Prosedur Forceps atau Melahirkan Normal dengan Alat Bantu
Risiko Menggunakan Metode Forceps
Metode forceps adalah cara yang aman untuk membantu proses melahirkan bayi.
Terlepas dari keamanannya, metode ini tetap memiliki beberapa risiko atau efek samping.
Maka, sebelum melakukan metode ini, dokter akan menjelaskan beberapa risikonya, seperti:
1. Risiko untuk Ibu
Melansir National Health Service, ada beberapa kemungkinan risiko yang dialami Moms jika menggunakan metode forceps ketika melalui persalinan.
Berikut beberapa risiko yang mungkin dialami ibu melahirkan:
- Pembekuan darah
Setelah melahirkan dengan bantuan, ada kemungkinan lebih tinggi akan terbentuk gumpalan darah di pembuluh darah di kaki atau panggul.
Moms dapat membantu mencegah hal ini dengan bergerak sebanyak mungkin setelah melahirkan.
Ibu melahirkan mungkin juga disarankan untuk memakai kaos kaki khusus anti-pembekuan dan suntikan heparin.
Suntikan ini yang membuat darah lebih kecil kemungkinannya untuk menggumpal.
- Inkontinensia urine
Inkontinensia urine (kencing bocor) cukup jarang terjadi setelah melahirkan.
Namun, risiko ini lebih umum terjadi setelah persalinan ventouse atau forceps.
Biasanya, ibu melahirkan melakukan fisioterapi untuk membantu mencegah hal ini terjadi, termasuk konsultasi tentang latihan dasar panggul.
Baca Juga: 9 Penyakit yang Timbul Setelah Operasi Caesar, Waspada Moms!
- Inkontinensia anal
Inkontinensia anus atau anal yakni kentut yang tidak disengaja atau kotoran yang bocor dapat terjadi setelah melahirkan.
Terutama jika Moms mengalami robekan tingkat 3 atau 4.
Risiko pada ibu hamil ini membutuhkan perawatan lanjutan yang rutin dari dokter.
- Robekan vagina
Ada kemungkinan lebih tinggi Moms mengalami robekan vagina yang melibatkan otot atau dinding anus atau rektum.
Inilah yang dikenal sebagai robekan tingkat 3 atau 4.
Robekan semacam ini mempengaruhi:
- 3 dari setiap 100 wanita melahirkan secara normal
- 4 dari setiap 100 wanita menjalani persalinan ventouse
- 8 sampai 12 dari setiap 100 wanita melahirkan dengan forceps
Baca Juga: 6 Bahan Herbal untuk Detox Rahim untuk Mempercepat Program Hamil
2. Risiko untuk Bayi
Selain untuk ibu, forsep juga bisa berdampak pada kesehatan bayi.
Risiko yang mungkin dialami Si Kecil setelah melalui forceps adalah:
- Tanda di kepala bayi akibat capitan forceps yang biasanya akan hilang dalam waktu 48 jam
- Memar di kepala bayi (cephalohematoma)
- Luka kecil di wajah atau kulit kepala bayi
- Menguningnya kulit dan mata bayi
Baca Juga: Selamat! Felicya Angelista Melahirkan Anak Kedua, Intip Momen Melahirkannya, Yuk!
Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.
Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan
Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.