07 Juli 2020

Bahaya Bisphenol A, Senyawa Kimia yang Mengancam Kesehatan Tubuh

Bahan kimia BPA ternyata mengancam kesehatan tubuh
Bahaya Bisphenol A, Senyawa Kimia yang Mengancam Kesehatan Tubuh

Bisphenol A (BPA) adalah bahan kimia industri yang bisa mengontaminasi makanan dan minuman.

Beberapa ahli dilansir dari Healthline, mengklaim bahan kimia BPA itu beracun dan harus dihindari.

Bahan kimia BPA ini biasanya ditemukan pada banyak produk alat makan, seperti wadah makanan dan produk kebersihan.

Bahan kimia ini pertama kali ditemukan pada 1890-an, tetapi ahli kimia menyadari bahwa bahan kimia itu dapat dicampur dengan senyawa lain untuk menghasilkan plastik yang kuat dan tangguh pada 1950-an

Saat ini plastik yang mengandung BPA sangat umum digunakan untuk wadah makanan, botol bayi dan barang-barang makan minum lainnya.

BPA juga digunakan untuk membuat resin epoksi, yang tersebar di lapisan dalam wadah makanan kaleng untuk menjaga logam dari korosi dan kerusakan.

Bahaya Bisphenol A

Mengenal Bisphenol A - bahaya bahan kimia BPA.jpg
Foto: Mengenal Bisphenol A - bahaya bahan kimia BPA.jpg (shutterstock.com)

Foto: shutterstock.com

BPA adalah bahan kimia yang menganggu hormon endokrin dalam tubuh.

Bahan kimia ini bisa meniru hormon tubuh, mengganggu produksi, sekresi, fungsi dan menghapusan hormon alami.

Karena, BPA dapat berperilaku serupa dengan estrogen dan hormon lain dalam tubuh manusia.

Selain itu, bayi dan anak kecil juga sangat sensitif terhadap efek BPA.

Penelitian menunjukkan bahan kimia itu dapat berdampak pada kesehatan manusia dengan berbagai cara.

FDA berpendapat bahwa penelitian yang menggunakan tes toksisitas standar telah menunjukkan BPA aman pada tingkat paparan yang rendah.

Tetapi dilansir oleh WebMD, bukti lain menunjukkan efek potensial BPA pada otak, perilaku dan kelenjar prostat pada janin, bayi dan anak-anak.

1. Tingkat Hormon

Beberapa ahli percaya bahwa BPA secara teoritis dapat bertindak seperti hormon dalam tubuh, mengganggu kadar hormon normal dan perkembangan pada janin, bayi dan anak-anak. Penelitian pada hewan memiliki hasil yang beragam.

2. Masalah Otak dan Perilaku

Setelah meninjau bukti dari National Toxicology Program di FDA menyatakan adanya kemungkinan efek BPA pada otak dan perilaku bayi serta anak kecil.

Baca Juga: Hindari 5 Bahan Kimia Ini Saat Ingin Hamil

3. Kanker

Beberapa penelitian pada hewan telah menunjukkan hubungan antara paparan BPA dan peningkatan risiko kanker di kemudian hari.

4. Masalah Jantung

Dua penelitian telah menemukan bahwa orang dewasa dengan tingkat BPA tertinggi dalam tubuh nampaknya memiliki risiko masalah jantung yang lebih tinggi. Namun, risiko yang lebih tinggi bisa juga tidak terkait dengan BPA.

5. Masalah Kesehatan Lain

Beberapa ahli telah melihat hubungan antara paparan BPA dan banyak kondisi lain, seperti obesitas, diabetes, ADHD, dan lainnya.

Di sisi lain, beberapa penelitian menunjukkan bahwa efek BPA akan terluhat jelas pada bayi dan anak kecil.

Karena, mereka masih dalam masa perkembangan dan tubuh kesulitan menghilangkan zat kimia tersebut.

Baca Juga: Cek! Bahan Kimia dalam Plastik yang Harus Moms Hindari

Bagaimana Proses Paparan BPA?

Mengenal Bisphenol A - bagaimana proses paparan BPA.jpg
Foto: Mengenal Bisphenol A - bagaimana proses paparan BPA.jpg (shutterstock.com)

Foto: shutterstock.com

Satu studi dari Centers for Disease Control and Prevention (CDC), menemukan BPA di hampir semua sampel urin manusia, menunjukkan bahwa paparan tersebar luas di seluruh Amerika Serikat.

CDC mencatat bahwa orang-orang biasanya terpapar BPA pada tingkat yang rendah ketika mengonsumsi makanan atau air yang telah disimpan dalam wadah dengan bahan kimia tersebut.

Anak-anak juga dapat terpapar dengan menyentuh barang yang dibuat dengan BPA, lalu meletakkan tangan di mulut atau meletakkan mulutnya pada benda tersebut.

Cara paparan lain termasuk:

  • Bekerja di tempat-tempat yang memproduksi produk dengan BPA.
  • Menggunakan deterjen keras, cairan bersuhu tinggi atau produk yang mengandung cairan asam untuk membersihkan wadah
  • Kertas termal dan kertas tanpa karbon juga dapat mengandung berbagai tingkat BPA, yang bisa menempel di tangan dan jari.

BPA mungkin memasuki sistem tubuh ketika jari yang terkontaminasi memegang mulut, bukan melalui kulit.

Baca Juga: Benarkah BPA Membuat Wanita Infertil?

Sebuah studi terhadap 77 mahasiswa Harvard College menemukan air minum dari botol polycarbonate meningkatkan kadar BPA hingga dua pertiga dalam satu minggu.

Penelitian ini menunjukkan bahwa konsumsi air secara teratur dari botol-botol tersebut secara signifikan meningkatkan paparan BPA sehari-hari

Biasanya BPA digunakan dalam botol susu bayi, jadi menyusui bayi kemungkinan akan mengurangi tingkat paparan BPA.

Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.


FOLLOW US

facebook
twitter
instagram
spotify
tiktok

Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan

Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.

rbb