14 Agustus 2024

Cara Membuat Daftar Pustaka: Format, Urutan dan Contohnya

Ada tips membuat daftar pustaka secara otomatis juga, lho

Daftar pustaka (dapus) merupakan bagian yang sangat penting dalam sebuah karya ilmiah.

Bagian ini dapat menentukan keabsahan tulisan, juga untuk mengetahui apa karya tulis memiliki nilai ilmiahatau tidak.

Melalui daftar pustaka yang dicantumkan, pembaca dapat mengetahui bahwa karya ilmiah tersebut disusun dari berbagai sumber.

Dengan begitu, karya ilmiah bisa dipertanggung jawabkan kebenarannya.

Lantas, apa saja isi daftar pustaka dan bagaimana cara penulisannya yang benar? Yuk, simak ulasan berikut ini, Moms!

Baca Juga: 7 Contoh Surat Permohonan yang Benar, Lengkap dengan Cara Membuatnya

Pengertian Daftar Pustaka

Pengertian Daftar Pustaka
Foto: Pengertian Daftar Pustaka (Freepik.com/pressfoto)

Sebelum mencari tahu lebih lanjut tentang cara membuat daftar pusaka, pahami dahulu apa yang disebut dengan daftar pusaka.

Daftar pustaka adalah daftar yang mencantumkan semua sumber yang digunakan dalam sebuah karya tulis, seperti buku, artikel, jurnal, atau sumber online.

Fungsi Daftar Pustaka

Fungsi daftar pustaka adalah untuk memberi tahu pembaca sumber informasi yang digunakan dalam sebuah tulisan.

Ini membantu pembaca memverifikasi keakuratan informasi dan menunjukkan bahwa penulis telah melakukan penelitian yang mendalam.

Selain itu, daftar pustaka juga menghargai karya penulis lain dan mencegah plagiarisme, dengan memberi kredit kepada sumber asli dari informasi yang dikutip.

Baca Juga: Cara Membuat Halaman pada Word yang Mudah Dilakukan, Simak!

Isi Daftar Pustaka

Contoh Daftar Pustaka
Foto: Contoh Daftar Pustaka (YouTube)

Daftar pustaka biasanya dicantumkan di bagian akhir sebuah karya ilmiah.

Meski demikian, dapus memuat hal yang penting, yakni sumber-sumber referensi penulisan suatu karya ilmiah, mulai dari buku hingga jurnal penelitian.

Secara umum, isi dari daftar pustaka meliputi:

  • Nama penulis
  • Tahun buku/jurnal/berita diterbitkan
  • Judul tulisan yang diajadikan referensi
  • Tempat buku/jurnal/berita diterbitkan
  • Identitas penerbit

Penulisan dapus tersebut bertujuan agar karya ilmiah yang diterbitkan tidak dicap sebagai plagiat atau penjiplakan.

Dengan begitu, karya tersebut tetap terjaga keasliannya.

Selain itu, daftar pustaka juga dibuat untuk membantu pembaca mengetahui sumber rujukan tulisan yang sedang dibacanya.

Baca Juga: Format Makalah yang Benar, Perhatikan dengan Cermat!

Cara Menulis Daftar Pustaka Secara Manual

Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam penulisan dapus yang benar.

Namun, hal yang paling utama ialah memperhatikan tanda bacanya.

Nah, berikut ini adalah cara penulisan daftar pustaka yang benar:

1. Penulisan Daftar Pustaka yang Bersumber dari Buku

Cara Membuat Daftar Pustaka
Foto: Cara Membuat Daftar Pustaka (Pexels/Cottonbro)

Dalam menulis daftar pustaka yang sumbernya dari buku, perhatikan urutan penulisan dan contohnya berikut ini.

  • Nama penulis

Dalam penulisan dapus, nama penulis ditulis paling awal, sesuai dengan urutan abjad.

Nama penulis yang dicantumkan dimulai dari nama belakangnya terlebih dahulu, kemudian diberi tanda koma (,) setelah itu baru tulis nama depan dan tengah.

Contoh untuk nama penulis Rosleny Marliani. Maka, penulisannya untuk daftar pustaka adalah: Marliani, Rosleny.

Sementara itu, bila karya ilmiah tersebut ditulis oleh 2 penulis, maka hanya penulis urutan pertama yang namanya dibalik.

Sedangkan, penulis kedua ditulis normal tanpa dibalik. Jangan lupa untuk menambahkan ‘dan’ di antara penulis pertama dan kedua, ya!

Contohnya: Marliani, Rosleny dan Rakhmat Jalaluddin.

Namun, jika penulisnya lebih dari tiga penulis, maka format penulisannya ditulis seperti satu penulis, kemudian ditambahkan singkatan ‘dkk’ (dan kawan-kawan).

Contohnya: Marliani, Rosleny dkk.

Satu hal lagi, setelah menuliskan nama penulisnya, jangan lupa bubuhkan tanda titik di akhir penulisan namanya, ya!

  • Tahun Terbit

Setelah nama penulis, yang ditulis di daftar pustaka selanjutnya yakni tahun penerbitan.

Ketentuan penulisannya, yakni dengan mencantumkan tahun penerbitan dengan tanda kurung dan diakhiri dengan tanda titik (.).

Contohnya: Marliani, Rosleny. (2015).

  • Judul Buku

Poin selanjutnya, yaitu penulisan judul buku.

Penulisan judul buku ditulis dengan huruf miring atau italic dan diakhiri dengan tanda titik.

Contoh: Marliani, Rosleny. (2015). Psikologi Perkembangan.

  • Tempat Terbit

Setelah judul buku, tuliskan juga tempat terbit yang menjadi referensi penulisan karya ilmiah dengan diakhiri tanda titik dua (:).

Contoh: Marliani, Rosleny. (2015). Psikologi Perkembangan. Bandung:

  • Nama Penerbit

Bagian terakhir dari daftar pustaka, yakni penulisan nama penerbit yang memproduksi buku referensi tersebut.

Contoh: Marliani, Rosleny. (2015). Psikologi Perkembangan. Bandung: Pustaka Setia.

Jurnal juga bisa dijadikan sebagai referensi penulisan karya ilmiah.

Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.


FOLLOW US

facebook
twitter
instagram
spotify
tiktok

Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan

Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.