Bayi Kembung dan Mencret: Penyebab, Gejala hingga Solusinya
6. Menangis dan Sulit Tidur
Jika bayi kembung dan mencret secara bersamaan, tentu akan membuat Si Kecil merasa sangat tidak nyaman.
Dia akan lebih sering menangis dan pada akhirnya susah tidur karena pola tidurnya terganggu akibat kurang nyaman dengan kondisi perutnya.
Bayi yang kurang waktu tidur dapat memengaruhi proses pertumbuhannya.
Berdasarkan penelitian di BMC Public Health, dijelaskan bahwa tidur yang cukup atau lebih lama pada anak dengan usia 0-4 tahun, dapat meningkatkan proses pertumbuhan dan regulasi emosi anak.
Baca Juga: Buah Hati Sakit Perut? Simak 3 Penyebab Perut Bergas Pada Bayi ASI Eksklusif
Penyebab Bayi Kembung dan Mencret
Berikut ini adalah penyebab bayi kembung dan mencret yang harus Moms ketahui ketika Si Kecil telah menunjukan gejala-gejalanya.
1. Sistem Pencernaan yang Belum Matang
Rowena mengatakan sebagian kecil bayi memiliki kemungkinan menderita perut kembung dan mencret karena ketidakmampuan untuk mencerna protein, karbohidrat, lemak yang ditemukan dalam susu, jus, dan lainnya.
"Hal ini disebabkan oleh kurangnya produksi enzim pencernaan yang diperlukan tubuh dan yang disebabkan akibat belum matangnya pertumbuhan saluran pencernaan bayi," ujarnya.
2. Gangguan Saluran Pencernaan
Bayi yang diberi ASI atau susu formula dapat terus menunjukkan gejala lambung atau gangguan saluran pencernaan seperti kembung dan mencret yang berlebihan karena intoleransi laktosa sekunder.
Kondisi bayi kembung dan mencret bisa disebabkan adanya alergi protein pada susu. Meskipun jarang, gejala yang sama juga dapat terjadi pada bayi yang minum ASI.
Hal ini dikarenakan apa yang ibu konsumsi, dapat juga berpengaruh terhadap bayi. Untuk itu jagalah pola makan yang sehat selama menyusui ya, Moms!
Baca Juga: 4 Masalah Pencernaan yang Paling Sering Diderita Bayi
3. Intoleransi Laktosa
Laktosa adalah gula yang terdapat di dalam susu. Dikutip dari Seattle Childrens, kebanyakan bayi tidak dapat menyerap laktosa sehingga bakteri usus mengubah laktosa menjadi gas.
Hal ini menyebabkan terdapat banyak gas dalam perut, perut kembung, dan sering BAB (Buang Air Besar).
Gangguan saluran pencernaan juga dapat terjadi ketika anak mulai mengonsumsi makanan lainnya selain ASI.
Gejala dapat terjadi saat adanya malabsorpsi karbohidrat, di mana karbohidrat tidak sepenuhnya dapat dicerna oleh tubuh.
4. Infeksi Saluran Pencernaan
Bayi kembung dan mencret dapat disebabkan oleh adanya infeksi gastrointestinal yang juga dikenal sebagai gastroenteritis, flu perut, flu lambung, atau virus perut, dan sering terjadi pada bayi.
Infeksi saluran cerna dapat disebabkan oleh virus, bakteri, jamur, atau parasit seperti protozoa, cacing gelang, dan cacing pita.
Pada kasus seperti ini, Moms harus segera memeriksakan Si Kecil ke dokter.
Jangan memberikan obat apa pun, termasuk obat cacing usus (anthelmintik) kepada bayi atau anak-anak kecuali telah diresepkan oleh dokter.
Baca Juga: 7 Camilan yang Mengandung Probiotik, Baik untuk Pencernaan Anak
5. Obat-obatan
Terdapat banyak obat yang dapat diberikan kepada bayi untuk mengatasi kolik, sembelit, demam, dan infeksi.
Sayangnya obat-obatan tersebut memiliki efek samping yang dapat mengganggu pencernaan, kram perut, gas perut yang berlebihan, diare, dan sembelit.
Jika Si Kecil sedang dalam masa pengobatan atau penggunaan obat, diskusikan kemungkinan efek samping dari obat-obatan tersebut pada dokter atau apoteker.
Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.
Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan
Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.