19 Februari 2019

Gadget Tidak Baik Untuk Bayi di Bawah 1 Tahun, Mitos atau Fakta?

Lebih banyak manfaat atau kerugiannya membiarkan bayi di bawah 1 tahun berinteraksi dengan gadget?
Gadget Tidak Baik Untuk Bayi di Bawah 1 Tahun, Mitos atau Fakta?

Image : https://www.shutterstock.com/image-photo/little-baby-colorful-striped-clothing-mobile-126743777?src=BidPTyRp8LRJehzvinsKUg-1-27

Bayi dan balita sekarang ini seolah sudah terbiasa bermain gadget, baik itu smartphone ataupun tablet. Bahkan mereka mampu dengan cepat menguasainya. Bagi Moms yang sehari-harinya sangat sibuk, mungkin terpikir untuk membiarkan si kecil bermain gadget karena dapat menghibur mereka saat harus ditinggal memasak atau menyelesaikan pekerjaan rumah lainnya. Atau mungkin Moms juga berpikir bahwa penting bagi si kecil untuk belajar keterampilan digital sejak dini.

Tetapi, tahukah Moms bahwa banyak ahli yang menganggap bahwa gadget berbahaya bagi bayi dan anak-anak, terutama pada bayi yang masih sangat muda.

Benarkah Gadget Berbahaya Bagi Bayi dan Anak-anak?

screen shot 2019 02 18 at 04.15.20
Foto: screen shot 2019 02 18 at 04.15.20

Foto : windowscentral.com

Selama tahun pertama usia bayi, otaknya berkembang dengan pesat dan momen belajar paling baik bagi mereka adalah berinteraksi dengan orang-orang yang ada di sekitarnya, bukan bermain gadget. Terbiasa menunduk dan tidak pernah melakukan kontak mata dengan orang-orang dapat berbahaya bagi perkembangan otak bayi.

Sharon Silver, pendiri Proactive Parenting, mengatakan bahwa jika orang tua menggunakan teknologi untuk menenangkan buah hatinya yang masih bayi, sama saja mereka menggantikan kontak manusia dan pemodelan yang diperlukan untuk membantun empati, koneksi, kasih sayang, dan rasa memiliki. Akibatnya, sangat mungkin mereka tumbuh menjadi pribadi yang tidak memiliki kepedulian terhadap lingkungannya.

Gadget cenderung mengalihkan perhatian bayi dan anak-anak dari berinteraksi dengan orang tuanya, saudara, dan bayi lain yang sebaya dengannya. Dan Siegel dari Pusat Penelitian Kesadaran Pikiran, mengatakan bahwa ini dapat menghambat perkembangan bahasa, sosial dan emosional bayi. Hal ini juga dapat memengaruhi perkembangan wawasan, cara mengenali diri sendiri, dan berkaitan dengan hubungan.

Panel pakar American Heart Association menunjukkan bahwa waktu bermain gadget dapat berkontribusi pada penyakit jantung di kemudian hari. Menghabiskan terlalu banyak waktu bermain gadget membuat bayi menjadi tidak aktif secara fisik, yang dikaitkan pada risiko kelebihan berat badan dan obesitas. Bahkan obesitas yang dialami juga cenderung berlanjut hingga dewasa, dan merupakan faktor risiko untuk kolesterol tinggi, tekanan darah tinggi, dan berbagai penyakit serius lainnya.

Baca juga : Dampak Buruk Terlalu Lama Lihat Gadget Pada Mata Anak

Bagaimana dengan Memainkan Aplikasi Edukatif?

screen shot 2019 02 18 at 04.19.32
Foto: screen shot 2019 02 18 at 04.19.32

Foto : stocksy.com

Sebagian besar penelitian tentang media elektronik dan pendidikan sudah dipublikasikan. Beberapa studi menunjukkan bahwa sifat aplikasi yang berbeda dapat memberikan hasil yang berbeda. Selain itu, seperti yang sudah Moms ketahui, jawabannya memang sangat tergantung pada usia anak. Bagi bayi di bawah satu hingga dua tahun, sangat sedikit manfaat yang mungkin didapatkan, seperti misalnya dapat membantu meningkatkan kosakata.

Tetapi, tidak sedikit pula penelitian yang menunjukkan bahwa anak-anak di bawah umur tidak banyak belajar dari media elektronik. Membiarkan bayi menonton atau bermain aplikasi yang ada pada gadget bahkan berisiko menyebabkan bayi mengalami perlambatan perkembangan bahasa dan kemampuan berpikir.

Baca juga : 3 Tanda Mudah Mengetahui dan Membedakan Balita yang Kecanduan Gadget dan Tidak

Interaksi Langsung dan Permainan Fisik Adalah Yang Terbaik

screen shot 2019 02 18 at 04.21.40
Foto: screen shot 2019 02 18 at 04.21.40

Foto : freepik.com

Neuman yang didukung oleh American Academy of Pediatrics menyarankan para dokter anak untuk merekomendasikan para orang tua untuk membacakan buku untuk buah hatinya, termasuk pada bayi yang baru lahir.

Sebuah artikel yang diterbitkan di Pediatrics juga menyatakan bahwa ikatan yang terjalin antara orang tua dan bayi semakin meningkat selama waktu membaca. Dr Peter Richel, kepala pediatri di Northern Westchester Hospital di Mount Kisco, N.Y, mengatakan bahwa membacakan buku untuk bayi juga memperkaya pengalaman keluarga dan berkontribusi pada perkembangan sosial dan atau emosional.

Baca juga : Cara Mengenali 5 Tahapan Perkembangan Sosial Emosional Balita Sesuai Usianya

Nah, apakah Moms pernah membiarkan si kecil bermain gadget? Apakah ada alasan khusus kenapa Moms melakukannya?

(RGW)

Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.


FOLLOW US

facebook
twitter
instagram
spotify
tiktok

Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan

Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.

rbb