03 Januari 2024

Furunkel: Gejala, Penyebab, Komplikasi, dan Cara Mengobati

Berbentuk bulat dan berisi nanah.
Furunkel: Gejala, Penyebab, Komplikasi, dan Cara Mengobati

Perbedaan Furunkel, Folikulitis, dan Karbunkel

Furunkel dan Bisul (Orami Photo Stock)
Foto: Furunkel dan Bisul (Orami Photo Stock)

Terlihat sama, tapi ada perbedaan cukup jelas pada folikulitis, furunkel, dan karbunkel, lho.

Melansir University of Rochester, bakteri pada kulit dapat menyebabkan infeksi pada satu atau sejumlah folikel rambut.

Diketahui, jenis infeksi ini dibedakan menjadi 3, yakni:

  • Folikulitis: peradangan pada folikel rambut.
  • Furunkel: infeksi folikel rambut yang masuk ke lapisan kulit yang lebih dalam. Umumnya, terbentuk kantong kecil nanah (abses).
  • Bisul: sekelompok folikel rambut yang terinfeksi dengan nanah. Berukuran lebih besar dibandingkan furunkel.

Jenis infeksi tersebut dapat menyerang di mana saja, terutama pada kulit dengan folikel rambut.

Ini termasuk bagian belakang leher, wajah, ketiak, pinggang, selangkangan, paha, atau bokong.

Jangan sampai tertukar lagi dengan perbedaan folikulitis, furunkel, dan karbunkel, Moms.

Baca Juga: Mengenal Radang Usus, Cari Tahu Penyebab, Gejala, hingga Cara Mengatasinya

Pengobatan Furunkel

Pengobatan Furunkel (Orami Photo Stock)
Foto: Pengobatan Furunkel (Orami Photo Stock)

Umumnya, furunkel atau bisul bisa sembuh dengan sendirinya. Namun, apabila bisul berisi nanah telah pecah, ini perlu tindakan lanjutan.

Apalagi jika bisul tak kunjung sembuh selama 2 minggu lebih, Moms.

Yuk, ikuti beberapa cara dalam mengatasi furunkel pada kulit!

1. Kompres Air Hangat

Perawatan untuk furunkel yang alami adalah dengan kompres air hangat.

Ini membantu mempercepat pecahnya bisul yang berisi nanah. Oleskan kompres hangat dan pastikan kulit dalam keadaan bersih setiap hari.

Manfaar air hangat ini juga mengurangi rasa nyeri pada benjolan.

Pastikan cuci tangan sebelum atau setelah membersihkan area bisul ya, Moms.

2. Gunakan Antibiotik

Apabila infeksi telah cukup mengganggu, dokter akan meresepkan obat antibiotik. Tentunya, ini untuk melawan bakteri pada bisul yang berisiko memperparah gejala.

Antibiotik bisa dalam bentuk obat minum ataupun krim dan salep. Jangan asal membeli obat di apotek tanpa arahan dari dokter.

3. Sabun Mandi Khusus

Bisul yang sembuh bisa saja kambuh kembali. Tenang, ini dapat dicegah dengan mengoleskan sabun cair khusus.

Melansir dalam MSD Manual, sabun yang dianjurkan adalah mengandung:

  • Klorheksidin glukonat.
  • Isopropil alkohol.
  • Kloroksilenol 2-3%.

Ini untuk dipakai selama 1-2 bulan pemakaian secara rutin.

Baca Juga: Rekomendasi Warna Softlens yang Cocok untuk Kulit Sawo Matang

4. Melakukan Sayatan

Sejumlah dokter mungkin akan mengeringkan bisul dengan membuat sayatan di dalamnya.

Kemudian, apabila nanah telah dikeluarkan, dibutuhkan kain kasa untuk menjaga kesterilannya.

Jangan mencoba membuka kassa sendiri dengan meremas, menusuk, atau memotong bisul.

Ini dapat meningkatkan risiko infeksi yang lebih dalam dan jaringan parut yang parah.

5. Jaga Kebersihan Kulit

Mari mulai sekarang menjaga kebersihan kulit agar bisul tak berkembang di area kulit lain.

Kulit yang bersih membuat kita terhindar dari infeksi bakteri. Hindari juga kontak fisik dengan penderita furunkel untuk sementara waktu, Moms.

Semoga informasi terkait furunkel ini bermanfaat, ya!

  • https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/boils-and-carbuncles/symptoms-causes/syc-20353770
  • https://www.urmc.rochester.edu/encyclopedia/content.aspx?ContentTypeID=90&ContentID=P01899
  • https://www.msdmanuals.com/professional/dermatologic-disorders/bacterial-skin-infections/furuncles-and-carbuncles#v963763

Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.


FOLLOW US

facebook
twitter
instagram
spotify
tiktok

Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan

Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.

rbb