12 Cara Berhubungan Suami Istri sesuai Sunah di Agama Islam
Islam mengatur beragam cara hidup umatnya, termasuk juga soal bagaimana cara berhubungan suami istri sesuai sunah dan syariat Islam.
Hubungan suami istri hadir bukan hanya untuk memenuhi kebutuhan biologis semata, tetapi juga menjadi pahala bahkan membuahkan manfaat bagi kesehatan.
Berdasarkan penelitian di Journal of Health and Social Behavior, melakukan hubungan suami istri dapat meningkatkan kesehatan mental, detak jantung yang lebih sehat, dan risiko kematian yang lebih rendah.
Namun, dalam agama Islam, penting untuk mengetahui adab serta tata cara berhubungan suami istri sesuai sunah dan apa saja yang dilarang dilakukan.
Sebagai umat Muslim, penting bagi kita untuk mengetahui adab dan etika yang diajarkan oleh Nabi Muhammad SAW dalam hubungan suami istri.
Untuk itu, simak artikel ini hingga akhir, ya Moms dan Dads!
Baca Juga: Arti Bismillah, Lengkap dengan Makna dan Keutamaannya
Tata Cara Berhubungan Suami Istri Sesuai Sunah serta Syariat Islam
Berhubungan suami istri termasuk urusan kehidupan yang penting.
Selain memberikan petunjuk mengenai posisi hubungan suami istri, Islam juga memiliki adab berhubungan suami istri yang harus ditaati.
Karena hubungan intim bukan hanya sekedar kenikmatan dan penyaluran gairah seksual, tapi juga bernilai ibadah.
Rasulullah SAW menekankan hal ini agar manusia bisa menahan pandangan dan mampu mengagap diri dari sesuatu yang haram.
Rasulullah SAW bersabda:
يَا مَعْشَرَ الشَّبَابِ مَنِ اسْتَطَاعَ مِنْكُمُ الْبَاءَةَ فَلْيَتَزَوَّجْ، فَإِنَّهُ أَغَضُّ لِلْبَصَرِ وَأَحْصَنُ لِلْفَرْجِ، وَمَنْ لَمْ يَسْتَطِعْ فَعَلَيْهِ بِالصَّوْمِ فَإِنَّهُ لَهُ وِجَاءٌ.
Artinya:
"Wahai para pemuda, siapa yang mampu menikah di antara kamu semua, maka menikahlah.
Karena ia lebih dapat menahan pandangan dan lebih menjaga kemaluan.
Siapa yang belum mampu, hendaknya berpuasa, karena ia sebagai tameng," (HR. Bukhari, Muslim, Tirmidzi, dan lainnya).
Berikut beberapa adab dan tata cara berhubungan suami istri sesuai sunah, yakni:
1. Mandi dan Berwudu sebelum Berhubungan
Cara berhubungan suami istri sesuai sunah yang pertama adalah biasakan membersihkan diri terlebih dahulu sebelum bercinta.
Bersihkan seluruh anggota badan, termasuk alat kelamin. Baik suami maupun istri harus mandi agar wangi dan terlihat segar.
Setelah mandi serta menggosok gigi, cara berhubungan suami istri sesuai sunah yang bisa dilakukan adalah berwudu sesuai dengan tata caranya agar menjadi suci.
Bercinta untuk pasangan suami dan istri merupakan salah satu ibadah, maka sebelum melakukannya ada baiknya untuk menyucikan badan.
Mandi dan wudu pun dapat membuat badan terasa segar sehingga bisa lebih rileks ketika akan berhubungan intim.
Tubuh yang wangi juga dapat menyenangkan pasangan, bukan?
2. Memakai Parfum
Memakai parfum dengan cara yang benar juga menjadi bagian dari adab dan tata cara berhubungan suami istri sesuai sunah.
Hukum Islam aslinya melarang wanita memakai parfum yang terlalu kuat karena itu seperti mengekspos dirinya ke publik.
Seorang wanita dapat menggunakan parfum dengan satu syarat, yaitu untuk menyenangkan suaminya.
3. Menyikat Gigi
Tidak hanya harus wangi dan bersih tubuhnya saja, bagian mulut Moms pun harus diperhatikan.
Ini juga menjadi bagian tata cara berhubungan suami istri sesuai sunah.
Sebelum melakukan hubungan intim hendaknya suami istri telah menyikat gigi terlebih dahulu agar terhindari dari bau mulut yang mengganggu.
Berhubungan intim setelah menyikat gigi dapat membuat suami dan istri lebih mesra.
4. Membaca Doa Berhubungan Intim
Cara berhubungan suami istri sesuai sunah selanjutnya adalah dengan membaca doa dan niat.
Sebelum melakukan hubungan suami istri, Moms dapat mengajak suami untuk berdoa bersama, seperti di bawah ini:
بِسْمِ اللهِ اَللّهُمَّ جَنِّبْنَا الشَّيْطَانَ وَجَنِّبِ الشَّيْطَانَ مَا رَزَقْتَنَا
Artinya: "Dengan menyebut nama Allah. Ya Allah, jauhkanlah kami dari (gangguan) setan dan jauhkanlah setan dari rezeki yang Engkau anugerahkan kepada kami."
- Doa Berhubungan agar Punya Anak
Doa ini dapat diucapkan bagi Moms dan Dads yang memang sedang berencana punya anak.
Ketika suami mengeluarkan air mani, ucapkanlah doa sebagai berikut:
اَللّهُـــمَّ اجْعَــلْ نُطْفَتَــنَا ذُرّ ِيَّةً طَيِّــبَةً
Artinya: "Ya Allah jadikanlah nutfah kami ini menjadi keturunan yang baik."
Setelah aktivitas bercinta telah selesai, jangan lupa juga untuk membaca bersama-sama doa ini:
اَلْحَمْدُ ِللهِ الَّذِيْ خَلَقَ مِنَ المْـَــاءِ بَشَـــرًا
Artinya: "Segala puji bagi Allah yang telah menjadikan air mani ini menjadi manusia (keturunan)."
Selain berdoa sebelum bercinta, bahkan saat malam pertama suami istri pun dianjurkan untuk menunaikan salat sunah dua rakaat.
Baca Juga: 10 Jenis Puasa Sunah yang Dianjurkan Rasulullah SAW
5. Membaca Doa Saat Ejakulasi
Cara berhubungan suami istri sesuai sunah selanjutnya adalah dengan membaca doa saat ejakulasi atau saat mencapai kepuasan.
Selain membaca doa, Dads juga disarankan untuk mengangkat pinggul istri agar air mani suami dapat masuk dengan sempurna ke vagina istri.
اَلْحَمْدُ لِلّٰهِ الَّذِى خَلَقَ مِنَ الْمَاءِ بَشَرًا فَجَعَلَهُ نَسِبًا وَصِهْرًا وَكَانَ رَبُّكَ قَدِيْرًا. أللَّهُمَّ اِنْ كُنْتَ خَلَقْتَ خَلْقًا فِيْ بَطْنِ هَذِهِ الْمَرْأَةِ فَكَوِّنْهُ ذَكَرًا وَسَمَّهُ اَحْمَدَ بِحَقِّ مُحَمَّدٍ صَلَّى اللّٰهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ، رَبِّ لَا تَذَرْنِى فَرْدًا وَاَنْتَ خَيْرُ الْوَارِثِيْنَ
Artinya: "Segala puji milik Allah, yang telah menciptakan manusia dari air mani. Lalu jadikan manusia itu punya keturunan dan mushaharah dan Dia adalah Tuhanmu Maha Kuasa.
Ya Allah, Ya Tuhan kami, jika Engkau takdirkan di dalam perut istriku ini tercipta seorang makhluk, maka jadikanlah ia seorang laki-laki yang akan kuberikan nama Ahmad.
Dengan hak yang ada pada Nabi Muhammad, Ya Allah Ya Tuhan kami, jangan biarkan aku sendirian (tanpa memiliki keturunan).
Engkaulah (Tuhan) sebaik-baik zat yang mewariskan (yang mengkaruniai tinggalan keturunan)."
6. Berdoa dengan Meletakkan Tangan di Kening Istri
Cara berhubungan suami istri sesuai sunah selanjutnya adalah suami hendaknya memegang kening istri dengan tangannya seraya membaca doa:
اللَّهُمَّ إِنِّي أَسْأَلُكَ مِنْ خَيْرِهَا وَخَيْرِ مَا جَبَلْتَهَا عَلَيْهِ، وَأَعُوذُ بِكَ مِنْ شَرِّهَا وَشَرِّ مَا جَبَلْتَهَا عَلَيْهِ
Allahummaa innii as-aluka min khairihaa wa khairi maa jabaltahaa alaihi, wa ‘audzubika min syarrihaa wa syarri maa fiihaa wa syarri maa jabaltahaa alaihi.
Artinya: "Ya Allah, aku memohon kepada-Mu untuk kebaikan dirinya dan kebaikan tabiat (sikap atau perilaku) yang dia bawa.
Dan aku berlindung dari kejelekannya (keburukannya) dan kejelekan tabiat (sikap atau perilaku) yang ia bawa," (HR. Bukhari).
Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.
Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan
Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.