasanya jangka waktu lama dari kurang tidur ini bisa berlangsung lebih dari tiga hari.

National Sleep Foundation mengungkapkan, orang dewasa butuh waktu tidur malam selama 7-9 jam.

Pola tidur yang teratur akan semakin berkualitas. Jadi, apabila Moms sering kurang tidur pada hari kerja, bukan berarti bisa ‘membayarnya’ pada akhir pekan.

Waktu tidur normal selama 7-9 jam ini juga hanya berlaku pada jam tidur malam. Hal ini dikarenakan tidur malam memiliki kualitas yang lebih tinggi dibandingkan jam tidur lainnya.

Misalnya saja, Moms hanya bisa tidur di malam hari selama 3 jam. Lalu Moms akan menebus kekurangan jam tidur di siang hari selama 4-6 jam supaya jumlahnya bisa pas dengan jam tidur normal. Hal tersebut tidaklah sama.

Baca Juga: 4 Posisi Tidur yang Baik untuk Meningkatkan Kualitas Tidur

Hubungan Dampak Kurang Tidur dan Kesehatan Mental

Tidur
Foto: Tidur (Orami Photo Stocks)

Keteraturan pola tidur setiap harinya dibutuhkan agar kesehatan tubuh dan fisik tetap terjaga dengan baik.

Saat kurang tidur, tubuh akan terasa tidak bersemangat, sering mengantuk, dan sakit kepala bisa menjadi gejala fisik yang terjadi saat kurang tidur.

Selain itu, ternyata kurang tidur bisa memengaruhi kesehatan mental dari seseorang.

Harvard Health Publishing mengungkapkan kualitas tidur dan kesehatan mental mempunyai hubungan yang erat.

Kurang tidur secara kronis bisa memengaruhi psikologi dan kesehatan mental seseorang.

Sebaliknya juga, orang-orang yang memiliki kesehatan mental juga cenderung mengalami insomnia atau gangguan tidur lainnya.

Mungkin saja Moms pernah sesekali kurang tidur karena banyak aktivitas yang harus dilakukan.

Secara instan, hal tersebut akan berpengaruh pada suasana hati Moms keesokan harinya, bukan?

Nah, bayangkan apabila kebiasaan kurang tidur itu terjadi secara kronis atau dalam jangka waktu yang panjang.

Menurut sebuah jurnal penelitian yang berjudul Effect of Inadequate Sleep on Frequent Mental Distress dijelaskan kalau dampak kurang tidur bisa mempengaruhi kesehatan mental seseorang.

“Kurang tidur memengaruhi rangsangan emosional dan dapat memicu kecemasan, kesedihan, atau kemarahan,” ujar Kelly Baron, Asisten Profesor Neurologi di Northwestern University, Chicago.

Baca Juga: 4 Posisi Tidur Setelah Caesar, Bantu Moms Tidur Lebih Nyenyak!

Sebenarnya, bukan saja kurang tidur yang berpengaruh pada kesehatan mental.

Dilansir dari laman Resources to Recover, hipersomnia atau tidur yang berlebihan juga bisa memengaruhi kesehatan mental seseorang.

Orang dengan kesehatan mental yang baik tidak menunjukkan tingkat gangguan tidur yang tinggi.

Baca Juga: Ini 5 Perlengkapan Bayi untuk Tidur Agar Si Kecil Tidur Nyaman dan Aman

Gangguan Mental yang Terjadi karena Kurang Tidur

Wanita Tidur
Foto: Wanita Tidur (Orami Photo Stock)

Lantas apa saja gangguan mental yang bisa terjadi karena kurang tidur?

Beberapa dampak kurang tidur yang berpengaruh pada kesehatan mental adalah sebagai berikut:

1. Meningkatnya Level Stres

Dampak kurang tidur yang pertama adalah meningkatnya level stres pada seseorang.

Menurut sebuah penelitian yang berjudul The relationship between sleep quality, stress, and academic performance dijelaskan kalau dampak kurang tidur bisa berpengaruh pada tingkat stres seseorang dan juga kemampuan akademiknya.

Semakin lama seseorang kurang tidur, maka tingkatan level stresnya juga bisa semakin meningkat.


2. Depresi

Penyebab Kurang Tidur (shutterstock.com)
Foto: Penyebab Kurang Tidur (shutterstock.com)

Dampak kurang tidur lainnya adalah meningkatnya risiko seseorang mengalami depresi.

Depresi adalah gangguan mental yang umum terjadi. Gangguan mental ini berupa gangguan suasana hati yang ditandai dengan rasa sedih berlebihan dan hilangnya minat pada sesuatu yang menggembirakan.

National Institute of Mental Health mengungkapkan, wanita lebih mudah mengalami depresi dibandingkan pria.

Bukan sekadar rasa sedih, depresi bisa membuat seseorang merasa tidak berharga dan dihantui dengan pikiran-pikiran negatif tentang dirinya.

Baca Juga: Begini Posisi Tidur Saat Flu yang Tepat agar Pernapasan Lega dan Tidur Lebih Nyenyak

3. Kecemasan

Harvard Health Publishing mengungkapkan, gangguan tidur bisa sebabkan seseorang mengalami gangguan kecemasan umum.

Adapun gangguan kecemasan yang bisa terjadi, seperti post-trauma stress disorder (PTSD), serangan panik, gangguan obsesif-kompulsif hingga fobia.

Gangguan kecemasan ini bisa terjadi pada anak-anak maupun orang dewasa.

Gangguan kecemasan akan mempengaruhi seseorang dalam mengendalikan emosinya karena ia merasa takut terhadap sesuatu atau tiba-tiba merasa panik.

Sebagai contoh, misalkan saja orang yang kurang tidur saat pergi ke pasar swalayan tiba-tiba terkena serangan panik karena suasana terlalu ramai. Ia tiba-tiba bisa berteriak karena merasa terlalu cemas berada di kerumunan.

4. Gangguan Bipolar

Penyebab Kurang Tidur (shutterstock.com)
Foto: Penyebab Kurang Tidur (shutterstock.com)

Dampak kurang tidur lainnya bagi kesehatan mental adalah kemungkinan terjadinya gangguan bipolar pada seseorang.

Bipolar adalah gangguan mental berupa perubahan drastis pada suasana hati. Jadi saat sedang merasa senang, dalam beberapa detik saja, Moms bisa langsung merasa sangat sedih atau marah.

Gangguan bipolar ini ternyata bisa dipicu dari dampak kurang tidur. Siklus tidur yang tidak teratur ini akan membuat Moms kurang bisa mengontrol emosi.

Jadi rasa senang, sedih, marah, hingga kesal ini bisa terjadi secara bergantian secara tiba-tiba dalam hitungan detik saja.

Meski terlihat tidak terlalu berbahaya, tapi bagi penderitanya bisa berdampak buruk seperti bisa memicu penyakit mental lainnya seperti depresi.

Baca Juga: Benarkah Tidur Telanjang Baik untuk Kesehatan?

5. ADHD

Dampak kurang tidur yang terakhir adalah terjadinya ADHD (Attention Deficit Hyperactivity Disorder).

Kondisi ini tidak hanya dapat terjadi pada anak-anak dan remaja saja, tapi juga orang dewasa.

ADHD adalah gangguan hiperaktivitas dan defisit atensi. Ciri-cirinya adalah kurangnya konsentrasi, penurunan daya ingat, hingga kondisi emosi yang tidak stabil.

Dampak kurang tidur dipercaya sebagai salah satu penyebab dari ADHD ini.

Setelah melihat penjelasan mengenai dampak kurang tidur yang tidak hanya berpengaruh pada kesehatan fisik saja, tapi juga mental, apakah Moms masih ingin memelihara kebiasaan begadang?

Selalu jaga kesehatan tubuh dan mental dengan tidur yang cukup ya Moms!

Apabila Moms mengalami gangguan tidur yang terjadi secara terus-menerus, sebaiknya jangan dibiarkan begitu saja.

Segera konsultasikan dengan psikolog atau dokter yang berkompeten di bidangnya!

  • https://www.health.harvard.edu/newsletter_article/sleep-and-mental-health
  • https://www.nimh.nih.gov/health/topics/women-and-mental-health/index.shtml
  • https://www.rtor.org/2019/09/25/sleep-deprivation/
  • https://www.health.harvard.edu/newsletter_article/sleep-and-mental-health
  • https://www.sleepfoundation.org/articles/how-much-sleep-do-we-really-need
  • https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC6984036/
  • https://www.cdc.gov/pcd/issues/2021/20_0573.htm

Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.


FOLLOW US

facebook
twitter
instagram
spotify
tiktok

Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan

Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.

rbb