Arti Alhamdulillah dan Maknanya, Umat Islam Harus Paham!
Alhamdulillah lazim digunakan untuk mengungkapkan rasa syukur kepada Allah SWT. Lantas, tahukah arti alhamdulillah yang sebenarnya?
Ucapan Alhamdulillah termasuk kepada ucapan syukur, yang merupakan salah satu sifat terpuji.
Jurnal El-Qanuny IAIN Padangsidimpuan mencatat, dalam uslub Al-Qur'an, kata syukur diungkapkan dalam istilah ‘syukur’.
Dalam banyak ayat Al-Qur'an, kata syukur sering disandingkan dengan kata zikir.
Istilah lain yang memiliki kesamaan makna dengannya adalah kata Al-Hamdu dan Al-Tsana.
Mari cari tahu selengkapnya tentang arti Alhamdulillah di bawah ini!
Baca Juga: Arti Bismillah, Lengkap dengan Makna dan Keutamaannya
Arti Alhamdulillah
Kalimat Alhamdulillah berasal dari bahasa Arab dan telah diserap ke dalam bahasa Indonesia, bahkan sudah masuk dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI).
Dalam pengertian dari Kamus Besar Bahasa Indonesia, arti Alhamdulillah ialah segala puji bagi Allah.
Kalimat ini telah disebutkan sebanyak 22 kali dalam Al-Qur'an, di antaranya dalam surat Al Fatihah (1:1), Yunus (10:10), dan Al-An’am (6:45).
Alhamdulillah juga termasuk dalam kalimat zikir yang harus senantiasa diungkapkan, selain kalimat Subhanallah dan juga Allahu Akbar.
Arti Alhamdulillah (اَلْحَمْدُلِلّهِ) memiliki makna ‘Segala Puji Bagi Allah’.
Dalam penggunaannya, kalimat tersebut sering diucapakan seperti ayat kedua dalam surat Al-Fatihah.
Yakni dalam kalimat ‘Alhamdu lillahi Robbil ‘Alamin’, yang artinya: ‘Segala puji bagi Allah, Tuhan semesta alam.’
Arti Alhamdulillah ( اَلْحَمْدُلِلَّهِ ) adalah ungkapan untuk menyatakan rasa syukur.
Lafaz ini terdiri dari kata ‘hamd’ yang artinya pujian, sedangkan ‘al’ bermakna segala, jadi ‘al hamdu’ berarti segala puji, sedangkan ‘li’ dan ‘Allah’ artinya bagi Allah.
Jika dirangkai dalam satu kalimat maka arti Alhamdulillah adalah ‘segala puji bagi Allah’.
Penambahan kata ‘al’ dalam kalimat al hamdu dalam bahasa Arab disebut sebagai alif lam.
Dalam tatanan bahasa Arab, alif lam tersebut menunjukkan arti lil al-istigraq yang artinya meliputi segala sesuatu.
Dengan adanya alif lam, makna kalimat tahmid mencakup segenap pujian dan segenap syukur baik atas segala hal yang didapatkan.
Begitu pun dengan keberadaan huruf lam yang membuat makna lil al-ghayah pada kalimat tahmid.
Lil al-ghayah artinya menunjukkan tujuan, sehingga kata ‘Lillah’ diartikan sebagai ‘untuk Allah’.
Artinya kepada siapa pun memuji, tujuan akhirnya tetap karena dan untuk Allah SWT (Lillahi).
Bersyukur sering dikaitkan dengan arti Alhamdulillah karena bisa diucapkan dalam hati atau langsung yang merupakan tanda bahwa seseorang senantiasa mengingat Allah SWT dalam senang maupun susah.
Baca Juga: Zikir Bulan Rajab 10 Hari Pertama hingga Terakhir, Amalkan!
Makna Pengucapan Alhamdulillah
Setelah mengetahui arti Alhamdulillah, dalam kalimat tahmid tersebut mengandung beberapa makna terkait dengan rasa syukur.
Beberapa makna kalimat Alhamdulillah di antaranya:
1. Pujian Allah SWT kepada Diri-Nya
Allah SWT berhak memuji dirinya sendiri baik itu berbentuk zat dan juga sifat-Nya.
Hal ini sebagaimana firman-Nya yang tertulis di dalam Al-Qur'an:
إِنَّنِيٓ أَنَا ٱللَّهُ لَآ إِلَٰهَ إِلَّآ أَنَا۠ فَٱعۡبُدۡنِي وَأَقِمِ ٱلصَّلَوٰةَ لِذِكۡرِيٓ
Artinya: “Sesungguhnya Akulah Allah, tidak ada Tuhan kecuali Aku. Maka sembahlah Aku dan dirikanlah salat untuk mengingat Aku,” (QS Thaha: 14).
2. Pujian dari Allah SWT kepada Makhluk
Allah SWT memuji makhluk yang paling mulia dan terpuji, yaitu Nabi Muhammad SAW. Ayat ini tertulis di dalam Al-Qur'an:
وَإِنَّكَ لَعَلَىٰ خُلُقٍ عَظِيمٖ
Artinya: “Dan sesungguhnya engkau (Muhammad) benar-benar berbudi pekerti yang luhur (agung),” (QS Al-Qolam: 4).
3. Pujian dari Makhluk kepada Allah SWT
Hal ini seperti yang telah tertulis dalam Al-Qur’an:
ٱلۡحَمۡدُ لِلَّهِ رَبِّ ٱلۡعَٰلَمِينَ
Artinya: “Segala puji bagi Allah, Tuhan semesta alam,” (QS Al-Fatihah: 2).
4. Pujian Makhluk kepada Makhluk
Rasulullah SAW telah mengajarkan untuk memuji manusia, salah satunya pada saat diberi kebaikan dengan cara mengucapkan jazakallah khair.
Pujian ini bertujuan untuk mendoakan seseorang yang telah berbuat kebaikan pada sesama, apapun bentuknya agar dibalas dengan kebaikan yang berlimpah.
Baca Juga: Perbedaan Masyaallah dan Subhanallah, Pahami Penggunaannya
Penggunaan Ucapan Alhamdulillah
Setelah mengetahui arti Alhamdulillah, umat Islam juga hendaknya paham kapan waktu yang tepat untuk menggunakan ucapan Alhamdulillah ini.
Berikut konteks atau situasi untuk mengungkapkan rasa syukur dan penghargaan kepada Allah SWT melalui ucapan Alhamdulillah.
1. Mengungkapkan Syukur
Ketika seseorang merasa bersyukur atas anugerah atau kebaikan yang diterima, baik dalam hal kesehatan, rezeki, keberhasilan, atau keselamatan, mereka dapat mengucapkan Alhamdulillah sebagai ungkapan syukur kepada Allah SWT.
Tidak hanya ungkapan verbal, tetapi juga mencerminkan kesadaran dan rasa syukur yang tulus dalam hati.
Jadi, Alhamdulillah harus diucapkan dengan penuh ketulusan hati, mengingat bahwa segala kebaikan dan nikmat berasal dari Allah SWT.
2. Memulai dan Mengakhiri Doa
Ketika memulai doa, kita dapat menggunakan Alhamdulillah sebagai kata pembuka sebelum mengucapkan permohonan atau pujian kepada Allah SWT.
Setelah selesai mengucapkan permohonan atau pujian dalam doa, kita juga bisa menggunakan Ahamdulillah sebagai ungkapan penutup.
Ucapan ini untuk mengakui kebesaran Allah SWT dan mengungkapkan rasa syukur.
3. Mendengar Kabar Baik
Dengan mengucapkan Alhamdulillah saat mendengar kabar baik, seorang muslim mengakui bahwa semua kebaikan berasal dari Allah SWT.
Ucapan ini juga dapat mengingatkan diri sendiri dan orang lain untuk senantiasa bersyukur atas karunia dan rahmat-Nya.
4. Menerima Kehendak Allah SWT
Dalam hal ini, penggunaan Alhamdulillah adalah bentuk pengakuan bahwa Allah SWT adalah Pencipta yang Maha Bijaksana dan Maha Mengetahui.
Jadi, semua hal yang terjadi adalah bagian dari rencana-Nya yang sempurna.
Ini adalah ungkapan kesabaran, penerimaan, dan rasa syukur dalam menghadapi takdir yang ditetapkan oleh Allah SWT.
5. Setelah Bersin
Alhamdulillah menjadi salah satu ucapan dalam etika atau adab ketika umat muslim bersin.
Dalam hadis riwayat Bukhari Muslim, dari Abu Hurairah, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
إِذَا عَطَسَ أَحَدُكُمْ فَلْيَقُلْ الْحَمْدُ لِلَّهِ وَلْيَقُلْ لَهُ أَخُوهُ أَوْ صَاحِبُهُ يَرْحَمُكَ اللَّهُ فَإِذَا قَالَ لَهُ يَرْحَمُكَ اللَّهُ فَلْيَقُلْ يَهْدِيكُمُ اللَّهُ وَيُصْلِحُ بَالَكُمْ
Artinya:
“Apabila salah seorang dari kalian bersin, hendaknya dia mengucapkan, Alhamdulillah.
Sedangkan saudaranya atau temannya hendaklah mengucapkan, “yarhamukallah (Semoga Allah merahmatimu).
Jika saudaranya berkata ‘yarhamukallah’, maka hendaknya dia berkata, “yahdikumullah wa yushlih baalakum (Semoga Allah memberimu petunjuk dan memperbaiki hatimu)” (HR. Bukhari Muslim).
Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.
Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan
Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.