
Scroll untuk melanjutkan membaca
Dilansir dari situs Medscape, Celiac Disease (CD) adalah intoleransi makanan yang berhubungan dengan genetik yang paling umum.
Kelainan autoimun multifaktorial yang terjadi pada bayi atau individu yang rentan secara genetik terhadap gluten. Orang yang terkena celiac disease jadi tidak bisa makan makanan yang mengandung gluten.
Sayangnya, celiac disease pada bayi itu mungkin terjadi juga.
foto: momjunction.com
Penyebab pasti dari Celiac Disease (CD) hingga saat ini masih belum diketahui secara pasti.
Seperti yang disinggung di atas, bayi dengan CD selalu mewarisi satu gen tertentu dari orang tua yang membuat mereka rentan terhadap penyakit tersebut.
Tetapi karena banyak orang yang memiliki gen terkait tetapi tidak mengembangkan CD, kemungkinan gen lain juga ikut berperan sebagai penyebab.
Beberapa peneliti percaya bahwa Celiac Disease bayi dapat dipicu oleh kombinasi dari:
Baca Juga: Gluten Free, Berpengaruhkah pada Kebutuhan Gizi Anak?
foto: momjunction.com
Bayi dan balita yang rentan terhadap kelainan autoimun ini dapat mulai menunjukkan gejala segera setelah mereka diperkenalkan dengan makanan yang mengandung gluten.
Tetapi tanda-tanda CD pada bayi dan balita bisa sangat tidak dikenali, sehingga sering kali diabaikan begitu saja.
Umumnya, kelainan autoimun bayi ini dapat didiagnosis sebelum bayi berusia dua tahun.
Bahkan dalam beberapa kasus, bayi yang berusia kurang dari satu tahun juga didiagnosis CD.
Pertanyaannya, bagaimana Moms dapat mengetahui jika si kecil mungkin memiliki Celiac Disease?
Sayangnya, cukup sulit untuk dapat mengenalinya.
Tetapi ada beberapa gejala kunci dari Celiac Disease bayi yang harus segera Moms konsultasikan dengan dokter, terutama jika salah satu orang tua memiliki riwayat keluarga dengan CD.
Adapun beberapa gejala tersebut meliputi:
Baca Juga: Benarkah Gluten Menjadi Salah Satu Penyebab Susah Hamil?
foto: kidspot.com.au
Celiac Disease sering kali disalahartikan sebagai alergi makanan.
Bahkan sekitar 1 dari 100 bayi di Inggris menderita penyakit ini, tetapi hanya sekitar 10 hingga 15 persen yang pernah didiagnosis.
Padahal, kelainan autoimun bayi ini menyebabkan sistem kekebalan tubuh menyerang dirinya sendiri ketika tubuh menerima asupan gluten.
Hal ini menyebabkan kerusakan pada lapisan usus halus bayi dan menyebabkan tubuh tidak mampu menyerap nutrisi dari makanan dengan benar.
Akibatnya, kondisi ini dapat menyebabkan kekurangan gizi pada bayi. Salah satunya ditandai dengan berat badan yang tidak bertambah atau penurunan berat badan pada bayi.
Nicola Crawford-Taylor, ahli diet di Celiac UK, mengatakan bawa CD dapat berkembang pada bayi usia berapapun selama sudah mulai mengonsumsi MPASI atau sereal yang mengandung gluten.
Sekitar satu dari 10 kerabat dekat orang dengan Celiac Disease memiliki risiko terhadap penyakit ini.
Baca Juga: Apa Saja Gejala Intoleransi Gluten pada Balita dan Cara Mengatasinya?
foto: bundoo.com
Hingga saat ini, tidak ada obat untuk Celiac Disease. Ini merupakan kondisi seumur hidup dan membutuhkan perawatan jangka panjang.
Namun, ahli gizi biasanya akan merujuk bayi atau balita dengan kelainan autoimun ini untuk menjalani diet bebas gluten bersama orang tua mereka.
Perubahan pola makan ini mungkin akan cukup berat mengingat ada banyak gluten dalam produk makanan seperti sereal, pasta, kue, dan roti.
Pastikan Moms selalu membaca setiap label makanan dengan sangat hati-hati, karena gluten tersembunyi dalam berbagai jenis makanan.
Hal yang terbaik mungkin bisa dengan menghindari makan di luar, karena sulit untuk mengetahui apa yang ada di dalam makanan yang Moms dan si kecil santap.
Selain itu, ada banyak pengganti dan alternatif yang tersedia di pasaran, termasuk pasta dan sereal bebas gluten. Tanyakan pada spesialis yang menangani si kecil untuk mendapatkan informasi lebih lanjut.
(RGW)
Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.
Copyright © 2023 Orami. All rights reserved.