Tertarik Wisata Alam? Yuk, Kunjungi Gunung Sagara Garut!
Garut bisa jadi salah satu tempat liburan favorit. Ada cukup banyak tempat rekreasi yang menarik, salah satunya Gunung Sagara Garut.
Tempat wisata yang satu ini memang masih terbilang baru.
Namun, menawarkan keindahan alam yang tak kalah menarik dari gunung-gunung populer lainnya.
Gunung Sagara Garut bisa dijadikan salah satu tujuan wisata, terutama untuk orang-orang yang menyukai wisata alam, seperti hiking, trekking, dan camping.
Sejak jalur pendakian mulai dibuka, Gunung Sagara Garut juga tak pernah kehilangan pengunjung.
Banyak pendaki yang menyebutkan puncak Gunung Sagara Garut adalah yang terbaik.
Simak serba-serbi mengenai wisata ini melalui ulasan berikut!
Keunikan Gunung Sagara Garut
Dari ketinggian 2.132 mdpl, Gunung Sagara menawarkan pemandangan yang eksotis.
Daya tarik utama gunung yang satu ini adalah matahari terbit dan kawah Talaga Bodas.
Selain menikmati panorama indah dari atas puncak bukit, Gunung Sagara Garut juga menawarkan tempat wisata baru berupa bumi perkemahan.
Bumi perkemahan dinilai berpotensi besar menarik banyak wisatawan lokal maupun internasional untuk berkunjung ke Gunung Sagara Garut.
Mereka bisa menikmati udara segar dan tentu saja berbagai pesona keindahan alam, mulai dari samudera awan, hingga city view.
Pastikan tetap menyimak ulasan berikut ya, jika berencana ke Garut dalam waktu dekat.
Siapa tahu, Moms dan Dads tertarik melakukan pendakian ke Gunung Sagara Garut untuk menikmati matahari terbit serta menyaksikan gunung tertinggi di Jawa Barat.
Baca Juga: Baru Pertama Kali? Ini Persiapan dan Tips Mendaki Gunung bagi Pemula
Wisata Gunung Sagara Garut
Foto: trippers.id
Gunung Sagara Garut terletak di Kecamatan Sucinaraja, Kabupaten Garut atau sekitar satu jam berkendara dari pusat kota.
Gunung ini memang tak setinggi Gunung Papandayan dan Gunung Cikuray, tapi tetap menjadi salah satu tempat pendakian menarik.
Jalur pendakian Gunung Sagara dibuka secara resmi pada tahun 2019 lalu.
Sejak itu, tempat tersebut merupakan tempat favorit penduduk lokal untuk berburu burung.
Ada banyak jenis burung di sana, dengan beragam kicau dan aneka bulu yang rupawan.
Pendakian Gunung Sagara Garut cukup berat.
Hingga sebelum memutuskan untuk melakukan pendakian, sebaiknya mempersiapkan diri dengan melakukan latihan fisik terlebih dahulu supaya tubuh, terutama kaki dan paru-paru lebih terlatih.
Setidaknya, ada 4 pos yang harus dilewati sebelum tiba di puncak gunung.
Pendakian diawali dari Pos 1, Moms dan Dads akan langsung bertemu dengan kawasan yang disebut Pintu Rimba.
Dari sini, medan sudah terasa cukup berat, terutama bagi para pemula.
Jalannya terjal, hingga mengharuskan tangan untuk meraih akar pohon dan ranting untuk berpegangan.
Semakin puncak, pendakian semakin menantang, terutama di Pos 3.
Di sini, mode mendaki atau hiking bisa berubah menjadi mode climbing atau memanjat, terutama di beberapa titik.
Namun, udara sejuk dan segar, ditambah dengan berbagai macam tumbuhan yang ditemui, mampu mengobati rasa lelah.
Saat melakukan pendakian, tidak perlu gengsi untuk meminta rombongan istirahat sejenak, sekadar untuk menarik napas dan minum dan mengistirahatkan kaki.
Namun jangan terlalu lama, karena bisa-bisa terlambat sampai di Pos 4 atau area camping.
Normalnya, perjalanan menuju puncak memubutuhkan waktu 3 hingga 4 jam perjalanan.
Bisa saja perjalanan menjadi lebih lama, terutama jika rombongan banyak beristirahat sepanjang perjalanan.
Area perkemahan atau camping ground yang cukup luas bisa ditemukan di Pos 4 atau di sekitar puncak Gunung Sagara Garut.
Di sini, Moms dan Dads bisa membangun tenda, memasak, dan beristirahat sejenak sebelum melanjutkan perjalanan ke puncak untuk melihat matahari terbit.
Baca Juga: Mengenal Candi Ijo Jogja, Suguhkan Pemandangan Indah saat Sunset!
Talaga Bodas dan City Light
Foto: Orami Photo Stock
Selain menawarkan panorama eksotis berupa matahari terbit, lautan awan, dan gunung tertinggi di Jawa Barat dari puncak, pemandangan di sekitar Gunung Sagara Garut tak kalah indahnya.
Ini adalah keindahan Talaga Bodas atau danau vulkanik berwarna putih dan city light.
Talaga Bodas adalah salah satu objek wisata tertua di Garut, yang sudah dibuka umum sejak abad ke-20 oleh pemerintah Kolonial Belanda.
Danau vulkanis ini juga cukup luas.
Jika dilihat dari puncak, warna putihnya akan memiliki semburat kehijauan.
Seolah warna hijau pepohonan di sekitarnya melebur dengan warna putihnya danau.
Mendapatkan pemandangan ini bisa jadi pengalaman yang tidak akan terlupakan.
Sebenarnya ini juga yang menjadi salah satu keunikan Gunung Sagara Garut, lantaran memiliki dua punggung.
Di sebelah timur puncak, para pendaki ditawarkan oleh pemandangan eksotis danau vulkanik.
Sementara itu, di sebelah barat, pendaki akan mendapat pemandangan yang lebih modern.
Sisi barat Gunung Sagara menawarkan pemandangan Garut di malam hari.
Kerlap-kerlip lampu kota tampak seperti bintang jika dilihat dari atas gunung.
Baca Juga: Wisata Talaga Bodas Garut dengan Panorama Indah Bak Surga Dunia
Mitos Gunung Sagara Garut
Foto: seringjalan.com
Sama dengan gunung dan tampat lainnya, Gunung Sagara Garut juga tak lepas dari mitos-mitos penuh misteri.
Salah satunya tentang pakaian berwarna hijau.
Selain mengetahui fakta-fakta tentang Gunung Sagara Garut, kita perlu mengetahui mitos tentang gunung yang satu ini, terlepas benar atau tidaknya mitos tersebut.
Mitos paling santer soal Gunung Sagara Garut adalah pakaian hijau.
Para pendaki dilarang menggunakan pakaian berwarna hijau.
Pihak pengelola juga tak segan untuk meminta mereka mengganti baju dengan warna lainnya, sebelum melanjutkan pendakian.
Tidak ada yang mengetahui kapan pastinya baju hijau mulai menjadi pantangan di Gunung Sagara Garut.
Namun, beberapa meyakini mitos pakaian hijau itu muncul ketika wisata pendakian Gunung Sagara dimulai.
Baca Juga: 10 Tempat Camping di Bandung dengan Suasana Asri yang Bikin Rileks
Fasilitas dan Tiket Masuk Gunung Sagara Garut
Foto: kisahpendakiangunungraung.blogspot.com
Gunung Sagara Garut memang menjadi salah satu objek wisata yang tidak pernah sepi dari pengujung, terutama para pencinta alam.
Namun sebagai lokasi wisata alam, fasilitas umum di tempat wisata yang dikelola oleh warga sekitar ini masih minim.
Jangan khawatir, kita tetap dapat menggunakan fasilitas yang ada ketika akan mendaki.
Berikut ini beberapa fasilitas yang terdapat di sekitar pintu masuk Gunung Sagara Garut.
1. Toilet
Para pendaki biasanya menggunakan toilet umum yang ada di belakang rumah warga sebelum memulai pendakian atau setelah turun dari mendaki.
2. Warung Makan
Banyak warga lokal yang menawarkan makanan dan minuman sebagai bekal pendakian dengan harga yang tergolong terjangkau.
3. Penginapan
Buat pendaki yang membutuhkan tempat beristirahat di kaki gunung, beberapa warga menawarkan rumahnya sebagai home stay.
Harganya beragam, sesuai dengan masing-masing tempat penginapan.
Untuk masuk ke Gunung Sagara Garut, para calon pendaki perlu membayar biaya masuk Rp10 ribu per orang.
Jika menggunakan kendaraan, Moms dan Dads juga perlu mengeluarkan biaya parkir sebesar Rp3 ribu untuk motor, dan Rp5 ribu untuk mobil.
Baca Juga: Wisata Gunung Gambir: Lokasi, Biaya, dan Fasilitas, Cocok untuk Keluarga!
Selain mendaki dan menikmati pemandangan alam, kita bisa mendapatkan beberapa buah tangan khas Gunung Sagara Garut, salah satunya kopi sagara.
Selain bisa dibawa pulang, kopi juga bisa dinikmati di tempat, lho!
Itulah beberapa informasi tentang Gunung Sagara Garut yang dapat dipahami.
Gimana tertarik untuk mendakinya?
Jangan lupa siapkan fisik dan mental, ya!
- https://travelingyuk.com/puncak-gunung-sagara/297226
- https://www.happyholiday.id/tiket-masuk-dan-jalur-puncak-gunung-sagara-garut/
Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan
Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.