13 Mei 2022

Aturan Pakai Obat Urinter dan Efek Sampingnya pada Tubuh!

Cari informasinya di sini, yuk Moms!
Aturan Pakai Obat Urinter dan Efek Sampingnya pada Tubuh!

Jika Moms menderita infeksi bakteri pada saluran kemih bisa diobati dengan Urinter.

Obat ini dilengkapi dengan kandungan asam pipemidat, antibiotik yang bekerja dengan cara menghambat pertumbuhan bakteri penyebab infeksi.

Urinter tersedia dalam bentuk kapsul dan mudah dikonsumsi. Obat ini pun terbilang aman dan memiliki efek samping yang minimal.

Jika Moms atau Dads diresepkan obat ini, baiknya pahami aturan pakai dan efek sampingnya berikut ini.

Baca Juga: 5+ Makanan Penyembuh Infeksi Saluran Kemih, Catat Moms!

Manfaat Urinter

Ilustrasi Obat
Foto: Ilustrasi Obat (Freepik.com/jcomp)

Urinter adalah obat antiobiotik yang digunakan untuk mengobati berbagai macam infeksi bakteri pada sistem kandung kemih.

Obat ini efektif dalam mengatasi gejala infeksi saluran kemih, baik yang berbentuk akut maupun kronis, seperti:

  • Peradangan pada kandung kemih (cystitis)
  • Uretra (uretritis)
  • Panggul ginjal (pyelitis)
  • Prostat (prostatitis)

Obat ini mengandung asam pipemidat, yakni agen antibakteri golongan Quinolone.

Beberapa penyakit yang biasanya diresepkan obat ini, di antaranya:

1. Urethritis

Urethritis adalah peradangan pada uretra, yakni saluran yang menjadi tempat lewatnya urine dari kandung kemih ke luar tubuh.

Umumnya, kondisi ini disebabkan oleh infeksi bakteri, yang paling sering menulara akibat hubungan seksual.

Awalnya, bakteri ada di permukaan kulit yang masuk lubang uretra ketika hubungan seks dilakukan.

Bisa juga bakteri usus yang terbawa masuk ketika Moms dan Dads salah dalam membersihkan diri sehabis buang air besar.

Orang yang mengalami urethritis, biasanya menunjukkan gejala sebagai berikut ini.

2. Prostatitis

Prostatitis adalah peradangan pada kelenjar prostat, yakni organ seukuran kacang kenari yang berada di bawah kandung kemih pria.

Penyakit ini berawal dari infeksi bakteri yang tidak diobati sehingga menjadi kronis.

Paling sering menunjukkan gejala nyeri terbakar saat buang air (disuria), dan gejala sebagai berikut.

  • Nyeri ketika buang air kecil
  • Urine berdarah
  • Sakit punggung bawah
  • Demam menggigil disertai gejala flu
  • Nyeri di sekitar skrotum dan rektum
  • Nyeri saat ejakulasi

Baca juga: L Bio (Obat Diare): Manfaat, Dosis, dan Efek Sampingnya

3. Pielitis (pielonefritis)

Pielitis adalah infeksi bakteri pada pelvis ginjal, yang penyebab umumnya adalah infeksi saluran kencing akibat bakteri.

Jika infeksi saluran kemih bagian bawah tidak diketahui atau tidak mendapat perawatan yang tepat, bakteri dapat menyebar ke panggul ginjal dan menginfeksi daerah ini.

Pada kebanyakan kasus, infeksi bakteri ini dapat menimbulkan gejala sebagai berikut.

  • Nyeri pada perut bagian kanan atau kiri bawah
  • Sensasi terbakar saat buang air kecil
  • Kebiasaan buang air kecil berubah

4. Sistitis

Sistitis adalah infeksi saluran kemih (ISK) yang mempengaruhi kandung kemih.

Ini sering menjadi lebih baik dengan sendirinya, tetapi kadang-kadang dapat diobati dengan antibiotik.

Gejala sistitis yang biasanya muncul di antaranya:

  • Nyeri terbakar saat buang air kecil
  • Urin gelap berbau
  • Demam tinggi
  • Tidak dapat menahan buang air kecil

Baca juga: Infeksi Saluran Kemih pada Anak: Penyebab, Gejala, Cara Mengatasi

Obat ini tersedia dalam bentuk kapsul. Setiap orang bisa saja diresepkan dosis yang berbeda,...

Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.


FOLLOW US

facebook
twitter
instagram
spotify
tiktok

Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan

Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.

rbb