07 Juni 2022

Ketahui Proterine: Kegunaan, Dosis, dan Efek Samping

Pahami cara pakai yang benar, ya!
Ketahui Proterine: Kegunaan, Dosis, dan Efek Samping

Apakah Moms baru saja diresepkan oleh dokter obat Proterine saat hamil? Sebenarnya, Proterine obat apa ya?

Jangan bingung Moms, supaya tidak menerka-nerka, Moms bisa cek informasi lengkap mengenai Proterine di sini.

Apa Itu Obat Proterine?

obat-Proterine-Tablet
Foto: obat-Proterine-Tablet (novellpharm.com)

Foto: novellpharm.com

Proterine adalah obat yang mengandung Isoxsuprine HCl, yakni obat golongan turunan 2-amino-1-phenylethanol.

Zat aktif tersebut kerap disebut sebagai obat penguat kandungan.

Alasannya karena kandungan tersebut bisa membantu meminimalisasi risiko keguguran sekaligus melancarkan perfusi darah uteroplasenta yang penting bagi perkembangan janin.

Obat Proterine termasuk dalam kelompok obat yang disebut vasodilator, yakni yang dapat meningkatkan ukuran pembuluh darah.

Cara kerja obat ini adalah dengan meningkatkan aliran darah otot, sehingga diharapkan dapat mengendurkan otot polos pembuluh darah.

Obat yang didapat dari resep dokter ini tersedia dalam dua bentuk, yakni tablet 20 mg dan injeksi.

Berikut keterangan lengkap Proterine pada masing-masing sediaan.

Proterine Injeksi

  • Golongan: obat keras
  • Kelas terapi: obat yang bekerja pada rahim
  • Kandungan: Isoxsuprine HCl 5 mg/ml
  • Satuan penjualan: ampul @2 ml
  • Farmasi: Novell Pharmaceutical Lab
  • Harga Proterine injeksi: Rp30.000 - 45.000 per ampul

Proterine Tablet

  • Golongan: obat keras
  • Kelas terapi: obat yang bekerja pada rahim
  • Kandungan: isoxsuprine HCl 20 mg
  • Bentuk: Tablet
  • Satuan Penjualan: Strip @10 tablet
  • Farmasi: Novell Pharmaceutical Lab
  • Harga Proterine tablet: Rp62.000 - 70.000 per strip

Manfaat Proterine

Gatal Saat Hamil, Kenali PUPPP Pada Ibu Hamil, Yuk.jpg
Foto: Gatal Saat Hamil, Kenali PUPPP Pada Ibu Hamil, Yuk.jpg (Todaysparent.com)

Foto: Orami Photo Stock

Obat Proterine sering diresepkan untuk mengobati masalah akibat sirkulasi darah yang buruk, meskipun dapat juga digunakan untuk kondisi lain sesuai amatan dokter.

Proterine digunakan pada wanita tertentu untuk menghentikan persalinan prematur dan penyakit arteri perifer, melansir dari MIMS.

Penyakit arteri perifer adalah kondisi tersumbatnya aliran darah ke tungkai atau tangan akibat penyempitan pembuluh darah yang berasal dari jantung (arteri).

Dalam hal ini, misalnya kondisi arteriosclerosis obliterans dan tromboangiitis obliterans.

Arteriosclerosis obliterans adalah penyakit arteri oklusif yang memengaruhi aorta perut dan arteri kecil serta ekstremitas bawah (seperti kaki).

Sementara tromboangiitis obliterans atau disebut juga Buerger's disease adalah pembuluh darah berukuran kecil dan sedang pada lengan dan kaki.

Dosis Proterine

Obat Proterine Penguat Kandungan
Foto: Obat Proterine Penguat Kandungan (Freepik)

Foto: freepik.com

Diingatkan lagi Moms, Proterine termasuk obat keras. Penggunaannya wajib dan harus dengan resep dokter, terlebih bila Moms dalam kondisi hamil.

Penggunaan obat-obatan yang sembarangan selama kehamilan justru akan berisiko bagi janin.

Berikut adalah dosis dan anjuran penggunaan obat Proterine secara umum.

  • Untuk persalinan prematur: 0,2 - 0,3 mg/menit secara intravena (pembuluh darah), yang meningkat hingga 0,5 mg/menit.

Lanjutkan infus hingga 24 jam kemudian diikuti dengan 10 mg intramuscular (otot) setiap 3 jam.

  • Untuk gangguan peredaran darah: Proterine tablet 20 mg sebanyak 3 - 4 kali sehari, atau 10 mg intravena sebanyak 3 kali sehari.

Selain dosis, berikut cara menggunakan obat Proterine yang disarankan:

  • Bisa diminum dengan atau tanpa makanan, biasanya 3 - 4 kali sehari atau seperti yang dianjurkan oleh dokter. Dosis didasarkan pada kondisi medis pasien dan respons Moms terhadap pengobatan.
  • Gunakan Proterine secara teratur agar didapat manfaat maksimal darinya. Untuk membantu Moms mengingat, minumlah pada waktu yang sama setiap hari.
  • Segera beritahu dokter jika kondisi Moms tidak berubah atau bahkan menjadi lebih buruk.
  • Penggunaan Proterine injeksi harus dilakukan oleh tenaga medis profesional.

Efek Samping Proterine

obat-Proterine-injeksi
Foto: obat-Proterine-injeksi (novellpharm.com)

Foto: novellpharm.com

Ada beberapa efek samping yang mungkin timbul selama penggunaan obat Proterine, antara lain:

  • Hipotensi atau tekanan darah rendah
  • Takikardia (detak jantung lebih dari normal)
  • Ruam kulit
  • Nyeri dada
  • Mual dan muntah
  • Pusing
  • Gangguan perut

Konsultasikan kembali kepada dokter jika efek samping Proterine di atas memberat. Dokter dapat merekomendasikan terapi pengganti lain yang sesuai dengan kondisi Moms.

Selain efek samping, penting juga memperhatikan kontraindikasi obat Proterine. Beberapa kelompok juga dikontradiksikan untuk mengonsumsi Proterine, yaitu:

  • Orang dengan riwayat perdarahan arteri baru-baru ini
  • Penderita penyakit jantung
  • Pasien anemia berat
  • Ibu hamil dengan kondisi pelepasan plasenta prematur
  • Anak-anak dan bayi yang baru lahir
  • Orang yang memiliki riwayat hipersensitif atau alergi terhadap kandungan obat ini.

Peringatan Terkait Penggunaan Proterine

Moms, Ketahui 3 Cara Mengatasi Alergi Saat Hamil.jpg
Foto: Moms, Ketahui 3 Cara Mengatasi Alergi Saat Hamil.jpg (Freepik.com)

Foto: Orami Photo Stock

Hal-hal yang perlu diperhatikan pasien selama menggunakan obat Proterine isoxsuprine adalah sebagai berikut:

  • Sebaiknya Proterine diminum bersama dengan makanan, susu, atau antasida untuk meminimalkan ketidaknyamanan pada saluran pencernaan.
  • Hati-hati menggunakan obat ini pada penderita penyakit serebrovaskular berat atau infark miokard, penyakit jantung iskemik berat, atau glaukoma.
  • Penggunaan Proterine tablet pada ibu menyusui harus dilakukan secara hati-hati dan di bawah pengawasan dokter.
  • Obat-obat stimulan reseptor β-Adrenergik, seperti Isoxsuprine yang digunakan untuk menghambat persalinan prematur, bisa menyebabkan takikardia pada ibu dan janin.
  • Hipokalsemia, hipoglikemia, hipotensi dan ileus juga telah dilaporkan terjadi pada bayi yang ibunya menggunakan obat-obat kelompok ini. Kadang juga terjadi edema paru pada seseorang yang diobati dengan obat golongan β-stimulan, terutama penggunaan intravena.

Selain itu, meski dapat digunakan ibu hamil, Proterine masuk dalam kategori C untuk keamanan bagi ibu hamil.

Artinya, penelitian pada reproduksi hewan telah menunjukkan efek buruk pada janin, meski tidak ada studi terkendali pada manusia.

Namun, jika potensi keuntungan lebih besar daripada risikonya, penggunaan Proterine pada ibu hamil dapat dilakukan. Dokter yang akan mempertimbangkannya sesuai kondisi ibu hamil.

Itulah mengapa penggunaan obat pada ibu hamil wajib berdasarkan resep dokter.

Tujuannya agar manfaat Proterine bisa optimal dan sesuai yang diharapkan, serta aman bagi janin.

Itu dia Moms beberapa penjelasan seputar Proterine yang sering diresepkan bagi ibu hamil.

Bila Moms masih punya keraguan terkait efek samping dan risiko obat Proterine, jangan sungkan untuk bertanya langsung pada dokter kandungan yang menangani.

  • https://www.mims.com/indonesia/drug/info/proterine
  • https://www.ndrugs.com/?s=proterine

Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.


FOLLOW US

facebook
twitter
instagram
spotify
tiktok

Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan

Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.

rbb