14 Februari 2022

Kenali Penyebab Chlamydia Kucing dan Cara Mengatasinya

Kondisi ini tidak boleh disepelekan, ya, Moms!
Kenali Penyebab Chlamydia Kucing dan Cara Mengatasinya

Moms mungkin sering mendengar tentang penyakit chlamydia pada manusia. Namun, bagaimana dengan chlamydia kucing?

Jika chlamydia pada manusia adalah penyakit menular seksual yang umum terjadi, chlamydia kucing jauh berbeda.

Penyakit ini tidak ada hubungannya dengan aktivitas seksual pada kucing.

Chlamydia kucing adalah bentuk penyakit saluran pernapasan atas pada kucing.

Kucing yang terinfeksi penyakit ini biasanya juga memiliki infeksi saluran pernapasan atas.

Biasanya, ini disebabkan oleh virus, seperti calicivirus atau virus herpes.

Penting bagi dokter hewan memberikan diagnosis yang akurat untuk chlamydia kucing.

Sebab, gejalanya mirip dengan berbagai kondisi lain.

Yuk, simak lebih lanjut mengenai penyakit ini, Moms!

Baca Juga: 5 Rekomendasi Makanan Kucing dan Cara Memilihnya, Tidak Boleh Asal Murah lho Moms!

Apa Itu Chlamydia Kucing?

chlamydia kucing
Foto: chlamydia kucing (Catster.com)

Foto: catster.com

Chlamydia kucing adalah penyakit pernapasan yang biasanya menyebar dari kontak dengan kucing lain.

Kondisi ini sering terlihat pada anak kucing muda dan biasanya dimulai dengan konjungtivitis.

Konjungtivitis adalah kondisi yang ditandai keluarnya cairan mata yang tidak normal.

Penyebabnya adalah peradangan pada bagian dalam kelopak mata dan bagian putih mata itu sendiri.

Chlamydia kucing adalah penyakit yang disebabkan oleh infeksi bakteri.

Kucing dengan chlamydia, atau disebut juga chlamydiosis kucing, mendapatkan penyakit ini karena bakteri yang bernama Chlamydia felis.

Penyakit ini juga dikenal dengan sebutan chlamydia psittaci atau pneumonitis kucing.

Gejala Chlamydia Kucing

Kucing Cacingan.jpg
Foto: Kucing Cacingan.jpg

Foto: Orami Photo Stock

Gejala umum dari chlamydia kucing adalah sebagai berikut:

  • Keluar cairan mata.
  • Bersin.
  • Keluarnya cairan dari hidung.
  • Demam.
  • Tampak lesu.
  • Sering menyipitkan mata.

Gejala chlamydia kucing yang paling umum biasanya memengaruhi mata dan saluran pernapasan bagian atas kucing.

Biasanya, tanda pertama infeksi adalah keluarnya cairan dari mata.

Kondisi ini dapat menginfeksi satu atau kedua mata.

Keluarnya cairan putih yang encer ini akan berkembang menjadi cairan putih yang lebih kental, berwarna kuning, atau bahkan kehijauan.

Jika kucing terinfeksi bakteri C. felis, Moms mungkin juga melihatnya sering bersin-bersin, keluar cairan di hidung.

Kucing juga dapat mengalami demam ringan, lesu, dan pembengkakan atau kemerahan pada matanya.

Selain itu, kucing mungkin terlihat sering menyipitkan mata, menutup satu atau kedua matanya karena kesakitan.

Gejala biasanya mulai beberapa hari setelah infeksi.

Meskipun memengaruhi sistem pernapasan bagian atas, jika tidak diobati dapat menyebar ke saluran pernapasan bagian bawah dan paru-paru.

Gejala chlamydia kucing biasanya paling parah satu setengah hingga dua minggu pasca infeksi.

Setelah dua hingga tiga minggu, gejalanya mungkin mereda, tetapi beberapa kucing mungkin memiliki gejala yang menetap.

Penyebab Chlamydia Kucing

GettyImages-669104280-59b45181b501e80014af40bc.jpg
Foto: GettyImages-669104280-59b45181b501e80014af40bc.jpg (thesprucepets.com)

Foto: Orami Photo Stock

Seperti sudah disinggung tadi, chlamydia kucing adalah penyakit yang disebabkan oleh infeksi bakteri Chlamydia felis (C. felis).

Ini adalah bakteri yang menyerang dan menginfeksi mata kucing dan menjadi salah satu penyebab paling umum dari konjungtivitis pada kucing.

Kucing dapat terinfeksi chlamydia melalui kontak langsung dengan bakteri.

Tepatnya melalui tetesan cairan yang keluar dari mata atau hidung kucing yang terinfeksi penyakit ini.

Kucing yang tinggal di rumah multicat, catteries, atau tempat penampungan lebih berisiko tertular chlamydia kucing.

Perlu diketahui, bakteri penyebab penyakit ini tidak bertahan lama di lingkungan.

Jadi, kotak pasir, mangkuk, dan mainan bersama, meskipun masih harus didesinfeksi dengan benar, tidak terlalu mungkin menyebabkan penularan.

Meskipun semua kucing dapat terinfeksi bakteri C. felis, kucing muda dan anak kucing adalah yang paling rentan tertular.

Kucing yang terinfeksi chlamydia kucing dapat menularkan bakteri ke kucing lain.

Biasanya dengan saling merawat, kucing yang berkontak dekat dengan banyak kucing lebih berisiko mengalami kondisi tersebut.

Diperlukan waktu 3 hingga 10 hari hingga tanda-tanda pertama penyakit muncul setelah titik kontak awal dengan kucing yang terinfeksi.

Kucing juga paling mungkin tertular chlamydia kucing ketika mereka lebih muda, antara usia lima minggu dan sembilan bulan.

Baca Juga: 4 Penyebab Kucing Kentut dan Cara Merawatnya

Mendiagnosis Chlamydia Kucing

dokter hewan.jpg
Foto: dokter hewan.jpg

Foto: Orami Photo Stock

Jika Moms mencurigai kucing terjangkit C. felis, segera bawa ia ke dokter hewan.

Dokter hewan akan melakukan pemeriksaan fisik, termasuk pemeriksaan menyeluruh pada mata kucing.

Dokter hewan juga mungkin melakukan pewarnaan fluorescein.

Tujuannya untuk memeriksa goresan kornea atau tes air mata Schirmer untuk menilai produksi air mata kucing.

Goresan kornea juga bisa menyebabkan peningkatan pengeluaran cairan mata dan mata juling.

Kucing mungkin mengalami goresan atau ulkus kornea jika mereka menggosok matanya karena menyakitkan dan tidak sengaja menggaruknya.

Namun, hasil tes noda fluorescein positif bukan ciri infeksi chlamydia.

Demikian juga, jika kucing memiliki mata kering, matanya mungkin mengeluarkan cairan berwarna kekuningan yang lebih kental daripada tes normal.

Dokter hewan mungkin juga mengambil sampel dengan swab dari konjungtiva kucing.

Ini untuk memeriksa sel-sel di bawah mikroskop dan mencari tanda-tanda infeksi.

Untuk mendiagnosis chlamydia kucing secara lebih pasti, dokter hewan dapat mengirim sampel dari swab ini ke laboratorium untuk tes khusus yang disebut polymerase chain reaction (PCR).

Tes ini memperkuat bakteri pada swab agar lab dapat mengidentifikasinya.

Baca Juga: 2 Cara Menanam Rumput Timothy yang Kaya Serat untuk Hewan Peliharaan

Pengobatan untuk Chlamydia Kucing

chlamydia kucing
Foto: chlamydia kucing (sciencedirect.com)

Foto: sciencedirect.com

Jika kucing didiagnosis menderita chlamydia, pilihan pertama pengobatan dokter hewan adalah obat antibiotik oral.

Obat ini dikenal sebagai doksisiklin.

Jika kucing diketahui memiliki alergi terhadap doksisiklin atau tetrasiklin lainnya, beri tahu dokter hewan agar diresepkan antibiotik yang berbeda.

Jika kucing terlihat tidak nyaman, atau jika gejalanya terlihat parah, dokter hewan dapat meresepkan salep mata atau obat tetes.

Salep atau obat tetes ini bisa diberikan bersamaan dengan antibiotik untuk chlamydia kucing.

Dokter hewan juga mungkin ingin merawat kucing selama beberapa minggu.

Jika Moms memiliki kucing lain, dokter dapat menyarankan untuk merawatnya karena chlamydia kucing adalah penyakit yang menular.

Baca Juga: Jangan Sampai Salah, Ini Ciri, Harga, dan Cara Merawat Kucing Persia

Cara Mencegah Chlamydia Kucing

Vaksin penting untuk kesehatan kucing
Foto: Vaksin penting untuk kesehatan kucing

Foto: Orami Photo Stock

Tidak ada tindakan pencegahan yang dapat dilakukan untuk chlamydia kucing.

Namun, ada vaksin yang bisa diberikan untuk membantu mengurangi keparahan penyakit ketika terjadi.

Vaksin untuk chlamydia kucing biasanya direkomendasikan untuk anak kucing yang berisiko lebih tinggi terkena penyakit ini.

Penting dicatat, vaksin tidak efektif tanpa batas waktu.

Jadi, vaksinasi tahunan mungkin diperlukan.

Vaksin untuk chlamydia kucing juga mungkin memiliki efek samping ringan yang dapat diobati.

Misalnya seperti kehilangan nafsu makan, demam, dan kepincangan.

Sebaiknya bicarakan dengan dokter hewan tentang apakah vaksinasi adalah pilihan terbaik untuk kucing.

Jika di rumah terdapat banyak kucing, sebaiknya semua dirawat bersama, karena chlamydia kucing mudah menular.

Baca Juga: Begini Tips dan Cara Memilih Pasir Kucing yang Paling Tepat

Pada kasus yang jarang terjadi, manusia juga bisa tertular dan mengalami konjungtivitis.

Pencegahan terbaik dengan mencuci tangan setelah memegang kucing yang terinfeksi.

Nah, itulah pembahasan mengenai chlamydia kucing.

Dapat diketahui bahwa penyakit ini dapat menimbulkan efek serius pada hewan kesayangan.

Jadi, pastikan untuk memberi kucing peliharaan vaksin yang dibutuhkan, ya.

  • https://www.petmd.com/cat/conditions/respiratory/c_ct_chlamydiosis
  • https://www.catster.com/cat-health-care/chlamydia-in-cats-what-it-is
  • https://www.thesprucepets.com/treating-cat-chlamydia-5084586
  • https://www.petcarerx.com/article/chlamydia-in-felines/2822

Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.


FOLLOW US

facebook
twitter
instagram
spotify
tiktok

Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan

Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.

rbb