
Scroll untuk melanjutkan membaca
Moms, penting untuk mengetahui perkembangan sosial anak, lho!
Ada begitu banyak tahapan perkembangan balita yang harus diperhatikan dalam 5 tahun pertama kehidupan anak.
Selain perkembangan fisik, bahasa, serta kecerdasan, perkembangan sosial balita juga menjadi salah satu pondasi penting agar dia kelak tumbuh menjadi pribadi yang utuh.
Dengan memerhatikan perkembangan sosial Si Kecil, setiap orang tua pun dapat memastikan apakah anak mereka telah tumbuh dan berkembang sesuai usia.
Selain itu, Moms dan Dads bisa mengidentifikasi masalah tumbuh kembang anak sejak dini. Jadi, apabila Si Kecil memiliki masalah tumbuh kembang, mereka dapat ditangani segera.
Baca Juga: Mengenal Kemampuan Fungsi Eksekutif dalam Perkembangan Anak
Secara umum, perkembangan sosial balita berkaitan dengan kemampuan anak untuk:
Yuk Moms, kenali dulu tahapan perkembangan sosial balita berikut.
Dengan begitu Moms akan semakin mudah membentuk karakter positif dan melatihnya agar cerdas bersosialisasi.
Apa saja tahapan sesuai usia Si Kecil? Ini dia!
Foto: Usia 1 Tahun
Foto: usia anak 1 tahun (drolesdemums.com)
Moms, ini adalah usia yang ideal untuk mulai mengajak Si Kecil ke playdate atau mengenalkannya dengan anak lain.
Menurut Maria Kalpidou, seorang profesor psikologi di Assumption College, di usia ini Moms akan melihat perkembangan sosial balita seperti:
Foto: Usia 2 Tahun
Foto: anak usia 2 tahun (elle.fr)
Balita berusia 2 tahun umumnya sudah bisa menunjukkan kasih sayang pada orang maupun binatang. Di usia ini, tahapan perkembangan balita yang akan Moms lihat adalah:
Baca Juga: Kinestetik Adalah Kecerdasan Penting bagi Anak, Begini Cara Mengajarkannya pada Si Kecil
Foto: Usia 3 Tahun
Foto: anak usia 3 tahun (hoppingin.com)
Dalam perkembangan sosial anak selanjutnya, buah hati lebih ekspresif dalam menunjukkan perhatiannya.
Pada usia dimana sebagian besar anak memulai preschool ini, Moms juga akan melihat perkembangan sosial balita seperti:
Foto: Usia 4 Tahun
Foto: anak usia 4 tahun (sassymamasg.com)
Dengan pengalaman bersosialisasinya yang semakin banyak, di usia ini Moms akan melihat perkembangan sosial balita seperti:
Foto: Usia 5 Tahun
Foto: anak usia 5 tahun (Orami Photo Stock)
Beberapa tahapan perkembangan balita di usianya yang menjelang masuk Sekolah Dasar, adalah:
Baca Juga: 10 Norma Kesopanan yang Perlu Moms Tahu Sebagai Bekal untuk Mengajarkan Si Kecil
Yuk, cek perkembangan buah hati dengan tools Pencapaian Si Kecil dari Orami App. Di sini, Moms bisa memantau tumbuh kembang anak sesuai usianya.
Kemampuan sosial anak tidak hanya melibatkan kemampuan bekerja sama dengan teman sebaya, tetapi juga mencakup hal-hal lainnya.
Misalnya, seperti kemampuan untuk menunjukkan empati, mengungkapkan perasaan, dan berbagi dengan murah hati.
Ada banyak hal yang dapat Moms dan Dads lakukan untuk membantu anak-anak dalam mengembangkan keterampilan sosialnya.
Berikut beberapa cara yang bisa diterapkan:
Foto: Mengajarkan Empati (rd.com)
Foto: mengajarkan anak untuk empati (Orami Photo Stock)
Mengajarkan Si Kecil untuk bersikap empati merupakan salah satu cara yang bisa Moms lakukan agar kemampuan sosialnya berkembang dengan baik.
Hal ini karena empati melibatkan kecerdasan emosional anak terhadap orang lain.
Mulailah dengan bertanya tentang perasaan anak yang melibatkan tentang peristiwa dalam kehidupan anak Moms.
Misalnya, "Bagaimana perasaanmu saat kehilangan mainanmu?" "Bagaimana perasaanmu tentang cerita itu?".
Setelah anak-anak terampil dalam mengekspresikan reaksi emosional mereka sendiri, mulailah mengajukan pertanyaan tentang bagaimana perasaan orang lain.
"Menurutmu bagaimana perasaan temanmu ketika kamu mengambil mainan yang dia mainkan?"
Dengan menanggapi pertanyaan tentang emosi, anak-anak dapat mulai berpikir tentang bagaimana tindakan mereka sendiri dapat memengaruhi emosi orang-orang di sekitar mereka.
Agar Si Kecil memiliki keterampilan sosial yang baik, Moms juga perlu mengajarkan mereka untuk bekerja sama. Kerja sama adalah salah satu keterampilan yang bisa didapat dari pengalaman langsung.
Jadi, mulai lah dengan mengajak anak berinteraksi dan bermain dengan anak-anak lain sehingga mereka mengerti cara berhubungan dengan orang lain.
Meski mungkin cara Si Kecil bekerja sama dengan orang lain tidak langsung dilakukan dengan benar karena anak-anak sering kurang kesabaran dan kemampuan untuk berbagi, hal-hal ini bisa berkembang secara bertahap akan mulai membaik seiring bertambahnya usia dan pengalaman.
Saat anak-anak bermain dan berinteraksi, mereka juga mulai mengembangkan keterampilan pemecahan masalah sosial.
Awalnya, hal ini mungkin melibatkan banyak argumen dan konflik dengan saudara kandung dan teman sebaya.
Tetapi pada akhirnya, anak-anak akan belajar bagaimana bernegosiasi dan berkompromi dengan anak-anak lain.
Foto: Apresiasi Perilaku Baik
Foto: mengapresiasi anak (Orami Photo Stock)
Hal lain yang tak kalah penting dalam mengajarkan keterampilan sosial balita, yakni pastikan untuk memberikan pujian saat anak Moms menunjukkan perilaku sosial yang baik.
Dengan demikian, Moms dapat membantu anak-anak merasa baik tentang diri mereka sendiri yang pada akhirnya memainkan peran penting dalam mengembangkan rasa empati dan kemampuan sosial serta emosionalnya.
Apresiasi ini mungkin saja dapat memotivasi anak untuk selalu berperilaku baik.
Jadi, tidak hanya membuat anak kecil merasa nyaman dengan diri mereka sendiri, tetapi juga membantu mereka memahami mengapa perilaku tertentu diinginkan dan layak dipuji.
Selain itu, menciptakan iklim positif di mana anak-anak diizinkan untuk berbagi perasaan mereka, anak-anak secara alami akan mulai menjadi lebih murah hati dan bijaksana.
Baca Juga: Menu Makanan Sehat untuk Anak yang Dukung Pencernaan, Otak, dan Keseimbangan Emosional
Selain mengajarkan mereka agar kemampuan sosial yang baik, penting juga bagi Moms untuk memerhatikan asupan nutrisi sebagai bentuk dukungan.
Karena seperti yang Moms ketahui, makanan bergizi dapat mendukung kemampuan belajar Si Kecil.
Pastikan anak-anak mendapatkan makanan yang mengandung makronutrien, yakni karbohidrat, protein, dan lemak serta mikronutrien berupa vitamin dan mineral selama masa tumbuh kembangnya.
Pemberian ASI ekslusif selama bayi-usia 2 tahun juga memiliki peran yang cukup penting, lho.
Berdasarkan penelitian yang diterbikan dalam Public Library of Science menunjukkan bahwa, bayi yang diberikan ASI akan memiliki skor komposit sosio-emosional lebih baik.
Menurut Italian Journal of Pediatrics, ASI merupakan makanan utama bayi yang dapat memenuhi seluruh kebutuhan gizi baik energi, protein, karbohidrat, lipid, vitamin, maupun cairan.
Oleh karena itu, pemberian ASI yang tercukupi membawa dampak yang sangat baik tumbuh kembang Si Kecil.
Foto: Jadilah Contoh yang Baik
Foto: quality time bersama keluarga (Orami Photo Stock)
Jangan lupa Moms, jadilah orang tua yang memberikan contoh atau teladan dengan baik.
Apabila Moms dan Dads ingin Si Kecil memiliki keterampilan sosial yang baik, tunjukkan lah melalui perilaku sehari-hari di rumah.
Otak anak-anak diibaratkan seperti spons yang mampu menyerap setiap perilaku dan pembelajaran di sekitar mereka.
Jadi, jika anak melihat orang tua mereka berbagi, mengungkapkan rasa terima kasih, membantu, dan berbagi perasaan, anak pun akan memiliki pemahaman yang baik tentang bagaimana berinteraksi dengan orang lain di luar rumah.
Mencoba tips ini akan sangat membantu meningkatkan keterampilan sosial anak Moks.
Kontak mata terdengar seperti hal yang sangat sederhana, namun hal tersebut merupakan keterampilan yang sangat penting untuk dimiliki setiap orang.
Melakukan kontak mata dengan lawan bicara dapat menunjukkan bahwa kita mendengarkan percakapan dan sepenuhnya terlibat dalam interaksi sosial.
Saat berbicara dengan orang lain, dorong Si Kecil untuk tetap melakukan kontak mata, serta bantu mereka berlatih berbicara dengan orang lain sambil menatap mata mereka.
Ini akan membuat mereka merasa lebih percaya diri dan merasa didengar orang lain.
Setiap anak bersosialisasi dengan cara yang berbeda.
Seorang anak introver mungkin lebih cepat lelah ketika berada dalam interaksi sosial, sedangkan anak yang ekstrovert dapat lebih nyaman berinteraksi dan tidak menyukai keheningan.
Sebagai orang tua, jangan pernah memaksa Si Kecil ke dalam interaksi sosial yang membuat mereka merasa tidak nyaman
Beri mereka kesempatan untuk belajar di waktu mereka sendiri dan selalu memberi mereka dukungan di setiap kesempatan..
Baca Juga: Mengenal Fase Phallic, Saat Anak Senang Memainkan Alat Kelamin Sendiri
Terlepas dari sifatnya yang pemalu ataupun mudah bergaul, setiap anak pasti akan melalui tahapan perkembangan sosial seperti di atas.
Jangan khawatir, Moms selalu bisa berkonsultasi dengan dokter atau psikolog anak bila khawatir perkembangan si kecil terasa lambat atau tertunda.
Nah, sudah sampai manakah perkembangan sosial balita kesayangan Moms?
Copyright © 2023 Orami. All rights reserved.