
Bawang putih bukan hanya membuat masakan lebih sedap dan lezat, rempah yang satu ini juga memiliki nilai kesehatan dan dapat digunakan sebagai obat.
Tetapi apakah boleh menambahkan bawang dalam MPASI? Apa manfaatnya bagi bayi? Apakah bawang dapat menyebabkan reaksi alergi pada bayi?
Foto: Bolehkah Menambahkan Bawang Dalam MPASI? 1
Foto: ardo.com
“Rempah aromatik seperti kayu manis, pala, bawang putih, kunyit, jahe, ketumbar, adas dan jintan, sangat cocok untuk diperkenalkan kepada anak-anak, bahkan bayi yang telah berusia 6 bulan,” kata Dr. Anca Safta, ahli gastroenterologi anak, direktur endoskopi dan asisten profesor di University of Maryland, seperti dikutip dari LiveScience.
Namun, Dr. Pankaj Vohra, seorang ahli gastroenterologi anak, melalui Baby Center India, merekomendasikan untuk menunggu sampai bayi berusia setidaknya 8 bulan sebelum menambahkan bawang dalam MPASI. Ini dapat membantu mencegah reaksi seperti sakit perut atau reaksi alergi.
Baca Juga: Kapan Bayi Bisa Diberikan MPASI?
Foto: Bolehkah Menambahkan Bawang Dalam MPASI? 2
Foto: kff.co.uk
Mengutip Being the Parent, berikut merupakan beberapa manfaat menambahkan bawang dalam MPASI:
Baca Juga: Do's and Don'ts Memberikan MPASI Instan Pada Si Kecil
Foto: Bolehkah Menambahkan Bawang Dalam MPASI? 3
Foto: babycarejournals.com
Meskipun cukup jarang, dalam laman Healthy Eating Advisory Services (HEAS) disebutkan bahwa menambahkan bawang dalam MPASI dapat menyebabkan munculnya reaksi alergi atau malabsorbsi pada bayi.
Fructan dan galactan yang dapat ditemukan dalam makanan seperti bawang merah, bawang putih, daun bawang, gandum dalam jumlah besar dan kacang-kacangan (misalnya kacang panggang, lentil, buncis) kurang bisa diserap oleh beberapa bayi, bahkan orang dewasa.
Gejala malabsorbsi fructan termasuk kembung, sakit perut, diare atau bahkan sembelit.
Baca Juga: Makanan Ini Justru Sebabkan Bayi Sembelit
Jadi, boleh saja menambahkan bawang dalam MPASI jika Si Kecil sudah berusia minimal 8 bulan ya, Moms. Selain itu, disarankan untuk menambahkannya sedikit saja serta terus memperhatikan reaksi Si Kecil saat mengonsumsinya.
Copyright © 2023 Orami. All rights reserved.