12 Januari 2024

5 Hadis Bulan Rajab, Lengkap dengan Arti dan Tafsirnya

Ada hadis soal anjuran berpuasa dan juga keutamaan bulan Rajab
5 Hadis Bulan Rajab, Lengkap dengan Arti dan Tafsirnya

Foto: Freepik

Bulan Rajab 1445 H jatuh pada Sabtu, 13 Januari 2024. Di bulan ketujuh tahun Hijriah ini, ada beberapa hadis bulan Rajab yang bisa Moms pahami.

Dalam beberapa hadis Nabi Muhammad SAW, umat Muslim juga dianjurkan untuk berpuasa.

Bahwa puasa paling utama setelah Ramadhan adalah puasa di bulan haram.

Nah, Rajab adalah satu di antara empat bulan haram, selain Muharram, Zulqaidah, dan Zulhijjah.

Untuk itu, yuk simak beberapa hadis Bulan Rajab di bawah ini, Moms.

Baca Juga: Niat Puasa Qadha di Bulan Rajab, Ada Bacaan Arab dan Latin

Hadis Bulan Rajab

Ilustrasi Hadis Bulan Rajab
Foto: Ilustrasi Hadis Bulan Rajab

Berikut hadis bulan Rajab yang bisa Moms ketahui.

1. Anjuran Puasa di Bulan Haram

صُمْ مِنْ الْحُرُمِ وَاتْرُكْ صُمْ مِنْ الْحُرُمِ وَاتْرُكْ صُمْ مِنْ الْحُرُمِ وَاتْرُكْ

Artinya: “Berpuasalah pada bulan-bulan mulia dan tinggalkanlah! Berpuasalah pada bulan-bulan mulia dan tinggalkanlah!

Berpuasalah pada bulan-bulan mulia dan tinggalkanlah!” (HR Abu Dawud dan yang lainnya).

Hadis di atas merupakan anjuran untuk melakukan sekaligus meninggalkan puasa.

Maksudnya adalah berpuasa semampunya saja. Hadis tersebut dikutip Sayyid Abu Bakar Syattha’, I’ânah at-Thâlibîn, (juz I, halaman 307).

2. Sehari Setara dengan Sebulan

مَنْ صَامَ يَوْمًا مِنْ أَشْهُرِ اللّٰهِ الْحُرُمِ كَانَ لَهُ بِكُلِّ يَوْمٍ ثَلَاثُونَ يَوْمًا

Artinya: “Barang siapa yang berpuasa satu hari pada bulan-bulan yang dimuliakan (Dzulqa’dah, Dzulhijjah, Muharram, dan Rajab), maka ia akan mendapat pahala puasa 30 hari.”

Hadis di atas dikutip oleh Imam Fakhruddin al-Razi dalam kitabnya yang berjudul Mafatih al-Ghaib (juz XVI, halaman 54).

Baca Juga: 9+ Hadis dan Ayat Alquran tentang Sedekah, Masya Allah!

3. Kisah al-Bahili

عَنْ مُجِيبَةَ الْبَاهِلِيَّةِ عَنْ أَبِيهَا أَوْ عَمِّهَا أَنَّهُ أَتَى رَسُولَ الله صَلَّى الله عَلَيْهِ وَسَلَّمَ ثُمَّ انْطَلَقَ فَأَتَاهُ بَعْدَ سَنَةٍ وَقَدْ تَغَيَّرَتْ حَالُهُ وَهَيْئَتُهُ فَقَالَ يَا رَسُولَ الله أَمَا تَعْرِفُنِي قَالَ وَمَنْ أَنْتَ قَالَ أَنَا الْبَاهِلِيُّ الَّذِي جِئْتُكَ عَامَ الْأَوَّلِ قَالَ فَمَا غَيَّرَكَ وَقَدْ كُنْتَ حَسَنَ الْهَيْئَةِ قَالَ مَا أَكَلْتُ طَعَامًا إِلَّا بِلَيْلٍ مُنْذُ فَارَقْتُكَ فَقَالَ رَسُولُ الله صَلَّى الله عَلَيْهِ وَسَلَّمَ لِمَ عَذَّبْتَ نَفْسَكَ ثُمَّ قَالَ صُمْ شَهْرَ الصَّبْرِ وَيَوْمًا مِنْ كُلِّ شَهْرٍ قَالَ زِدْنِي فَإِنَّ بِي قُوَّةً قَالَ صُمْ يَوْمَيْنِ قَالَ زِدْنِي قَالَ صُمْ ثَلَاثَةَ أَيَّامٍ قَالَ زِدْنِي قَالَ صُمْ مِنْ الْحُرُمِ وَاتْرُكْ صُمْ مِنْ الْحُرُمِ وَاتْرُكْ صُمْ مِنْ الْحُرُمِ وَاتْرُكْ وَقَالَ بِأَصَابِعِهِ الثَّلَاثَةِ فَضَمَّهَا ثُمَّ أَرْسَلَهَا 

Artinya: “Dari Mujibah al-Bahiliyyah, dari bapaknya atau pamannya, bahwa ia mendatangi Nabi.

Kemudian ia kembali lagi menemui Nabi satu tahun berikutnya sedangkan kondisi tubuhnya sudah berubah (lemah/kurus).

Ia berkata, ‘Ya Rasul, apakah engkau mengenaliku?’ Rasul menjawab, ‘siapakah engkau?’ Ia menjawab, ‘Aku al-Bahili yang datang kepadamu pada satu tahun yang silam.’

Nabi menjawab, ‘Apa yang membuat fisikmu berubah padahal dulu fisikmu bagus (segar).’ Ia menjawab, ‘Aku tidak makan kecuali di malam hari sejak berpisah denganmu.’

Nabi berkata, ‘Mengapa engkau menyiksa dirimu sendiri? Berpuasalah di bulan sabar (Ramadhan) dan satu hari di setiap bulannya.’

Al-Bahili berkata, ‘Mohon ditambahkan lagi ya Rasul, sesungguhnya aku masih kuat (berpuasa).’

Nabi menjawab, ‘Berpuasalah dua hari.’ Ia berkata, ‘Mohon ditambahkan lagi ya Rasul.’ Nabi...

Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.


FOLLOW US

facebook
twitter
instagram
spotify
tiktok

Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan

Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.

rbb