14 Desember 2019

5 Alasan Mengikuti Terapi Okupasi Balita untuk Buah Hati

Terapi okupasi dapat mendukung tumbuh kembang balita
5 Alasan Mengikuti Terapi Okupasi Balita untuk Buah Hati

Yuk, simak tanda buah hati perlu mengikuti terapi okupasi balita. Orang tua bisa membantu mengoptimalkan tumbuh kembang dan kemampuan buah hatinya lho, Moms.

Terapi okupasi balita mampu membantu buah hati yang memiliki kelemahan dalam kemampuan fisik, kognitif, motorik, maupun sensorik, supaya bisa lebih mandiri dan percaya diri dalam menjalankan aktivitas keseharian.

Selain diperlukan oleh balita dengan masalah fisik, mental, atau perkembangan sejak lahir, terapi okupasi balita juga terkadang dibutuhkan oleh mereka yang mengalami kesulitan dalam area perkembangan tertentu.

Supaya lebih jelas, perhatikan dulu tanda Si Kecil perlu mengikuti terapi okupasi balita berikut ini ya, Moms.

Baca Juga: 5 Terapi untuk Mengatasi Balita Susah Tidur di Malam Hari

Tanda Buah Hati Perlu Mengikuti Terapi Okupasi Balita

1. Perkembangan Skill Motorik Halus Terlambat Dibanding Anak Seusianya

5 Alasan Mengikuti Terapi Okupasi Balita untuk Buah Hati 01.jpg
Foto: 5 Alasan Mengikuti Terapi Okupasi Balita untuk Buah Hati 01.jpg

Foto: joes-kids.org

Meski kecepatan perkembangan setiap balita itu berbeda, beberapa tonggak perkembangan kemampuan motorik halus normalnya bisa dicapai dalam rentang usia tertentu.

Bila melihat acuan tonggak perkembangan dari American Academy of Pediatrics, berikut adalah beberapa contoh tanda buah hati perlu mengikuti terapi okupasi balita:

  1. Kesulitan memegang krayon, sendok, atau garpu di usia 3 tahun.
  2. Kesulitan memutar kenop pintu atau membuka sepatu sendiri di usia 4 tahun.
  3. Kesulitan menggunakan gunting atau membuka kancing sendiri di usia 5 tahun.

2. Sering Terjatuh atau Menabrak Saat Bergerak

5 Alasan Mengikuti Terapi Okupasi Balita untuk Buah Hati 02.jpeg
Foto: 5 Alasan Mengikuti Terapi Okupasi Balita untuk Buah Hati 02.jpeg

Foto: sparktherapies.com

Sering terjatuh, menabrak sesuatu, atau tampak ceroboh saat bergerak dan beraktivitas juga bisa menjadi tanda buah hati perlu mengikuti terapi okupasi balita lho, Moms.

Bila setelah diperiksakan ke dokter ternyata balita tidak menderita masalah medis, bisa jadi ia mengalami kesulitan dalam koordinasi motorik, keseimbangan, atau konsentrasi.

Nah, berbagai interaksi dan aktivitas dalam terapi okupasi balita yang dirancang khusus untuk Si Kecil bisa membantu memperkuat area perkembangan yang bermasalah tersebut.

Baca Juga: Hati-Hati, Balita Menangis Terlalu Lama Bisa Merusak Otak!

3. Menghindari Kontak Mata dan Sulit Bersosialisasi

5 Alasan Mengikuti Terapi Okupasi Balita untuk Buah Hati 03.jpg
Foto: 5 Alasan Mengikuti Terapi Okupasi Balita untuk Buah Hati 03.jpg

Foto: kreativekidstherapy.com

Sama seperti kemampuan motorik dan kognitif, kemampuan interaksi sosial juga penting dalam tumbuh kembang dan kehidupan balita.

Menurut University of Utah Health, terapi okupasi balita yang menunjukkan tanda mengalami kesulitan dalam kemampuan interaksi sosial, seperti:

  1. Menghindari atau tidak bisa menjaga kontak mata saat berbicara.
  2. Kesulitan beradaptasi dengan lingkungan baru.
  3. Saat bersama sekelompok anak seusianya, Si Kecil lebih sering jadi pemerhati dan bermain sendiri ketimbang ikut bergabung.
  4. Perkembangan bahasa yang tertinggal cukup jauh dari anak seusianya.

4. Tidak Bisa Bermain Tanpa Didampingi

5 Alasan Mengikuti Terapi Okupasi Balita untuk Buah Hati 04.jpg
Foto: 5 Alasan Mengikuti Terapi Okupasi Balita untuk Buah Hati 04.jpg

Foto: theconversation.com

Sudah tahu kan Moms, kalau balita belajar tentang banyak hal sambil bermain? Normalnya, kemampuan bermain balita terus berkembang bersamaan dengan skill penting lain.

Nah, beberapa tanda buah hati perlu mengikuti terapi okupasi balita karena kemampuan bermain yang kurang berkembang diantaranya adalah:

  1. Tidak bisa bermain sendiri atau harus selalu didampingi saat bermain.
  2. Mengulang aktivitas permainan yang sama dalam jangka waktu lama. Contohnya: menderetkan mobil mainan.
  3. Tampak tidak mengeksplorasi mainan dengan sewajarnya. Misalnya, hanya fokus pada satu bagian atau fungsi mainan atau hanya menggunakan mainan dalam satu gerakan saja.
  4. Tidak mengerti konsep berbagi dan bergiliran.
  5. Tidak menunjukkan ketertarikan untuk bermain paralel atau bermain bersama dengan anak lain.

Baca Juga: Jaga Kesehatan Balita, Ini 5 Buah yang Bermanfaat untuk Si Kecil

5. Sulit Berkonsentrasi dan Memahami Perintah

5 Alasan Mengikuti Terapi Okupasi Balita untuk Buah Hati 05.jpeg
Foto: 5 Alasan Mengikuti Terapi Okupasi Balita untuk Buah Hati 05.jpeg

Foto: wellcareco.com

Mengutip Kids Health Australia, terapi okupasi balita dibutuhkan oleh anak dengan tanda awal gangguan belajar, seperti: sulit mengikuti perintah dengan benar, gampang lupa hal yang baru Moms ajarkan, dan sulit berkonsentrasi.

Tentu saja tanda buah hati perlu mengikuti terapi okupasi balita tidak terbatas pada lima poin di atas.

Kalau Moms merasa perkembangan Si Kecil tertinggal dari anak seusianya atau tampak kesulitan dalam melakukan aktivitas keseharian, ada baiknya Moms berkonsultasi dengan dokter dan terapis okupasi supaya tumbuh kembangnya tetap optimal.

Apa Moms setuju kalau orang tua sebaiknya tidak menunda melakukan intervensi dini pada masalah yang bisa menghambat perkembangan balita?

(WA/DIN)

Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.


FOLLOW US

facebook
twitter
instagram
spotify
tiktok

Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan

Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.

rbb