21 April 2023

Biografi RA Kartini Sepanjang Hidupnya, Jadikan Panutan Anak

Semangatanya bisa menginspirasi perempuan Indonesia
Biografi RA Kartini Sepanjang Hidupnya, Jadikan Panutan Anak

Berkat jasanya, Moms harus mengetahui biografi RA Kartini.

Raden Adjeng Kartini adalah salah satu pahlawan perempuan Indonesia.

Hidup pada masa penjajahan Belanda, membuat kehidupan RA Kartini sebagai perempuan adalah hal yang sulit.

Namun, alih-alih menyerah Kartini malah menyebarkan rasa semangat juangnya pada perempuan lain yang hidup pada masanya.

Melalui perjuangannya, kini perempuan di Indonesia bisa merasakan kesamaan derajat dengan pria.

Menjadi salah satu pahlawan dengan jasanya yang besar, Moms perlu menceritakan kehidupan Kartini pada Si Kecil.

Lantas, bagaimana perjalanan kehidupan RA Kartini? Simak biografi RA Kartini singkat di bawah ini, yuk Moms!

Baca Juga: 5 Makanan Khas Jepara, Kota Kelahiran RA Kartini

Biografi RA Kartini

Raden Ajeng Kartini
Foto: Raden Ajeng Kartini (Id.wikipedia.org)

Ingin menceritakan kisah kehidupan Kartini pada Si Kecil? Moms bisa melihat biografi RA Kartini singkat di bawah ini mulai dari kelahiran hingga wafat.

1. Kelahiran RA Kartini

Biografi RA Kartini dimulai ketika waktu kelahirannya. Sebagai informasi Kartini lahir pada 21 April 1879 di Jepara, Jawa Tengah.

Hari kelahiran Kartini kini diperingati sebagai Hari Kartini setiap tahunnya di Indonesia.

Kartini lahir dari keluarga bangsawan Jawa, sehingga ia mendapatkan gelar Raden Adjeng atau R.A.

Ayah Kartini bernama Raden Adipati Ario Sosroningrat dan ibunda Kartini bernama M.A Ngasirah. Darah biru di dalam diri Kartini hadir berkat ayahnya.

Sebab, ayah Kartini merupakan putra dari Pangeran Ario Tjondro IV.

Kehidupan orang tua Kartini pun cukup sulit, ini karena sang ibu hanya gadis sederhana, bahkan seorang rakyat jelata dari Teluk Awur.

Berbanding terbalik, Raden Adipati Ario Sosroningrat yang merupakan keturunan ningrat merasa jatuh cinta kepada M.A Ngasirah dan memutuskan untuk menikah.

Namun, keputusan Raden Adipati Ario Sosroningrat menikah dengan ibunda Kartini ternyata melanggar aturan kolonial Belanda, dimana sosok bangsawan harus memilih keluarga bangsawan juga.

Hingga akhirnya hal ini membuat Raden Adipati Ario Sosroningrat sulit menjadi bupati Jepara.

Untuk menuju kekuasaanya Raden Adipati Ario Sosroningrat memutuskan untuk menikahi gadis lain yang berasal dari kerajaan Madura.

Berkat pernikahan keduanya, ayah Kartini bisa menjadi bupati Jepara.

Tak lama dari pemilihannya sebagai bupati, RA Kartini lahir.

Baca Juga: 4 Pelajaran Penting dari Sosok Kartini yang Bisa Moms Terapkan Pada Si Kecil

2. Biografi RA Kartini Remaja

Kartini merupakan anak ke-5 dari 11 saudara kandung dan tiri. Ia merupakan anak perempuan tertua dari sederet saudara kandunganya.

Di masa kehidupan remajanya, Kartini mendapatkan kesempatan untuk menempuh pendidikan di sekolah di ELS (Europese Lagere School) saat usianya 12 tahun.

Dari kesempatannya belajar di ELS, Kartini berhasil memahami Bahasa Belanda.

Kemudian kecerdasan Kartini semakin meningkat dari hari kehari, tetapi sayangnya keingin Kartini untuk sekolah lebih tinggi harus dipatahkan.

Pada usia 15 tahun, Kartini terpaksa harus berhenti sekolah. Ini terjadi karena pada usia tersebut, wanita-wanita yang hidup di masa Kartini harus sudah dipingit.

Karena Kartini tidak memiliki pilihan lainnya, akhirnya ia menuruti keputusan tersebut.

Namun, karena keinginannya untuk belajar sangatlah tinggi, masa pingit Kartini dipenuhi dengan rasa gundah gulana.

Beruntungnya, berkat dirinya bersekolah di ELS Kartini memiliki sahabat dari Belanda bernama Rosa Abendanon yang bisa ia ajak bertukar pikiran selama dipingit.

Proses tukar pikiran antara Kartini dan Rosa ini dilakukan melalui surat.

Kemampuan Kartini berbahasa Belanda membuat keduanya mudah untuk berkomunikasi.

Melalui surat tersebut, Kartini juga mempelajari tentang kehidupan dan pola pikir perempuan-perempuan di Eropa.

Selain menghabiskan waktu dengan surat-menyurat Kartini juga gemar membaca majalah hingga buku agar dirinya tetap mengetahui informasi luar.

Dengan berbekal informasi dari Rosa dan majalah-majalah yang ia baca, Kartini mengetahui bahwa kehidupan perempuan di Eropa dan Indonesia sangat bertolak belakang.

Dimana Kartini menyadari bahwa perempuan Indonesia tidak memiliki kesetaraan dengan laki-laki, kebebasan dalam segala hal, termasuk otonomi serta kesetaraan hukum.

Menyadari adanya masalah tersebut, Kartini memiliki keinginan untuk memajukan nasib perempuan-perempuan di sekitarnya.

Baca Juga: Inspirasi Kebaya Modern dan Kebaya Klasik Khas Kartini untuk Tampil Memesona di Hari Spesial

3. Biografi RA Kartini Dewasa

Setelah harus dipinggit sejak usia 15 tahun, akhirnya Kartini dinikahkan pada usia 24 tahun, tepatnya di tanggal 12 November 1903.

Kartini menikah dengan K.R.M Adipati Ario Singgih Djojo Adhiningrat, tetapi bukan menjadi istri pertama, melainkan dijadikan istri keempat.

Masih dengan pendiriannya yang ingin memajukan nasib perempuan, Kartini didukung penuh oleh sang suami.

Bahkan Kartini diberikan kebebasan untuk mendirikan sekolah wanita di sebelah timur kompleks kantor kabupaten Rembang saat itu.

Melalui sekolah tersebut semangat Kartini menguat dan tak dapat membendung untuk mewujudkan keinginannya membebaskan para wanita.

Kehidupan rumah tangga Kartini dan K.R.M Adipati Ario Singgih Djojo Adhiningrat dianugerahi seorang anak laki-laki bernama, Soesalit Djojoadhiningrat yang lahir pada 13 September 1904.

Namun, sayangnya takdir berkata lain, beberapa hari sejak kelahiran anaknya Kartini meninggal pada usia 25 tahun, yaitu pada tanggal 17 September 1904.

Kepergian Kartini cukup mengejutkan masyarakat di sekitarnya, hal ini karena selama masa kehamilan Kartini tampak sehat dan bugar.

Kartini dimakamkan di Desa Bulu, Kecamatan Bulu, Rembang.

Meski mimipinya banyak yang belum tercapai, setelah kepergiannya di tahun 1912, sekolah wanita dibangung oleh Yayasan Katini yang diberi nama Sekolah Kartini di Semarang.

Selain di Semarang, kota ini dibangung di kota lainnya, seperti Yogyakarta, Malang, Madiun, Cirebon, dan lainnya.

Baca Juga: 10 Puisi Hari Pahlawan Karya Penyair Terkenal untuk Mengenang Jasa Para Pahlawan!

Itulah biografi RA Kartini singkat yang bisa Moms ajarkan dan ceritakan pada Si Kecil.

Tanamkan rasa semangat juang Kartini pada Si Kecil untuk mengejar mimpi-mimpinya, ya Moms!

  • https://www.gramedia.com/literasi/biografi-ra-kartini/#Biografi_RA_Kartini
  • https://id.wikipedia.org/wiki/Kartini

Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.


FOLLOW US

facebook
twitter
instagram
spotify
tiktok

Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan

Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.

rbb