09 Juli 2024

Impetigo pada Anak: Penyebab, Gejala, dan Cara Mengobati

Berikut cara mengatasinya yang bisa dicoba agar cepat sembuh

Impetigo pada anak adalah infeksi kulit menular yang ditandai dengan munculnya luka lepuh berisi cairan yang mudah pecah dan membentuk kerak kuning kecokelatan.

Penyakit ini sering terjadi pada anak-anak, terutama yang berusia 2 hingga 5 tahun.

Impetigo biasanya muncul dengan luka di wajah, terutama di sekitar hidung dan mulut anak, serta di tangan dan kaki.

Baca Juga: 8 Cara Menghilangkan Gatal pada Kulit yang Berkepanjangan

Jenis Impetigo pada Anak

Jenis Impetigo pada Anak
Foto: Jenis Impetigo pada Anak (Everydayhealth.com)

Mengutip American Family Physician, terdapat 3 jenis impetigo pada anak yang mungkin dialami, yaitu:

1. Impetigo Non-bulosa atau Berkerak

Impetigo non-bulosa (berkerak) adalah jenis impetigo yang paling umum terjadi pada anak-anak.

Gejala impetigo pada anak yang satu ini dimulai dari lepuh kecil yang pecah dan meninggalkan bercak kulit merah yang mungkin mengeluarkan cairan.

Secara bertahap, area tersebut ditutupi oleh kerak berwarna cokelat kekuningan, membuatnya tampak seperti telah dilapisi dengan madu.

2. Impetigo Bulosa

Jenis impetigo berikutnya yaitu impetigo bulosa yang tampak seperti lepuh berisi cairan berukuran besar dan bening, yang kemudian berubah warna menjadi keruh.

Lepuh ini cenderung bertahan lebih lama di kulit tanpa pecah dibandingkan lepuh pada impetigo non-bulosa.

3. Impetigo Ecthyma

Ini adalah bentuk impetigo yang lebih dalam dan lebih serius.

Impetigo ecthyma tampak seperti borok dengan dasar berwarna kuning dan tepi merah.

Luka ini lebih dalam dibandingkan dua jenis impetigo lainnya.

Baca Juga: 10 Rekomendasi Merek Obat Kudis, Redakan Ruam dan Gatal!

Gejala Impetigo pada Anak

Gejala Impetigo pada Anak
Foto: Gejala Impetigo pada Anak (Shutterstock.com)

Melansir dari Centers for Disease Control and Prevention, gejala impetigo pada anak satu dan yang lainnya bisa memiliki saja perbedaan.

Namun, berikut ini gejala umum yang dapat muncul:

  • Munculnya lepuh berisi cairan (bula) yang biasanya terjadi pada bagian tengah tubuh antara pinggang dan leher, atau pada lengan dan kaki.
  • Lepuh biasanya berukuran sekitar 1-2 cm.
  • Lepuh dapat dengan cepat menyebar, sebelum pecah.
  • Lepuh mungkin terasa sakit dan area kulit di sekitarnya mungkin gatal.
  • Gejala demam dan kelenjar bengkak juga bisa terjadi, terutama pada jenis impetigo bulosa.
  • Gejala impetigo non-bulosa dimulai dengan munculnya luka merah. Biasanya di sekitar hidung dan mulut tetapi area lain dari wajah dan anggota badan juga dapat terpengaruh.

Penting untuk tidak menyentuh atau menggaruk luka karena ini dapat menyebarkan infeksi ke bagian tubuh lain, dan ke orang lain.

Luka cepat pecah dan meninggalkan bekas luka.

Tampilan kerak ini terkadang disamakan dengan cornflakes yang menempel di kulit.

Setelah kulit kering, mereka meninggalkan bekas merah yang biasanya memudar tanpa bekas luka.

Waktu yang diperlukan untuk menghilangkan kemerahan dapat bervariasi antara beberapa hari dan beberapa minggu.

Luka itu tidak menyakitkan, tetapi mungkin gatal.

Penyebab Impetigo pada Anak

Penyebab Impetigo pada Anak
Foto: Penyebab Impetigo pada Anak (Everydayhealth.com)

Impetigo pada anak adalah infeksi yang disebabkan oleh bakteri Staphylococcus aureus atau Streptococcus pyogenes.

Bakteri ini dapat masuk ke tubuh melalui luka di kulit akibat luka, goresan, gigitan serangga, atau ruam yang kemudian menyebar ke area kulit lainnya.

Mengutip dalam Kids Health, impetigo pada anak ataupun orang dewasa bisa menular.

Moms dapat tertular bakteri ini jika menyentuh luka penderita impetigo atau menyentuh barang-barang seperti handuk, pakaian, atau seprai yang digunakan orang tersebut.

Namun, bakteri penyebab impetigo pada anak juga umumnya hidup di lingkungan kita.

Meski begitu, kebanyakan orang yang bersentuhan dengan bakteri tersebut belum tentu mengalami impetigo.

Beberapa orang biasanya membawa bakteri tersebut di bagian dalam hidung mereka.

Kemudian, mereka mungkin terinfeksi jika bakteri menyebar ke kulit.

Faktor Risiko Penyakit Impetigo

siapa pun bisa terkena impetigo, akan tetapi beberapa faktor meningkatkan risiko seseorang terkena infeksi ini, antara lain:

  • Usia: Impetigo pada anak paling sering terjadi pada anak-anak berusia 2 hingga 5 tahun.
  • Iklim: Impetigo lebih sering terjadi di daerah dengan musim panas yang lembab dan panas dan musim dingin yang sejuk (subtropis), atau musim hujan dan kemarau (tropis).
  • Infeksi atau luka yang merusak kulit: Orang dengan infeksi kudis berisiko lebih tinggi terkena impetigo. Ativitas tinggi di mana terdapat luka atau goresan juga dapat meningkatkan risiko impetigo seseorang.
  • Kontak dekat atau berkerumun: Kontak dekat dengan orang lain dengan impetigo adalah faktor risiko paling umum untuk penyakit. Misalnya, jika seseorang menderita impetigo, seringkali ia menyebar ke orang lain di rumah mereka. Penyakit menular juga cenderung menyebar di mana pun ada kerumunan. Kondisi yang ramai seperti yang terjadi di sekolah dapat meningkatkan penyebaran impetigo pada anak.

Selain impetigo pada anak, orang dewasa pun tinggi risikonya terkena penyakit infeksi dan menular ini.

Faktor yang mendorong terkena infeksi ini antara lain:

  • Tinggal di iklim yang hangat dan lembap
  • Menderita diabetes
  • Sedang menjalani dialisis
  • Memiliki sistem kekebalan yang terganggu, seperti dari HIV
  • Memiliki kondisi kulit seperti eksim, dermatitis, atau psoriasis
  • Mengalami sengatan matahari atau luka bakar lainnya
  • Mengalami infeksi gatal seperti kutu, kudis, herpes simpleks, atau cacar air
  • Memiliki gigitan serangga atau poison ivy
  • Bermain olahraga kontak

Baca Juga: 8 Jenis Ruam Popok pada Anak, Pastikan Tepat Perawatannya!

Obat Impetigo pada Anak

Obat Impetigo
Foto: Obat Impetigo (Mayoclinic.org)

Impetigo pada anak biasanya diobati dengan antibiotik, baik sebagai salep atau obat yang diminum.

Ketika kondisi ini hanya mempengaruhi area kecil pada kulit (dan terutama jika itu bentuk non-bulosa), impetigo diobati dengan salep antibiotik selama 5 hari.

Jika infeksi telah menyebar ke area lain di tubuh atau salep tidak bekerja, dokter mungkin meresepkan pil atau cairan antibiotik untuk diminum selama 7-10 hari.

Setelah pengobatan antibiotik dimulai, penyembuhan akan dimulai dalam beberapa hari.

Jadi, penting untuk memastikan bahwa anak meminum obat sesuai resep dan jadwalnya, Moms.

Jika tidak, infeksi kulit yang lebih dalam dan lebih serius bisa berkembang.

Baca Juga: 9 Penyakit Kulit pada Anak yang Umum Terjadi, Wajib Tahu!

Cara Mengatasi Impetigo pada Anak secara Alami

Minyak Kayu Putih untuk Impetigo
Foto: Minyak Kayu Putih untuk Impetigo (Orami Photo Stocks)

Ada juga beberap pengobatan rumahan yang dapat membantu mengelola gejala dan membantu proses penyembuhan.

Namun, obat ini harus digunakan sebagai tambahan untuk pengobatan antibiotik, bukan sebagai pengganti.

Apa saja cara yang bisa dilakukan untuk mengobati impetigo pada anak? Ini dia pengobatan rumahan yang bisa dicoba.

1. Lidah Buaya

Lidah buaya (Aloe barbadensis) adalah tanaman yang sering digunakan dalam produk perawatan kulit karena sifatnya yang melembapkan dan menenangkan.

Lidah buaya juga bisa menjadi pengobatan alami yang efektif untuk mengatasi impetigo pada anak.

Menurut studi di Journal of Pharmacy and Nutrition Sciences, lidah buaya memiliki sifat antimikroba yang dapat melawan bakteri penyebab impetigo, seperti Staphylococcus aureus.

Selain itu, lidah buaya membantu mengurangi peradangan dan pembengkakan pada kulit yang terinfeksi.

Dalam hal ini, Moms bisa mengoleskan gel lidah buaya pada area kulit yang mengalami impetigo.

Minyak kayu putih (Eucalyptus globulus) adalah minyak esensial yang sering digunakan dalam berbagai...

Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.


FOLLOW US

facebook
twitter
instagram
spotify
tiktok

Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan

Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.