24 Maret 2024

7 Cara Mengusir Tomcat di Rumah serta Pengobatannya

Jangan menepuk tomcat, karena racun pada tubuhnya dapat mengiritasi kulit!
7 Cara Mengusir Tomcat di Rumah serta Pengobatannya

2. Memakai Losion Pelindung

Cara mengusir tomcat ini terbilang cara pencegahan yang bisa kita terapkan. Pastikan anak-anak juga menggunakannya ya, Moms.

Baca Juga: Moms Perlu Tahu, Ini 9 Makanan Penghilang Alergi Kulit

Cara Mengatasi Gigitan Tomcat

Serangga ini umumnya dapat ditemukan di berbagai tempat di persawahan di Indonesia.

Namun tidak pernah menutup kemungkinan, dapat berada di pemukiman warga.

Melansir IPB University, diketahui tomcat betina dinilai lebih berbahaya dibandingkan jantan, Moms.

Ingat, jangan pernah menepuk tomcat untuk membunuhnya. Racun dari tubuhkan akan keluar dan mengenai kulit kita.

Racun dari serangga ini dapat membuat kulit melepuh jika tidak ditangani dengan cepat.

Namun, apabila terlanjur mengalami gigitan atau racun tomcat, cara tepat menanganinya seperti.

  1. Bila tomcat menggigit area tertentu pada tubuh segera usir serangga tersebut (dengan meniup serangga atau mengalihkan perhatian serangga dan menyingkirkannya dengan menggunakan secarik kertas).
  2. Hindari menyentuh serangga dengan tangan.
  3. Segera cuci area yang digigit dengan air dan sabun yang lembut, namun hindari menggosok terlalu keras.
  4. Kompres area ruam kulit dengan air dingin.
  5. Hindari memecahkan benjolan berair yang timbul.
  6. Konsultasikan dengan dokter untuk mendapatkan penanganan lebih lanjut.

Umumnya, dokter akan meresepkan obat golongan kortikosteroid dan antibiotik.

Baik dalam bentuk krim maupun oral atau obat minum.

Namun demikian, gejala yang timbul akibat gigitan tomcat dapat pula menyertai kelainan kulit lain, lho.

Hal ini seperti herpes zoster, cacar air, dermatitis, eksim, impetigo, dan sebagainya.

Sebaiknya Moms berkonsultasi dengan dokter, ya!

Tujuannya agar dapat melakukan pemeriksaan secara langsung untuk memastikan diagnosis, sehingga pengobatan dapat diberikan.

Baca Juga: 7+ Cara Mengusir Kelelawar di Rumah, Mudah Kok, Moms!

Rekomendasi Obat Gigitan Tomcat di Apotek

Mengoleskan Salep
Foto: Mengoleskan Salep (Orami Photo Stock)

Bagi Moms yang tinggal di area terdapat banyak serangga ini sering muncul, maka Moms perlu mengetahui penanganan gigitan serangga ketika tergigit.

"Jika kena serangga ini, maka kita harus cuci dengan air sabun agar menetralisir racun," ungkap pakar serangga dari Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), Profesor Hari Sutrisno, dilansir dari Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia.

Jangan pernah menggaruk area yang terkena gigitan, sebab hal tersebut bisa jadi dapat memperparah area gigitan, hingga menyebabkan infeksi.

"Yang lebih berbahaya adalah jika sampai terjadi infeksi sekunder. Jadi jangan sampai terjadi luka karena kuman akan masuk, " tambah Hari.

Lebih lanjut dijelaskan tentang pengobatan tambahan yang bisa dilakukan.

Pilihannya adalah dengan memakai salep Hydrocortisone 1%, salep Betametasone dan antibiotik Neomycin Sulfat 3 kali sehari, atau menggunakan salep Acyclovir 5%.

1. Salep Acyclovir

Salep Acyclovir
Foto: Salep Acyclovir (Orami Photo Stock)

Acyclovir sering kali digunakan untuk mengatasii infeksi virus herpes.

Melansir dari Indofarma, Acyclovir bekerja dengan menghambat secara aktif dan selektif virus herpes simplex (HSV) tipe l dan HSV tipe II, Varicella zoster, Epstein-Barr, dan cytomegalovirus.

Untuk penggunaannya, oleskan tipis-tipis pada bagian kulit yang mengalami lesi, lima kali sehari setiap 4 jam selama 5 hari.

Pengobatan akan mendapatkan hasil yang baik jika dimulai sejak awal timbulnya gejala.

Jika dalam 5 hari belum memberi hasil yang baik pada kondisi kulit, pengobatan dapat diperpanjang hingga 10 hari. Namun, pastikan berkonsultasi dengan dokter terlebih dahulu.

Untuk keamanan, jangan gunakan krim acyclovir di mulut, mata, dan vagina karena dapat menyebabkan iritasi.

Meskipun diklaim dapat mengatasi beberapa kondisi kulit, penggunaan krim ini memiliki efek samping, seperti rasa terbakar setelah menggunakan krim acyclovir.

Kekeringan pada kulit terjadi pada 25% penderita yang menggunakan krim ini.

Baca Juga: 20 Rekomendasi Krim Ruam Popok Bayi Terbaik, Aman untuk Si Kecil!

2. Hydrocortisone Acetate Krim

Hydrocortisone Acetate Krim
Foto: Hydrocortisone Acetate Krim (Orami Photo Stock)

Hydrocortisone merupakan salep krim yang bekerja sebagai antiinflamasi, antialergi, dan antipruritus.

Krim ini bekerja dengan menekan reaksi radang pada kulit. Penggunaannya, oleskan 2-3 kali sehari pada kulit yang bermasalah.

Pada beberapa kasus, penggunaan salep ini dapat memberi efek seperti rasa terbakar, gatal, kekeringan, atropi kulit, dan infeksi sekunder.

Untuk itu, hindari penggunaan jangka panjang, dosis besar, pemakaian yang tebal dan luas.

3. Betamethasone 0.1% Cream

Betamethasone merupakan obat kortikosteroid topikal yang digunakan untuk mengatasi alergi pada kulit, serta mengurangi peradangan.

Pastikan penggunaan salep ini mengikuti petunjuk dan resep dari dokter. Salep ini dapat dioles tipis-tipis 3-4 kali sehari saat kondisi kulit berada pada tingkat parah.

Jika kondisi kulit sudah cenderung membaik, dapat dioleskan sebanyak satu kali sehari.

4. Neomycin Sulfat Krim

Neomycin Sulfat adalah obat yang berfungsi untuk mencegah timbulnya risiko infeksi dengan menghentikan pertumbuhan bakteri.

Untuk mengatasi gangguan berupa infeksi kulit, oleskan sebanyak dua kali sehari pada area kulit yang telah dibersihkan.

Demikian informasi mengenai tomcat, cara pengobatannya, dan rekomendasi salep yang ampuh dalam mengatasi masalah kulit akibat gigitannya. Semoga bermanfaat Moms!

  • https://www.cuteness.com/article/rid-smell-tom-cat-spray
  • https://www.ipb.ac.id/news/index/2012/03/female-tomcat-is-the-most-toxic/a7ec671ccb8a599b9e11da78af1da7bd
  • https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC4357090/
  • http://lipi.go.id/berita/single/Kena-Serangan-Tomcat-Ini-Pengobatannya/7575#
  • https://indofarma.id/2019/07/10/aciclovir-5-krim/#
    https://indofarma.id/2019/07/10/hydrocortisone-acetate-krim-25/

Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.


FOLLOW US

facebook
twitter
instagram
spotify
tiktok

Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan

Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.

rbb