12 Januari 2024

5 Hadis Bulan Rajab, Lengkap dengan Arti dan Tafsirnya

Ada hadis soal anjuran berpuasa dan juga keutamaan bulan Rajab
5 Hadis Bulan Rajab, Lengkap dengan Arti dan Tafsirnya

Foto: Freepik

Nabi menjawab, ‘Berpuasalah dua hari.’ Ia berkata, ‘Mohon ditambahkan lagi ya Rasul.’ Nabi menjawab, ‘Berpuasalah tiga hari.’ Ia berkata, ‘Mohon ditambahkan lagi ya Rasul.’

Nabi menjawab, ‘Berpuasalah dari bulan-bulan mulia dan tinggalkanlah, berpuasalah dari bulan-bulan mulia dan tinggalkanlah, berpuasalah dari bulan-bulan mulia dan tinggalkanlah.’

Nabi mengatakan demikian seraya berisyarat dengan ketiga jarinya, beliau mengumpulkan kemudian melepaskannya.” (HR. Abu Dawud).

Syekh Abu al-Thayyib Syams al-Haq al-Azhim menjelaskan bahwa dalam mengucapkan hadis tersebut, Nabi menggunakan isyarat dengan mengumpulkan dan memisahkan ketiga jarinya.

Hal ini dilakukan untuk menekankan pesan yang disampaikan dalam hadis tersebut. Maksudnya, hendaknya al-Bahili berpuasa tiga hari dan berbuka tiga hari lagi.

Baca Juga: 8 Hadis Larangan Marah dalam Islam yang Patut Dipahami

4. Keutamaan Bulan Rajab

Imam Al-Hafiz Abu Hasan bin Muhammad Hasan al-Khalal, yang wafat pada tahun 439 H, menulis dalam salah satu kitab khususnya yang membahas keutamaan bulan Rajab.

Dalam kitab tersebut, beliau mengutip riwayat Anas bin Malik tentang sabda Rasulullah SAW:

 قِيْلَ لِرَسُوْلِ اللهِ لِمَ سُمِيَ رَجَبَ؟ قَالَ: لأنَّهُ يُتَرَجَّبُ فِيهِ خَيْرٌ كَثِيرٌ لِشَعْبَانَ وَرَمَضَانَ

Artinya: "Dikatakan kepada Rasulullah: Kenapa (bulan Rajab) dinamakan Rajab?’ Rasulullah menjawab:

Karena sungguh banyak di dalamnya kebaikan untuk bulan Sya’ban dan Ramadhan."

(Imam Abu Muhammad al-Khalal, Fadhailu Sayahri Rajab, [Lebanon, Beirut, Dar Ibnu Hazm, cetakan pertama: 1996 H/1416 H], halaman: 47).

Imam Zainuddin Muhammad Abdurrauf, dikenal sebagai Imam al-Manawi al-Qahiri yang wafat pada tahun 1031 H, menjelaskan penafsiran hadis riwayat tersebut dalam salah satu kitabnya.

Ia menafsirkan bahwa istilah "yatarajjabu" dalam hadis tersebut berarti di bulan Rajab, Allah memperbanyak kebaikan dan melipatgandakan pahala.

Penjelasan ini memberikan pemahaman yang lebih luas mengenai pentingnya bulan Rajab dalam tradisi Islam.

5. Rajab Pembuka Bulan Suci

فَالْمَعْنَى أَنْ يُهَيَّئَ فِيْهِ خَيْرٌ كَثِيْرٌ عَظِيْمٌ لِلْمُتَعَبِّدِيْنَ فِي شَعْبَانَ وَرَمَضَانَ

Artinya: Maka makna (hadis tersebut), adalah dengan disediakan di dalamnya suatu kebaikan yang banyak dan agung bagi ahli ibadah (untuk menghadapi) bulan Sya’ban dan Ramadhan.

(Imam al-Manawi, Faidhul Qadir Syarh Jami’us Shaghir, [Mesir, Maktabah at-Tijariah, cetakan pertama: 1356], juz IV, halaman: 149).

Bulan Rajab bertindak sebagai pembuka dan tahap persiapan bagi umat Islam untuk menyambut dua bulan suci berikutnya, yaitu Sya'ban dan Ramadhan, yang juga sangat dihormati.

Hal ini membuat penting bagi umat Islam untuk meningkatkan semangat dalam melakukan ketaatan dan kebaikan sebagai persiapan memasuki dua bulan tersebut.

Dengan demikian, bulan Rajab menjadi momentum khusus untuk berbenah diri dan meningkatkan amalan spiritual menjelang Sya'ban dan Ramadhan.

Baca Juga: 5 Amalan dan Keutamaan Bulan Rajab, Yuk Amalkan Moms!

Itulah beberapa hadis di Bulan Rajab. Semoga membantu, Moms.

  • https://www.nu.or.id/nasional/tiga-hadits-dalil-puasa-rajab-sunnah-AEll3
  • https://jatim.nu.or.id/keislaman/sejumlah-dalil-atas-kemuliaan-bulan-rajab-B4h3Z

Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.


FOLLOW US

facebook
twitter
instagram
spotify
tiktok

Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan

Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.

rbb