16 April 2020

5 Kesalahan Toilet Training yang Harus Dihindari, Jangan Dilakukan!

Komitmen dan konsistensi adalah kunci penting agar sukses!
5 Kesalahan Toilet Training yang Harus Dihindari, Jangan Dilakukan!

Mengajarkan anak toilet training biasanya ketika ia berusia 18-24 bulan. Namun, beberapa anak ada yang baru bisa melakukan toilet training di usia tiga tahun.

Saat-saat toilet training pun bisa menjadi momen yang sangat menantang, dan karenanya Moms butuh lebih banyak kesabaran.

Tetapi dalam prosesnya, ada beberapa kesalahan yang harus dihindari saat toilet training yang mungkin dapat mengganggu progres Si Kecil ketika ia sudah bisa ke kamar mandi sendiri.

Kesalahan Toilet Training

Mengutip Cafe Mom, berikut ini kesalahan toilet training yang harus dihindari.

1. Memaksa Anak yang Belum Siap Melakukan Toilet Training

toilet training anak-1.jpg
Foto: toilet training anak-1.jpg (daddilife.com)

Foto: daddilife.com

Kesalahan toilet training yang pertama adalah memaksa anak yang belum siap. Keinginan seorang anak untuk berhenti menggunakan popok adalah tonggak perkembangan.

Sama halnya Moms tidak akan memaksa anak untuk bisa berjalan, Moms tidak dapat memaksa mereka untuk melakukan toilet training sebelum mereka siap.

"Kesalahan terbesar orang tua dalam toilet training yaitu tidak memahami prinsip-prinsip dasar bahwa anak terlebih dahulu harus dapat mengendalikan keinginan mereka untuk buang air agar mereka mau melakukannya sendiri," kata Charles Shubin, MD, direktur pediatri di Family Health Centers, Baltimore.

Baca Juga: 5 Tips Sukses Toilet Training Untuk Anak

2. Menggunakan Pakaian Dalam Biasa

toilet training anak-2.jpg
Foto: toilet training anak-2.jpg (parents.com)

Kesalahan toilet training yang selanjutnya adalah menggunakan pakaian dalam biasa. Si Kecil mungkin bersemangat untuk mengenakan pakaian dalam dengan ukuran yang lebih besar dan ragam motif menarik.

Tetapi, masalahnya adalah celana dalam biasa ini terbuat dari bahan yang sangat tipis, sehingga mudah ditembus oleh air kencing jika ia lupa harus ke kamar mandi.

Cara yang bisa dilakukan adalah membeli pakaian dalam dengan bahan yang sedikit lebih tebal.

"Gunakan pakaian dalam yang tebal. Orang tua ingin anak merasakan sensasi saat kencing keluar, tetapi ingin menghindari 'kebocoran' yang dapat terjadi di rumah," jelas Heather Criswell, yang sudah melakukan toilet training terhadap ratusan anak, dan pendiri RaiseaHappyChild.com.

3. Orang Tua Marah Karena Terjadi 'Kecelakaan'

Jangan Lakukan 4 Kesalahan Ini Saat Menghadapi Anak Marah 02.jpg
Foto: Jangan Lakukan 4 Kesalahan Ini Saat Menghadapi Anak Marah 02.jpg (novakdjokovicfoundation.com)

Kesalahan toilet training yang selanjutnya adalah orang tua marah. Wajar jika dalam proses toilet training akan terjadi 'kecelakaan' di mana Si Kecil akan mengompol, tetapi Moms juga tidak perlu marah atau mempermalukannya.

"Mempermalukan seorang anak karena mengompol dapat menimbulkan rasa takut akan penghinaan pada," ungkap Wanda Draper, PhD, penulis "Your Child Is Smarter Than You Think!"

Ketakutan ini dapat membuat anak memilih untuk menahan saat hendak buang air, bahkan ketika dia duduk di toilet.

Dampaknya, tujuan toilet training pun menjadi lebih sulit dicapai.

Baca Juga: 5 Tips Traveling Bersama Balita yang Sedang Potty Training

4. Tidak Ada Persiapan dari Orang Tua

toilet training anak-4.jpg
Foto: toilet training anak-4.jpg (scarymommy.com)

Kesalahan toilet training yang selanjutnya adalah tidak ada persiapan dari orang tua. "Jika Anda tidak siap bangun jam 2 pagi untuk mengganti seprai, membersihkan karpet tempat ompol anak, dan melakukan cucian 5 kali sehari, mungkin sebaiknya tahan keinginan untuk toilet training," kata Criswell.

Ini karena toilet training memerlukan komitmen dan menghabiskan waktu, jadi Moms akan melakukan banyak pekerjaan yang berkaitan dengan hal ini.

Bila ada proyek kerja yang sudah menyita waktu, Moms mungkin tergiur untuk meninggalkan toilet training dan kembali membuat Si Kecil mengenakan popok.

Namun, dampaknya akan membingungkan anak, dan membuat proses toilet training lebih lama.

Baca Juga: Tips Memilih Popok Bayi Sesuai Usianya

5. Beralih ke Popok saat Momen-momen Tertentu

toilet training anak-3.jpg
Foto: toilet training anak-3.jpg (todaysparent.com)

Kesalahan toilet training yang selanjutnya adalah tidak konsisten. Berkaitan dengan poin sebelumnya, melakukan toilet training membutuhkan komitmen yang tidak mudah.

Menurut National Health Service, mulailah toilet training ketika Si Kecil dan seluruh keluarga siap. Sangat penting untuk tetap konsisten saat Si Kecil toilet training agar ia tidak bingung.

Moms mungkin tergoda membuat Si Kecil memakai popok sebelum tidur, pada perjalanan panjang, atau saat-saat lain yang lebih mudah.

"Ketika kita plin-plan dalam toilet training, anak akan merasa kebingungan dan kehilangan sensasi saat basah, buang air besar, atau rasa tidak nyaman," kata Criswell.

Walaupun Moms tergoda untuk kembali menggunakan popok, konsistensi penting dalam toilet training.

Itulah beberapa kesalahan toilet training yang umumnya dilakukan oleh orang tua. Ingat kesalahan umum saat toilet training yang perlu dihindari agar progresnya dapat berjalan dengan sukses ya, Moms. Semoga berhasil!

Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.


FOLLOW US

facebook
twitter
instagram
spotify
tiktok

Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan

Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.

rbb