20 Desember 2023

Menorrhagia, Kondisi Menstruasi Abnormal yang Tidak Berhenti

Menorrhagia bisa disebabkan karena ketidakseimbangan hormon
Menorrhagia, Kondisi Menstruasi Abnormal yang Tidak Berhenti

3. Komplikasi Kehamilan

Selain keguguran, penyebab lain perdarahan berat selama atau setelah kehamilan adalah lokasi plasenta yang tidak biasa, seperti plasenta rendah atau plasenta previa.

Baca Juga: 7 Cara Mencuci Pembalut yang Benar, Jangan Langsung Dibuang

4. Kanker

Kanker rahim dan kanker serviks dapat menyebabkan perdarahan menstruasi yang berlebihan, terutama pasca menopause atau pernah menjalani tes pap abnormal di masa lalu.

5. Obat-obatan

Obat-obatan tertentu, termasuk obat-obat anti-radang, obat-obatan hormonal seperti estrogen dan progestin adalah salah satu risiko penyebabnya.

Contohnya seperti antikoagulan seperti warfarin (Coumadin, Jantoven) atau enoxaparin (Lovenox), dapat berkontribusi terhadap perdarahan menstruasi yang berat atau berkepanjangan.

6. Kondisi Medis Lainnya

Sejumlah kondisi medis lainnya, termasuk penyakit hati atau ginjal, mungkin berhubungan dengan menorrhagia.

Jika Moms mengalami perdarahan menstruasi yang berat, konsultasikan segera dengan dokter karena ada banyak perawatan yang efektif untuk menorrhagia.

Gejala Menorrhagia

Gejala Menorrhagia (Orami Photo Stock)
Foto: Gejala Menorrhagia (Orami Photo Stock)

Dilansir dari Centers for Disease Control and Prevention ada beberapa tanda atau gejala menorrhagia yang patut untuk Moms perhatikan.

Tanda dan gejala menorrhagia meliputi:

  • Penuhnya satu atau lebih pembalut atau tampon setiap jam selama beberapa jam berturut-turut.
  • Perlu menggunakan perlindungan sanitasi ganda untuk mengontrol aliran menstruasi.
  • Perlu bangun untuk mengganti perlindungan sanitasi di malam hari.
  • Pendarahan lebih dari satu minggu.
  • Gejala anemia, seperti kelelahan, kelelahan atau sesak napas.

Baca Juga: Catat, Ini Cara Membedakan Kram Perut Hamil dan Menstruasi!

Diagnosis Menorrhagia

Menemukan fakta seseorang mengalami menstruasi yang lebih deras dari biasanya bukanlah sebuah hal yang mudah.

Pasalnya setiap orang bisa menafsirkan "menstruasi yang deras" dengan cara yang berbeda.

Namun biasanya, jika menstruasi berlangsung hungga 4-5 hari dan membutuhkan jumlah pembalut yang hamoir sama, hal itu bisa menjadi tanda.

Namun, perempuan yang mengalami kondisi ini biasanya akan mengalami perdarahan menstruasi lebih dari 7 hari serta kehilangan darah 2 kali lebih banyak.

Jika Moms mengalami menstruasi lebih dari 7 hari dengan kondisi menstruasi yang "deras", atau Moms perlu mengganti pembalut hampir setiap jam, Moms perlu memeriksakan diri ke dokter.

Untuk mengetahui diri kita memiliki kondisi menorrhagia atau tidak, dokter akan bertanya mengenai riwayat penyakit serta siklus menstruasi.

Dokter mungkin akan bertanya beberapa pertanyaan seperti:

  • Usia berapa Moms pertama kali menstruasi?
  • Berapa lama siklus menstruasi Moms?
  • Berapa lama biasanya siklus menstruasi Moms terjadi?
  • Berapa hari Moms mengalami menstruasi yang deras?
  • Bagaimana menstruasi memengaruhi kualitas hidup Moms?

Dokter mungkin juga akan bertanya apakah ada anggota keluarga yang memiliki gejala yang sama.

Sebelum pergi ke dokter, sebaiknya Moms mencatat tanggal menstruasi dan menjelaskan seberapa deras darah yang keluar.

Hal itu bisa dilakukan dengan menghitung jumlah tampon atau pembalut yang digunakan.

Hal ini bisa dilakukan guna memberikan informasi yang lebih mendetail mengenai kondisi yang Moms alami.

1. Tes yang Bisa Dilakukan

Dokter akan melakukan serangkaian tes untuk membuktikan dignosa menorrhagia yang mungkin Moms miliki.

Ada beberapa tes yang bisa dilakukan untuk membuktikan kondisi tersebut.

Ini tes yang biasanya dilakukan oleh dokter!

  • Tes darah. Tes ini dilakukan untuk bisa mendeteksi adanya anemia, kelainan homrn tiroid atau bahkan gangguan pembekuan darah
  • Pap smear. Tes ini berguna untuk memeriksa berbagai tanda peradangan, infeksi atau bahkan potensi kanker dengan cara mengambil sampel dari dinding yang berada di dalam serviks
  • Biopsi. Tes ini akan dilakukan dengan cara mengambil sampel jaringan dari dalam rahim untuk diperiksa dengan menggunakan mikroskop.
  • USG rahim. USG rahim adalah metode pemindaian agar dokter bisa memeriksa jika terdapat polip, miom atau kelainan lain secara visual.
  • Hiteroskopi. Tes ini dilakukan dengan tujuan melihat kondisi rahim pasien dengan memasukkan selang tipis yang sudah dilengkapi oleh kamera khusus. Selang dengan kamera tersebbut akan dimasukkan melalui vagina.
  • Dilatasi dan Kuret. Kuret bisa juga disebut dengan kuretasi. Metode ini bisa digunakan untuk mengetahui penyebab perdarahan tak biasa dengan mengambil sampel dari dinding rahim.
Menorrhagia bukan berarti tidak bisa disembuhkan.

Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.


FOLLOW US

facebook
twitter
instagram
spotify
tiktok

Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan

Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.

rbb