
Baby shower yang kini menjadi tren di kalangan pasangan muda adalah perayaan menyambut kehadiran bayi sekaligus merayakan diketahuinya jenis kelamin janin. Seiring gaya hidup yang makin modern, banyak ibu muda di Indonesia memilih konsep Barat ini, meski tak sedikit pula yang memilih menggelar acara adat seperti mitoni atau tujuh bulanan.
Sebenarnya perayaan baby shower sudah bermula dari ribuan tahun lalu. Para sejarawan menunjukkan beberapa bukti bahwa tradisi baby shower sudah ada sejak era kekaisaran Mesir dan Romawi. Namun, baby shower yang kita kenal sekarang sangat populer di era baby boom di Amerika Serikat pada akhir Perang Dunia II.
Awalnya, tradisi baby shower hanya diadakan untuk merayakan kehamilan anak pertama dan hanya para wanita yang diundang. Tujuan utamanya adalah untuk merayakan peran baru yang akan dijalani calon ibu. Selain itu para tamu juga membagikan pengalaman, pengetahuan, dan wejangan tentang menjadi ibu baru pada si ibu hamil. Seiring berjalannya waktu, tamu-tamu pria juga boleh datang. Selain itu, sekarang pesta juga diadakan untuk merayakan kelahiran anak kedua dan seterusnya, termasuk anak adopsi. Biasanya, baby shower tidak dilaksanakan lebih dari satu kali untuk satu bayi, misalnya satu acara untuk rekan kerja dan satu acara lagi untuk teman dan keluarga.
Menurut etika Barat, baby shower digelar atas inisiatif dan patungan dari para sahabat wanita. Acara ini diadakan untuk menunjukkan dukungan pada calon orang tua baru dengan membuatkan pesta dan membawakan berbagai hadiah untuk meringankan beban finansial mereka. Puncak acaranya adalah buka kado, yakni si calon ibu akan duduk di tengah-tengah para tamu dan membuka satu per satu kado yang diberikan para tamunya.
Ya, sesuai makna kata ‘showered’, si calon ibu akan dihujani hadiah berupa berbagai perlengkapan bayi dan keperluan ibu pasca melahirkan. Mirip dengan acara bridal shower yang merupakan pesta kado untuk calon pengantin wanita. Acaranya juga fleksibel dan biasanya terdapat suguhan kue-kue manis Barat dengan penampilan atraktif.
Baby shower bisa dengan mudah diterima masyarakat Indonesia karena budaya kita juga memiliki tradisi serupa secara turun temurun. Contohnya adalah acara 7 selamatan bulanan atau mitoni dalam adat Jawa yang digelar saat ibu hamil tujuh bulan. Inti acara baby shower dan tujuh bulanan adalah untuk memberi dukungan dan doa. Sebab, pada 7 bulan kehamilan, kesehatan bayi dianggap sudah cukup matang. Ada pula yang menggelar syukuran atau pengajian saat hamil 4 bulan karena secara agama, di usia kehamilan tersebut, janin sudah memiliki ruh.
Jadi, pilih baby shower atau tujuh bulanan, atau bahkan syukuran hamil 4 bulan? Semuanya kembali kepada Moms. Beberapa orang merasa penting melibatkan unsur budaya dan religi dalam acara yang diikuti keluarga besar, sedangkan yang lain merasa cukup merayakannya dengan gathering kecil serta beberapa hidangan dan dekorasi ala Barat bersama teman dekat saja. Bagaimanapun penyelenggaraannya, acara semacam baby shower bertujuan untuk memberikan atensi dan membantu calon ibu menikmati perannya yang baru.
Kalau Moms, lebih memilih menggelar baby shower, selamatan tujuh bulanan, atau syukuran empat bulan?
(HEI)
Copyright © 2023 Orami. All rights reserved.