09 Oktober 2023

10 Dampak Negatif Televisi bagi Anak dan Cara Menghindarinya

Pastikan dampingi anak saat nonton televisi, ya Moms!
10 Dampak Negatif Televisi bagi Anak dan Cara Menghindarinya

Dalam era digital saat ini, televisi masih menjadi salah satu sumber hiburan bagi banyak keluarga. Namun, tetap ada dampak negatif televisi yang perlu diperhatikan, khususnya bagi anak-anak.

Kurang fokus, tumbuh kembang yang terganggu, hingga risiko kesehatan fisik adalah beberapa contoh dampak akibat terpapar televisi secara berlebihan.

Baca Juga: 8 Dampak Polusi Udara terhadap Kesehatan, Bisa Bikin Anak Sakit ISPA!

Dampak Negatif Televisi bagi Anak

Dampak Negatif Televisi bagi Anak
Foto: Dampak Negatif Televisi bagi Anak (Freepik.com/freepik)

Berikut ini dampak negatif televisi pada anak yang perlu diwaspadai.

1. Kehilangan Waktu Berharga

Anak-anak yang menghabiskan waktu terlalu banyak di depan televisi akan kehilangan waktu berharganya.

Padahal, waktu menonton televisi dapat digunakan untuk hal produktif seperti olahraga, belajar dan bermain di taman.

Sementara itu, dalam studi di jurnal Frontier of Psychology dijelaskan anak-anak juga akan kehilangan waktu dengan orang tua.

2. Kurangnya Keterampilan Bahasa dan Sosial

Dampak negatif televisi yang satu ini berlaku pada anak-anak berusia di bawah 2 tahun.

Di usia ini, otak berada dalam perkembangan yang pesat dalam tahap pembelajaran sosial dan emosional.

Jika terlalu sering menonton televisi, anak akan fokus saja pada gambar, tidak tersenyum, berbicara, atau berinteraksi dengan orangtua dan orang di sekitarnya.

Jika dibiasakan, beberapa tahun kemudian, anak bisa saja membatasi interaksi sosial dengan teman sebayanya.

Hal tersebut otomatis akan memengaruhi keterampilan bahasa dan sosialnya dalam jangka panjang.

3. Kurang Fokus dan Hiperaktif

Anak-anak yang menghabiskan lebih dari 2–3 jam di depan layar televisi setiap hari sering kali mengalami penurunan fokus saat belajar.

Mengutip studi di Journal of Epidemiology paparan televisi sejak usia 1 tahun dapat menyebabkan hiperaktif pada anak.

Mereka memiliki kemungkinan tinggi untuk menderita ADHD (Attention-Deficit Hyperactivity Disorder) di kemudian hari.

Dalam studi di jurnal Translational Pediatric, dijelaskan bahwa ADHD adalah gangguan perkembangan saraf yang paling umum pada masa kanak-kanak dengan persistensi hingga dewasa.

Bukan hanya segi akademis saja, anak yang terlalu sering menonton televisi juga tidak pandai dalam berolahraga.

Selain itu, mereka cenderung tidak menyukai acara atau kegiatan yang berkaitan dengan mengasah kreativitas.

4. Tidak Produktif

Produktivitas adalah hal-hal yang dilakukan mencapai tingkatan baru dalam hidup.

Mengutip laman John Hopkins Medicine, terlalu banyak menonton televisi dapat mengganngu aktivitas membaca, belajar, bermain, dan berolahraga.

Jika hal itu dibiarkan dapat berdampak pada nilai dan kesuksesan anak di sekolah, Moms.

Tak hanya soal akademis, anak-anak yang kurang produktif juga akan kesulitan mengontrol emosi dan bersosialisasi dengan temannya.

Baca Juga: Ketahui 4 Penyebab Anak Mimpi Buruk Dan Cara Mengatasinya

5. Meningkatkan Risiko Obesitas

Dampak negatif televisi bagi anak selanjutnya adalah meningkatkan risiko obesitas dan kesehatan lainnya.

Saat menonton televisi, anak-anak cenderung menyukai camilan, seperti cokelat, kentang goreng, atau ciki.

Jika tubuh terus-menerus mendapat asupan yang tidak sehat, penumpukan kalori dari makanan tersebut akan memicu obesitas.

6. Menurunkan Kesehatan Jantung dan Mata

Anak Menonton TV di Kamar
Foto: Anak Menonton TV di Kamar (Freepik.com/freepik)

Sindrom mata malas menjadi dampak negatif televisi bagi anak. Saat dialami, anak akan mengalami penglihatan kabur atau ganda.

Parahnya, kondisi tersebut tidak dapat diatasi dengan penggunaan kacamata atau lensa kontak.

Kecanduan televisi juga menyebabkan anak kurang bergerak, yang berdampak pada kesehatan jantung.

Jika kondisi tersebut terus-menerus dilakukan, bukan hal yang tidak mungkin jika anak terkena penyakit kardiovaskular di kemudian hari.

7. Perilaku Negatif

Terlalu banyak menonton televisi, apalagi adegan dewasa yang menunjukkan kekerasan dapat mengubah struktur otak.

Hal tersebut berdampak pada peningkatan keinginan berperilaku negatif, terutama kekerasan.

Mengutip studi di Journal of Developmental & Behavioral Pediatrics menonton adegan kekerasan di televisi dalam dosis besar dikaitkan dengan perkembangan sikap dan perilaku agresif.

Jika hal ini tidak ingin terjadi, sebaiknya Moms mulai mengurangi jam anak-anak untuk menonton televisi, ya.

8. Memengaruhi Citra Diri

Dampak negatif televisi untuk anak-anak lainnya adalah memengaruhi citra diri,

Acara TV membesar-besarkan realitas dan memberikan pandangan yang menyimpang tentang dunia.

Acara yang mengungkapkan kehidupan yang sempurna dan skenario yang terlalu bagus untuk menjadi kenyataan dapat membuat anak-anak merasa tidak mampu.

Nantinya, anak-anak hanya akan membandingkan kehidupannya dengan yang ada di televisi.

9. Perubahan Emosional

Anak-anak yang sering menonton adegan dewasa di televisi, penggunaan narkoba, dan penyalahgunaan alkohol rentan mengalami perubahan emosional.

Pasalnya, mereka terlalu dini untuk memahami beragam masalah orang dewasa.

Jika terus-menerus dilakukan, anak mungkin saja mengalami perubahan pandangan dan pemikiran layaknya orang dewasa.

10. Prestasi Akademik yang Buruk

Terkadang, televisi menayangkan kartun atau film anak yang seru. Hal tersebut mengakibatkan kurangnya minat dalam belajar.

Bukan itu saja, anak juga cenderung tidak memiliki minat untuk berpartisipasi dalam kegiatan lain.

Jika terus menerus dibiarkan, hal tersebut akan berdampak buruk pada kinerja akademik anak.

Baca Juga: 12 Ragam Pakaian Adat Yogyakarta yang Anggun Berwibawa

Selain dampak negatif, televisi juga memiliki nilai positif lho.

Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.


FOLLOW US

facebook
twitter
instagram
spotify
tiktok

Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan

Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.

rbb