Ciri-Ciri Darah Keguguran dan Bedanya dengan Darah Haid
Tanda utama keguguran adalah adanya darah yang keluar. Namun, kira-kira bagaimana tanda-tanda dari darah keguguran? Cari tahu, yuk Moms!
Keguguran adalah kondisi dimana keluarnya darah secara spontan sebelum usia kehamilan 20 minggu.
Namun, tidak semua darah yang keluar dari vagina adalah darah keguguran.
Ada hal-hal yang bisa mengakibatkan keluarnya darah dan tidak menjurus kepada keguguran, lho Moms.
Ada baiknya bagi Moms untuk mengetahui seperti apa darah keguguran dan bagaimana membedakannya dengan darah yang lain.
Untuk itu, yuk simak artikel ini hingga akhir, ya Moms!
Baca Juga: Abortus Habitualis atau Keguguran Berulang, Berikut Penyebabnya
Tanda-Tanda Keguguran
Keguguran adalah fenomena yang sangat umum terjadi. Sebagian besar keguguran terjadi sebelum minggu ke-12 kehamilan.
“Kram dan pendarahan rahim adalah gejala keguguran yang paling umum,” kata Dr. Joshua Hurwitz, dokter kandungan di Amerika Serikat melansir dari Parents.
Sebenarnya, tanda keguguran pada setiap perempuan akan berbeda, dan dapat bervariasi tergantung dari usia saat orang tersebut hamil.
Namun, gejala keguguran secara umum biasanya termasuk:
- Bercak atau pendarahan dari vagina.
- Kram perut atau nyeri di punggung bawah.
- Bagian jaringan, cairan, atau bentuk lain yang keluar dari vagina.
Sayangnya tidak semua keguguran memiliki tanda-tanda yang bisa Moms ketahui, Moms bisa mengetahuinya dengan USG prenatal.
Beberapa wanita yang mengalami keguguran mengalami infeksi di rahim. Ini juga disebut keguguran septik.
Tanda dan gejala keguguran septik ini meliputi:
- Demam
- Panas dingin
- Kelembutan perut bagian bawah
- Keputihan berbau busuk
Jika menunjukkan beberapa gejala yang disebutkan di atas Moms ada baiknya untuk segera berkonsultasi ke dokter.
Baca Juga: Ciri-ciri Terjadi Infeksi Setelah Kuret, Perhatikan Moms!
Faktor Risiko Keguguran
Berbagai faktor meningkatkan risiko keguguran, antara lain:
1. Usia
Wanita yang lebih tua dari usia 35 tahun memiliki risiko keguguran yang lebih tinggi daripada wanita yang lebih muda.
2. Pernah Mengalami Keguguran
Wanita yang mengalami dua atau lebih keguguran berturut-turut memiliki risiko keguguran yang lebih tinggi.
3. Kondisi Kronis
Wanita yang memiliki kondisi kronis, seperti diabetes yang tidak terkontrol, memiliki risiko keguguran yang lebih tinggi.
4. Masalah Rahim atau Serviks
Kondisi rahim tertentu atau jaringan serviks yang lemah (serviks tidak kompeten) dapat meningkatkan risiko keguguran.
5. Merokok, Alkohol dan Obat-obatan Terlarang
Wanita yang merokok selama kehamilan memiliki risiko keguguran lebih besar daripada bukan perokok.
Penggunaan alkohol berat dan penggunaan obat-obatan terlarang juga meningkatkan risiko keguguran.
Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.
Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan
Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.