Brunch, Jam Makan Santai antara Sarapan dan Makan Siang

Tahukah Moms dan Dads ternyata ada fakta menarik bahwa Winnie the Pooh adalah orang pertama yang membuat ide brunch ke seluruh dunia.

Apa Itu Brunch?

Foto: Orami Photo Stock

Brunch adalah kata bahasa Inggris brunch yang berasal dari dua kata "Breakfast" dan "Lunch" untuk tujuan menggambarkan "brunch" atau "makan siang lebih awal".

Di sisi lain, sejarawan makanan dalam foodtimeline.org, umumnya setuju bahwa kata " brunch " itu sendiri dipopulerkan pada tahun 1895 oleh Guy Beringer

Guy merupakan seorang penulis Inggris yang memuji manfaat makan siang ini dalam sebuah esai berjudul " brunch: A Plea”.

Baca Juga: 5 Manfaat dan Ide Makan Siang Sehat untuk Anak

Waktu Brunch

Foto: Orami Photo Stock

Ketika Moms dan Dads mengenal brunch di setiap hari. Ternyata fakta waktu brunch bukanlah acara Senin-Jumat melainkan weekend atau akhir pekan yaitu Sabtu dan Minggu.

Waktu brunch juga dimulai pada interval sekira pukul 11.00 dan 15.00. Lalu, jika Moms dan Dads makan sebelum jam 11.00 maka tidak bisa disebut sebagai brunch.

Namun, bukan berarti jam tersebut membuat Moms dan Dads berdiam diri lama di meja makan. Bisa langsung duduk di meja makan atau meninggalkannya.

Tidak ada aturan ketat tentang lokasi brunch, namun beberapa restoran atau kafe dapat mengatur jam makan siang yang tepat untuk pengunjung mereka.

Sarapan tradisional ala Inggris dimulai pukul 8 pagi. Tapi setelah Sabtu malam yang menyenangkan, tidak ada yang mau bangun lebih awal, jadi sarapan hari Minggu berubah menjadi makan siang atau brunch.

Biasanya orang Inggris suka makan siang pada hari Sabtu dan Minggu.

Fakta-Fakta Tentang Brunch

Foto: Orami Photo Stock

Ternyata brunch bukanlah hal yang baru namun sudah ada sejak jaman dulu. Nah, fakta-fakta tentang brunch ini yang akan mengupasnya:

1. Ide Brunch Sudah Ada sejak Tahun 1895

Terlepas dari apa yang mungkin dipikirkan beberapa orang, brunch bukanlah sesuatu yang ditemukan oleh kaum milenial.

Asal-usulnya dapat ditelusuri kembali ke awal tahun 1885, ketika seorang pria bernama Guy Beringer menciptakan istilah dan menggabungkan sarapan dan makan siang menjadi satu kali makan yaitu brunch yang pada dasarnya berarti dia bisa tidur beberapa jam ekstra selama akhir pekan.

2. Awalnya adalah Urusan Hari Minggu

Saat itu, brunch adalah hal biasa bagi orang-orang untuk yang berkegiatan sosial di Sabtu malam.

Dan dengan kegiatan sosial. hal ini tentu menimbulkan masalah bagi banyak orang Beringer, khususnya karena itu berarti mereka harus bangun pagi-pagi keesokan harinya untuk ke gereja sehingga banyak yang memilih untuk brunch.

Baca Juga: Manfaat Membawa Bekal Makan Siang

3. Berkonsep dengan Minum

Dengan gagasan menjadikan alkohol sebagai minuman yang dapat diterima bahkan di siang hari, hanya masalah waktu sebelum gagasan brunch dan minum sepanjang hari mencapai massa. Namun, sebenarnya kelas ataslah yang pertama kali membeli konsep tersebut.

Bangsawan Inggris dari era Victoria memasukkan agenda brunch ke dalam rutinitas akhir pekan mereka sebagai cara untuk bersosialisasi setelah berburu di pagi hari.

4. Populer pada Tahun 1900-an

Seperti kebanyakan hal yang “disetujui mulia”, brunch menjadi sangat populer karena semua orang menginginkannya. Konsep ini akhirnya menemukan jalannya ke pantai Amerika.

Dan pada tahun 1920-an, banyak negara bagian telah mengembangkan budaya brunch mereka sendiri seputar fenomena tersebut.

5. Sempat Diresmikan

The New York Times menerbitkan sebuah artikel pada 12 Februari 1939 yang menyatakan bahwa hari Minggu secara resmi adalah hari makan dua kali dan diantaranya disebut brunch.

Argumennya adalah bahwa brunch memungkinkan keluarga dan bisnis untuk bersantai pada hari Minggu, memungkinkan mereka untuk menikmati makanan besar di sekitar tengah hari dan tidak khawatir harus memasak sampai nanti malam.

Baca Juga: Aturan saat Makan yang Perlu Diterapkan dalam Keluarga

6. Brunch menjadi Makanan Pokok di Industri Perhotelan

Melompat ke masa konsumerisme tahun 1980-an, brunch sangat dipasarkan oleh banyak restoran, hotel, dan perusahaan serupa. Itu adalah cara bagi bisnis ini untuk menarik khalayak yang besar, terutama karena mereka dapat melayani apa pun yang mereka inginkan.

Pilihan Menu Brunch

Foto: Orami Photo Stock

Meski saat ini sudah banyak kafe dan restoran di Indonesia yang menyajikan menu brunch, tidak ada salahnya mencoba membuat hidangan brunch sendiri di rumah. Beberapa pilihan menu brunch yang bisa Moms coba, antara lain:

1. Telur Dadar atau Omelet

Telur merupakan salah satu makanan yang cocok dijadikan menu brunch. Pasalnya, telur mengandung banyak nutrisi yang berguna untuk memenuhi kebutuhan energi harian Anda. Beberapa nutrisi yang terkandung dalam telur, yaitu kalori, protein, lemak vitamin A, B, D, folat, dan kolin.

Untuk membuat telur dadar satu porsi, Moms dan Dads membutuhkan tiga butir telur. Namun, jangan gunakan semua kuning telurnya.

Tujuannya adalah untuk mengurangi jumlah asupan kalori harian. Sementara untuk bahan isiannya, Moms atau Dads bisa menggunakan bawang, tomat, paprika, jamur, serta keju, saat memasak telur dadar untuk brunch bersama.

2. Oatmeal

Selain omelet, makanan lain yang bisa Moms dan Dads persiapkan saat brunch adalah oatmeal. Namun, kalian harus berhati-hati karena beberapa produk oatmeal mengandung minyak, mentega, dan gula yang berlebihan. pilih oatmeal polos.

Agar oatmeal lebih nikmat sekaligus menyehatkan, Moms dan Dads bisa menambahkan potongan buah-buahan segar atau madu di dalamnya.

Baca Juga: 7 Resep Overnight Oatmeal yang Mudah dan Menggugah Selera

3. Pancake atau Wafel

Pancake atau wafel juga cocok disantap saat brunch. Buatlah seporsi pancake atau wafel menggunakan biji-bijian utuh atau whole grain agar lebih nutrisi padat. penggunaan mentega, sirup, atau krim kocok untuk mengurangi kandungan gula dalam pancake atau wafel.

Enaknya, pilihan menu brunch ini bisa menggunakan buah-buahan segar sebagai topping pancake atau wafel.

Pancake mungkin salah satu brunch klasik tertua dalam sejarah manusia. Asal-usul mereka dapat ditelusuri sampai ke zaman Yunani Kuno. Kami pikir panekuk enak untuk dinikmati kapan saja sarapan, makan siang, brunch, atau makan malam.

4. Olahan Kentang

Beberapa olahan kentang, seperti kentang goreng maupun hashbrown atau kentang cacah, juga cocok dinikmati saat brunch.

Kedua olahan kentang ini bersama salad sayur untuk memberikan gizi yang tinggi dengan kalori rendah. sarapan kentang bersama karena dapat meningkatkan asupan karbohidrat Moms serta Dads.

Baca Juga: 4 Resep Sambal Goreng Kentang, Nikmat dan Cocok untuk Lauk

5. Dimsum

Terdengar aneh, namun di antara keluarga Cina, dan orang lain yang hanya menyukai dimsum, brunch jenis ini di Cina pada hari Minggu adalah tradisi yang populer.

Restoran Edmonton yang terkenal dengan dim sum mereka, yang secara kasar diterjemahkan menjadi “makanan ringan” atau “makanan ringan kecil”, termasuk Urban China, Dynasty Century Palace, dan Cha for Tea Palace.

Namun, mengingat meningkatnya minat pada brunch, restoran telah menciptakan hidangan yang lebih orisinal, seringkali dengan keunggulan yang sehat untuk menarik perhatian kesehatan. Brunch juga disesuaikan dengan audiens yang berbeda, seperti vegetarian, vegan, atau celiac.

Hari ini, brunch dinikmati di hampir setiap sudut dunia. Apa artinya ini untuk masa depan brunch, kita hanya bisa menunggu dan melihat. Dan itu dia serba-serbi brunch yang Moms dan Dads perlu kenali!