
Azithromycin (Mezatrin) golongan makrolida merupakan antibiotik yang bekerja aktif terhadap bakteri gram positif dan negatif.
Umumnya, obat ini digunakan untuk melawan maupun mengobati infeksi bakteri.
Pada tahun 2020, obat ini menjadi populer karena penggunaannya yang dipelajari untuk pengobatan dari virus Covid-19.
Perlu diketahui, penggunaan obat Azithromycin harus dengan resep dokter, ya Moms.
Berikut ini adalah penjelasan lebgih lengkap seputar manfaat dan dosis penggunaan Azithromycin. Yuk disimak, Moms!
Baca Juga: Ingin Gaya Hidup Lebih Baik? Mulai dengan Konsumsi Makanan Organik!
Foto: AZITHROMYCIN.jpg
Foto: Ilustrasi Obat Azithromycin (Mezatrin) (istock.com)
Azithromycin adalah obat antibiotik dari golongan makrolida.
Obat ini biasa digunakan untuk mengatasi infeksi bakteri.
Cara kerja obat ini adalah dengan menghentikan atau mencegah pertumbuhan bakteri.
Azithromycin dihydrate atau azitromisin merupakan jenis obat yang harus diberikan berdasarkan resep dokter.
Karena merupakan jenis antibiotik, obat tidak dapat digunakan untuk mengatasi infeksi akibat virus.
Penggunaan obat ini secara tidak benar juga bisa membuat obat ini tidak efektif lagi untuk digunakan.
Harga obat Azithromycin sirup mulai dari Rp42.000.
Sedangkan Azithromycin tablet 550mg mulai dari Rp15.000.
Foto: Azithromycin
Foto: Obat Azithromycin (Mezatrin) Mengobati Infeksi Kulit (Orami Photo Stock)
Secara umum, fungsi azithromycin adalah untuk mengatasi berbagai infeksi yang disebabkan oleh bakteri.
Berdasarkan cara kerjanya, berikut adalah beberapa kondisi yang bisa diobati menggunakan obat ini:
Namun sifilis tidak dapat disembuhkan dengan obat ini, tetapi hanya dapat dihambat gejalanya saja. Infeksi saluran urine. Otitis media akut.
Baca Juga: Mengenal Osteomalacia, Penyakit Tulang Lunak Akibat Kekurangan Vitamin
Foto: 318163_19-5-2021_20-39-26.jpeg
Foto: Obat Azithromycin (Mezatrin) (Orami Photo Stock)
Obat ini hanya dapat dikonsumsi sesuai dengan resep dokter.
Ikuti semua petunjuk pemakaian yang tertera pada label kemasan atau resep.
Jangan gunakan Azithromycin terlalu banyak, sedikit, atau lebih lama dari yang disarankan.
Bila dokter meresepkan obat ini dalam bentuk kapsul, minum setidaknya 1 jam sebelum makan atau 2 jam setelah makan.
Jika dokter meresepkan obat ini dalam bentuk tablet atau cairan, Moms dapat mengonsumsinya dengan atau tanpa makan.
Melansir situs MIMS Indonesia, berikut dosis azithromycin secara umum berdasarkan penyakit yang ingin diobati.
Obat ini dapat digunakan untuk mengobati penyakit pneumonia yang diperoleh dari lingkungan/orang lain.
Pemberian obat dapat melalui obat ataupun suntik dengan dosis berikut.
Dewasa:
Anak-anak (usia 6 bulan ke atas):
Untuk mengobati penyakit radang panggul, azithromycin diberikan pada orang dewasa menurut dosis berikut.
Untuk mengobati penyakit infeksi bakteri pada mata (konjungtivitis), obat tetes mata yang mengandung azitromisin diberikan menurut dosis berikut.
Dewasa:
Anak-anak (usia 1 tahun ke atas):
Untuk mengobati penyakit infeksi pada kelamin seperti chancroid dan infeksi Chlamydia trachomatis tanpa komplikasi, obat azithromycin diberikan dosis:
Untuk pengobatan gonore tanpa komplikasi, obat ini diberikan menurut dosis:
Untuk mengobati otitis media (infeksi telinga bagian tengah) yang bersifat akut pada anak-anak usia 6 tahun ke atas, azitromisin diberikan menurut dosis berikut:
Untuk mengobati penyakit sinusitis akut akibat infeksi bakteri, obat minum tablet atau cair diberikan menurut dosis berikut.
Dewasa:
Anak-anak:
Untuk mengobati radang tenggorokan (faringitis) dan radang amandel (tonsillitis), obat ini dapat diberikan dalam bentuk tablet minum menurut dosis:
Baca Juga: Ciletuh Geopark Sukabumi: Harga Tiket, Fasilitas, dan Aneka Penginapan
Foto: Kontraindikasi Lerzin obat (Orami Photo Stocks)
Foto: Ilustrasi Obat (Orami Photo Stock)
Interaksi obat mungkin terjadi ketika digunakan bersama dengan obat lain.
Efeknya adalah kinerja obat dapat menurun atau kemungkinan munculnya efek samping dapat meningkat.
Berikut adalah beberapa interaksi obat yang harus diwaspadai:
Interaksi obat dapat mengubah cara kerja obat atau meningkatkan risiko efek samping yang serius.
Catat semua produk yang Moms gunakan (termasuk obat resep, nonresep atau produk herbal) dan bagikan dengan dokter dan apoteker.
Jangan memulai, menghentikan, atau mengubah dosis obat apa pun tanpa persetujuan dokter.
Baca Juga: Penyakit Kulit Kutil: Penyebab, Pengobatan, dan Pencegahan yang Bisa Dilakukan
Foto: azythromycin (Orami Photo Stock)
Foto: Efek Samping Obat Azithromycin (Mezatrin) (Orami Photo Stock)
Beberapa efek samping yang umum terjadi setelah menggunakan Azithromycin antara lain:
Pastikan untuk istirahat dan minum banyak cairan.
Jika efek samping ini terasa mengganggu, mintalah apoteker merekomendasikan obat penghilang rasa sakit.
Bicaralah dengan dokter jika sakit kepala berlangsung lebih dari seminggu atau bertambah parah.
Minumlah sedikit air, tetapi dalam waktu yang sering.
Bicaralah dengan apoteker jika Moms memiliki tanda-tanda dehidrasi, seperti buang air kecil lebih jarang dari biasanya, atau urine berwarna gelap dan berbau menyengat.
Jangan minum obat lain untuk mengobati diare tanpa berbicara dengan dokter atau apoteker.
Hindari makanan yang sulit dicerna. Jangan berbaring setelah makan.
Beristirahatlah dengan posisi kepala lebih tinggi dari kaki.
Jika Moms merasa mual saat bangun di pagi hari, makanlah daging tanpa lemak atau keju sebelum tidur.
Moms juga bisa menyediakan biskuit di samping tempat tidur dan makanlah sedikit sesaat setelah bangun tidur.
Minumlah setidaknya enam gelas air sehari.
Baca Juga: Astraphobia atau Ketakutan Akan Suara Petir, Mulai dari Penyebab hingga Cara Mengatasinya
Minumlah banyak air untuk menggantikan cairan yang hilang dari dalam tubuh dan mencegah dehidrasi.
Kondisi dehidrasi ditandai dengan penurunan frekuensi dan jumlah urine, serta urine berwarna gelap dan berbau menyengat.
Hindari konsumsi makanan pedas.
Jika Moms merasa pusing ketika berdiri, cobalah untuk bangun dengan sangat lambat atau tetaplah duduk hingga merasa kondisi jauh lebih baik.
Jika merasa mulai pusing, berbaringlah agar tidak pingsan, lalu duduk hingga merasa lebih baik.
Jangan mengemudikan kendaraan atau menjalankan mesin ketika merasa pusing.
Hindari mengonsumsi alkohol karena dapat memperburuk keadaan.
Makanlah ketika merasa lapar dalam porsi kecil dan lebih sering dari biasanya.
Konsumsi makanan ringan bergizi dengan kandungan tinggi kalori dan protein, seperti buah kering dan kacang-kacangan.
Jika Moms mengalami gangguan pada indra perasa, segera hubungi dokter.
Baca Juga: 3 Tempat Chiropractic Jakarta untuk Bantu Menyelaraskan Tulang Belakang
Beberapa efek samping yang serius yang bisa terjadi setelah mengonsumsi atau menggunakan Azithromycin adalah:
Efek samping obat ini mungkin berbeda-beda pada setiap pasien. Jadi, tidak semua orang mengalami efek samping tersebut.
Lakukan pemeriksaan ke dokter jika mengalami gejala yang disebutkan di atas.
Moms juga disarankan untuk segera ke dokter jika mengalami reaksi alergi obat seperti munculnya ruam yang terasa gatal, pembengkakan pada bibir dan mata, serta kesulitan bernapas.
Foto: zythromycin (www.sureshotayurveda.com)
Foto: Orami Photo Stock
Sebelum Moms mengonsumsi Azithromycin, jangan lupa untuk sampaikan terkait hal-hal berikut ini kepada dokter:
Walau Azithromycin bisa dikonsumsi untuk dewasa dan anak-anak, ada beberapa kondisi yang tidak disarankan.
Melansir WebMD, kondisi tersebut antara lain:
Baca Juga: Keratitis: Penyebab, Gejala, Penularan, dan Cara Mengatasinya
Nah, itu dia Moms informasi tentang penggunaan obat Azithromycin.
Menggunakan obat ini bersamaan dengan obat-obatan lain biasanya tidak disarankan.
Dokter mungkin memutuskan untuk tidak mengobati Moms dengan obat-obatan di bawah ini atau mengubah beberapa obat lainnya yang Moms gunakan.