21 Juni 2022

Azithromycin: Manfaat, Dosis dan Efek Sampingnya

Penggunaannya harus sesuai petunjuk dokter ya, Moms
Azithromycin: Manfaat, Dosis dan Efek Sampingnya

Azithromycin (Mezatrin) golongan makrolida merupakan antibiotik yang bekerja aktif terhadap bakteri gram positif dan negatif.

Umumnya, obat ini digunakan untuk melawan maupun mengobati infeksi bakteri.

Pada tahun 2020, obat ini menjadi populer karena penggunaannya yang dipelajari untuk pengobatan dari virus Covid-19.

Perlu diketahui, penggunaan obat Azithromycin harus dengan resep dokter, ya Moms.

Berikut ini adalah penjelasan lebgih lengkap seputar manfaat dan dosis penggunaan Azithromycin. Yuk disimak, Moms!

Baca Juga: Ingin Gaya Hidup Lebih Baik? Mulai dengan Konsumsi Makanan Organik!

Azithromycin (Mezatrin) Obat Apa?

AZITHROMYCIN.jpg
Foto: AZITHROMYCIN.jpg

Foto: Ilustrasi Obat Azithromycin (Mezatrin) (istock.com)

Azithromycin adalah obat antibiotik dari golongan makrolida.

Obat ini biasa digunakan untuk mengatasi infeksi bakteri.

Cara kerja obat ini adalah dengan menghentikan atau mencegah pertumbuhan bakteri.

Azithromycin dihydrate atau azitromisin merupakan jenis obat yang harus diberikan berdasarkan resep dokter.

Karena merupakan jenis antibiotik, obat tidak dapat digunakan untuk mengatasi infeksi akibat virus.

Penggunaan obat ini secara tidak benar juga bisa membuat obat ini tidak efektif lagi untuk digunakan.

Harga obat Azithromycin sirup mulai dari Rp42.000.

Sedangkan Azithromycin tablet 550mg mulai dari Rp15.000.

Manfaat Azithromycin 

Azithromycin
Foto: Azithromycin

Foto: Obat Azithromycin (Mezatrin) Mengobati Infeksi Kulit (Orami Photo Stock)

Secara umum, fungsi azithromycin adalah untuk mengatasi berbagai infeksi yang disebabkan oleh bakteri.

Berdasarkan cara kerjanya, berikut adalah beberapa kondisi yang bisa diobati menggunakan obat ini:

  • Infeksi saluran pernapasan seperti sinusitis bakteri akut dan pneumonia.
  • Faringitis dan radang amandel.
  • Infeksi mata akibat bakteri.
  • Infeksi kulit akibat bakteri.
  • Penyakit kelamin seperti granuloma inguinale, gonore, klamidia, dan sifilis.

Namun sifilis tidak dapat disembuhkan dengan obat ini, tetapi hanya dapat dihambat gejalanya saja. Infeksi saluran urine. Otitis media akut.

Baca Juga: Mengenal Osteomalacia, Penyakit Tulang Lunak Akibat Kekurangan Vitamin

Dosis Penggunaan

318163_19-5-2021_20-39-26.jpeg
Foto: 318163_19-5-2021_20-39-26.jpeg

Foto: Obat Azithromycin (Mezatrin) (Orami Photo Stock)

Obat ini hanya dapat dikonsumsi sesuai dengan resep dokter.

Ikuti semua petunjuk pemakaian yang tertera pada label kemasan atau resep.

Jangan gunakan Azithromycin terlalu banyak, sedikit, atau lebih lama dari yang disarankan.

Bila dokter meresepkan obat ini dalam bentuk kapsul, minum setidaknya 1 jam sebelum makan atau 2 jam setelah makan.

Jika dokter meresepkan obat ini dalam bentuk tablet atau cairan, Moms dapat mengonsumsinya dengan atau tanpa makan.

Melansir situs MIMS Indonesia, berikut dosis azithromycin secara umum berdasarkan penyakit yang ingin diobati.

1. Pneumonia

Obat ini dapat digunakan untuk mengobati penyakit pneumonia yang diperoleh dari lingkungan/orang lain.

Pemberian obat dapat melalui obat ataupun suntik dengan dosis berikut.

Dewasa:

  • Obat minum diberikan dengan dosis sebanyak 500 mg pada hari pertama, kemudian dilanjutkan 250 mg sekali sehari pada hari ke 2 sampai 5.
  • Injeksi intravena dengan dosis 500 mg dalam dosis tunggal selama 2 hari, dilanjutkan dengan obat minum 500 mg sekali sehari hingga 7 – 10 hari.

Anak-anak (usia 6 bulan ke atas):

  • Obat minum diberikan dengan dosis 10 mg/kg berat badan sekali sehari pada hari ke-1, dilanjutkan dengan dosis 5 mg/kg berat badan per hari pada hari ke 2-5.
  • Untuk obat minum suspensi lepas lambat, dosisnya 60 mg/kg berat badan sekali sehari, maksimal 2 gram/hari.

2. Radang Panggul

Untuk mengobati penyakit radang panggul, azithromycin diberikan pada orang dewasa menurut dosis berikut.

  • Injeksi intravena sebesar 500 mg dalam dosis tunggal pada 1 atau 2 hari pertama.
  • Lalu dilanjutkan dengan obat minum dengan dosis 250 mg sekali sehari hingga 7 hari perawatan.

3. Konjungtivitis oleh Bakteri

Untuk mengobati penyakit infeksi bakteri pada mata (konjungtivitis), obat tetes mata yang mengandung azitromisin diberikan menurut dosis berikut.

Dewasa:

  • Tetes mata azitromisin 1%: masukkan 1 tetes ke dalam mata yang terkena sebanyak dua kali sehari dengan jarak waktu 8 sampai 12 jam selama 2 hari. Lalu dilanjutkan 1 tetes sekali sehari selama 5 hari berikutnya.
  • Tetes mata 1,5% (sebagai dihidrat): teteskan 1 tetes ke konjungtiva forniks (kelopak mata bagian dalam) sebanyak 2 kali sehari (pagi dan sore) selama 3 hari.

Anak-anak (usia 1 tahun ke atas):

  • Tetes mata azitromisin 1% dan 1.5% dosisnya sama dengan orang dewasa.

4. Penyakit Infeksi pada Kelamin

Untuk mengobati penyakit infeksi pada kelamin seperti chancroid dan infeksi Chlamydia trachomatis tanpa komplikasi, obat azithromycin diberikan dosis:

  • Dewasa: 1 gram dalam dosis tunggal

Untuk pengobatan gonore tanpa komplikasi, obat ini diberikan menurut dosis:

  • Dewasa: 1 gram atau 2 gram dalam dosis tunggal yang dikombinasikan dengan ceftriaxone.

5. Otitis Media Akut

Untuk mengobati otitis media (infeksi telinga bagian tengah) yang bersifat akut pada anak-anak usia 6 tahun ke atas, azitromisin diberikan menurut dosis berikut:

  • 30 mg/kg berat badan dalam dosis tunggal, atau
  • 10 mg/kg berat badan sekali sehari selama 3 hari, atau
  • 10 mg/kg berat badan dalam dosis tunggal pada hari 1, lalu dilanjutkan dengan 5 mg/kg berat badan sekali sehari pada hari ke 2-5.

6. Sinusitis Akut

Untuk mengobati penyakit sinusitis akut akibat infeksi bakteri, obat minum tablet atau cair diberikan menurut dosis berikut.

Dewasa:

  • Tablet atau obat suspensi lepas cepat sebanyak 500 mg sekali sehari selama 3 hari.
  • Suspensi lepas lambat sebanyak 2 gram sebagai dosis tunggal.

Anak-anak:

  • Obat minum cair (suspensi) lepas cepat sebanyak 10 mg/kg berat badan sekali sehari selama 3 hari.

7. Radang Tenggorokan dan Amandel

Untuk mengobati radang tenggorokan (faringitis) dan radang amandel (tonsillitis), obat ini dapat diberikan dalam bentuk tablet minum menurut dosis:

  • Anak-anak 2 tahun ke atas: 12 mg/kg berat badan per hari selama 5 hari.

Baca Juga: Ciletuh Geopark Sukabumi: Harga Tiket, Fasilitas, dan Aneka Penginapan

Interaksi Obat Azithromycin

Kontraindikasi Lerzin obat
Foto: Kontraindikasi Lerzin obat (Orami Photo Stocks)

Foto: Ilustrasi Obat (Orami Photo Stock)

Interaksi obat mungkin terjadi ketika digunakan bersama dengan obat lain.

Efeknya adalah kinerja obat dapat menurun atau kemungkinan munculnya efek samping dapat meningkat.

Berikut adalah beberapa interaksi obat yang harus diwaspadai:

  • Gangguan ritme jantung dengan obat kelas IA (quinidine, procainamide) dan kelas III (dofetilide, amiodarone, sotalol) antiarrhythmics; pimozide cisapride dan terfenadine.
  • Peningkatan konsentrasi serum digoxin, colchicine, dan ciclosporin. Meningkatkan efek antikoagulan oral (warfarin).

Interaksi obat dapat mengubah cara kerja obat atau meningkatkan risiko efek samping yang serius.

Catat semua produk yang Moms gunakan (termasuk obat resep, nonresep atau produk herbal) dan bagikan dengan dokter dan apoteker.

Jangan memulai, menghentikan, atau mengubah dosis obat apa pun tanpa persetujuan dokter.

Baca Juga: Penyakit Kulit Kutil: Penyebab, Pengobatan, dan Pencegahan yang Bisa Dilakukan

Waspada terhadap Efek Sampingnya

azythromycin
Foto: azythromycin (Orami Photo Stock)

Foto: Efek Samping Obat Azithromycin (Mezatrin) (Orami Photo Stock)

Beberapa efek samping yang umum terjadi setelah menggunakan Azithromycin antara lain:

1. Sakit Kepala

Pastikan untuk istirahat dan minum banyak cairan.

Jika efek samping ini terasa mengganggu, mintalah apoteker merekomendasikan obat penghilang rasa sakit.

Bicaralah dengan dokter jika sakit kepala berlangsung lebih dari seminggu atau bertambah parah.

2. Diare

Minumlah sedikit air, tetapi dalam waktu yang sering.

Bicaralah dengan apoteker jika Moms memiliki tanda-tanda dehidrasi, seperti buang air kecil lebih jarang dari biasanya, atau urine berwarna gelap dan berbau menyengat.

Jangan minum obat lain untuk mengobati diare tanpa berbicara dengan dokter atau apoteker.

3. Mual

Hindari makanan yang sulit dicerna. Jangan berbaring setelah makan.

Beristirahatlah dengan posisi kepala lebih tinggi dari kaki.

Jika Moms merasa mual saat bangun di pagi hari, makanlah daging tanpa lemak atau keju sebelum tidur.

Moms juga bisa menyediakan biskuit di samping tempat tidur dan makanlah sedikit sesaat setelah bangun tidur.

Minumlah setidaknya enam gelas air sehari.

Baca Juga: Astraphobia atau Ketakutan Akan Suara Petir, Mulai dari Penyebab hingga Cara Mengatasinya

4. Muntah

Minumlah banyak air untuk menggantikan cairan yang hilang dari dalam tubuh dan mencegah dehidrasi.

Kondisi dehidrasi ditandai dengan penurunan frekuensi dan jumlah urine, serta urine berwarna gelap dan berbau menyengat.

Hindari konsumsi makanan pedas.

5. Pusing atau Lelah

Jika Moms merasa pusing ketika berdiri, cobalah untuk bangun dengan sangat lambat atau tetaplah duduk hingga merasa kondisi jauh lebih baik.

Jika merasa mulai pusing, berbaringlah agar tidak pingsan, lalu duduk hingga merasa lebih baik.

Jangan mengemudikan kendaraan atau menjalankan mesin ketika merasa pusing.

Hindari mengonsumsi alkohol karena dapat memperburuk keadaan.

6. Kehilangan Nafsu Makan

Makanlah ketika merasa lapar dalam porsi kecil dan lebih sering dari biasanya.

Konsumsi makanan ringan bergizi dengan kandungan tinggi kalori dan protein, seperti buah kering dan kacang-kacangan.

7. Gangguan Pengecapan Rasa

Jika Moms mengalami gangguan pada indra perasa, segera hubungi dokter.

Baca Juga: 3 Tempat Chiropractic Jakarta untuk Bantu Menyelaraskan Tulang Belakang

Beberapa efek samping yang serius yang bisa terjadi setelah mengonsumsi atau menggunakan Azithromycin adalah:

  • Penurunan kemampuan pendengaran atau tuli
  • Pandangan kabur atau kelopak mata sulit terangkat
  • Kesulitan menelan atau berbicara
  • Kelemahan pada otot
  • Detak jantung yang cepat dan tidak teratur
  • Gangguan hati yang ditandai dengan kelelahan, mual dan muntah yang parah, serta mata dan kulit yang berwarna

Efek samping obat ini mungkin berbeda-beda pada setiap pasien. Jadi, tidak semua orang mengalami efek samping tersebut.

Lakukan pemeriksaan ke dokter jika mengalami gejala yang disebutkan di atas.

Moms juga disarankan untuk segera ke dokter jika mengalami reaksi alergi obat seperti munculnya ruam yang terasa gatal, pembengkakan pada bibir dan mata, serta kesulitan bernapas.

Peringatan Sebelum Minum Azithromycin

zythromycin
Foto: zythromycin (www.sureshotayurveda.com)

Foto: Orami Photo Stock

Sebelum Moms mengonsumsi Azithromycin, jangan lupa untuk sampaikan terkait hal-hal berikut ini kepada dokter:

  • Obat-obatan yang sedang Moms konsumsi, termasuk herbal, vitamin, dan suplemen
  • Memiliki alergi atau gejala tidak biasa dari penggunaan obat ini atau obat-obatan lainnya
  • Memiliki riwayat penyakit hati dan ginjal, penyakit jantung, myasthenia gravis, dan diabetes

Walau Azithromycin bisa dikonsumsi untuk dewasa dan anak-anak, ada beberapa kondisi yang tidak disarankan.

Melansir WebMD, kondisi tersebut antara lain:

  • Memiliki reaksi alergi terhadap Azithromycin atau obat lain di masa lalu
  • Masalah jantung, termasuk detak jantung tidak teratur (aritmia)
  • Mengalami diare ketika telah minum antibiotik sebelumnya

Baca Juga: Keratitis: Penyebab, Gejala, Penularan, dan Cara Mengatasinya

Nah, itu dia Moms informasi tentang penggunaan obat Azithromycin.

Menggunakan obat ini bersamaan dengan obat-obatan lain biasanya tidak disarankan.

Dokter mungkin memutuskan untuk tidak mengobati Moms dengan obat-obatan di bawah ini atau mengubah beberapa obat lainnya yang Moms gunakan.

  • https://www.mims.com/indonesia/drug/info/azithromycin?mtype=generic
  • https://www.nhs.uk/medicines/azithromycin/
  • https://www.webmd.com/drugs/2/drug-1527-3223/azithromycin-oral/azithromycin-250-500-mg-oral/details
  • https://www.drugs.com/azithromycin.html

Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.


FOLLOW US

facebook
twitter
instagram
spotify
tiktok

Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan

Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.

rbb