03 Februari 2024

13 Hadis tentang Menghargai Waktu dan Keutamaannya, Simak!

Terdapat hadis tentang menghargai waktu sebagai nikmat dari Allah SWT
13 Hadis tentang Menghargai Waktu dan Keutamaannya, Simak!

Dari bangun tidur hingga kembali beristirahat, kehidupan umat Islam harus selalu diisi dengan kebaikan. Hal itu juga seperti dijelaskan dalam hadis tentang menghargai waktu.

Dalam penelitian IAIN Ponorogo disebutkan bahwa terdapat dua pengungkapan waktu dalam Alquran.

Kata-kata yang menunjukkan durasi yang jelas batasannya berisi tentang waktu-waktu tertentu atau momentum kebajikan.

Ada pula waktu untuk beribadah dan juga menunjukkan perjalanan waktu atau perputaran matahari dan bulan di mana semua kejadian itu dapat dikatahui oleh manusia.

Sedangkan kata-kata yang menunjukkan durasi yang tidak jelas batasannya berisi tentang keniscayaan, kebangkitan, penguasaan ruh dan maut.

Lalu, penentuan kematian, dan kebangkitan pada hari kiamat di mana hal tersebut tidak dapat diketahui oleh siapa pun.

Baik dalam pengungkapan apapun, ini menunjukkan bahwa Islam memberi penekanan mengenai pentingnya waktu karena juga memiliki keutamaan yang luar biasa.

Baca Juga: 11 Hadis dan Ayat Alquran tentang Zina sebagai Pengingat Dosa

Hadis tentang Menghargai Waktu

Hadis tentang Menghargai Waktu (Orami Photo Stock)
Foto: Hadis tentang Menghargai Waktu (Orami Photo Stock)

Waktu termasuk salah satu nikmat yang diberikan oleh Allah SWT kepada manusia. Bahkan, Allah SWT pernah bersumpah dengan menggunakan waktu di dalam surat Al-Asr:

وَالْعَصْرِۙ

اِنَّ الْاِنْسَانَ لَفِيْ خُسْرٍۙ

(Wal-'aṣr, innal-insāna lafī khusr)

Artinya: “Demi masa, sungguh, manusia berada dalam kerugian.” (QS Al-Asr: 1-2)

Pada hakikatnya, waktu bagi manusia adalah umurnya sendiri. Saat waktu berlalu, maka usianya pun semakin berkurang.

Rasulullah SAW sering memperingatkan umatnya tentang waktu. Salah satuya dengan beberapa hadis tentang menghargai waktu, di antaranya:

1. Jangan Tertipu dengan Waktu Luang

Rasulullah SAW bersabda:

نِعْمَتَانِ مَغْبُوْنٌ فِيْهِمَا كَثِيْرٌ مِنَ النَّاسِ: الصِّحَّةُ وَالفَرَاغُ

Artinya: "Dua nikmat yang banyak manusia tertipu di dalam keduanya, yaitu nikmat sehat dan waktu luang." (HR Bukhari, Tirmidzi dan Ibnu Majah)

Abdul Fattah bin Muhammad dalam Qimatuz Zaman ‘Indal ‘Ulama menjelaskan, kata ‘tertipu’ dalam hadis ini artinya merugi.

Banyak manusia yang merugi karena nikmat sehat dan waktu luang. Ada orang yang sehat, namun seperti tidak punya waktu untuk persiapan akhirat karena terlalu sibuk dengan kehidupan dunia.

Oleh karena itu, apabila diberikan nikmat sehat dan waktu luang, perbanyaklah ketaatan kepada Allah SWT. Sebab, masa sehat akan disusul sakit, dan waktu luang akan disusul kesibukan.

2. Jaga 5 Perkara sebelum 5 Perkara

Hadis tentang menghargai waktu selanjutnya adalah saat Rasulullah SAW pernah bersabda kepada seorang laki-laki, dan menasihatinya:

اغْتَنِمْ خَمْسًا قَبْلَ خَمْسٍ: شَبَابَكَ قَبْلَ هَرَمِكَ، وَصِحَّتَكَ قَبْلَ سَقَمِكَ، وَغِنَاكَ قَبْلَ فَقْرِكَ، وَفَرَاغَكَ قَبْلَ شُغْلِكَ، وَحَيَاتِكَ قَبْلَ مَوْتِكَ

Artinya: "Jagalah lima perkara sebelum (datang) lima perkara (lainnya). Mudamu sebelum masa tuamu, sehatmu sebelum sakitmu, kayamu sebelum miskinmu, waktu luangmu sebelum sibukmu dan hidupmu sebelum matimu." (HR Nasai dan Baihaqi)

Lima perkara pertama ini harus dimanfaatkan, sebab, Allah SWT akan menanyakannya di akhirat kelak habis dipakai untuk apa waktu tersebut.

Baca Juga: 9 Hadis dan Ayat Alquran tentang Wabah Penyakit, Masya Allah!

3. Waktu Dipertanggungjawabkan di Hadapan Allah SWT

Rasulullah Saw bersabda: “Tidak akan bergeser kedua kaki anak Adam di hari kiamat dari sisi Rabb-Nya, hingga dia ditanya tentang lima perkara, tentang umurnya untuk apa ia habiskan;

tentang masa mudanya untuk apa ia gunakan, tentang hartanya dari mana ia dapatkan dan untuk apa ia belanjakan, serta apa saja yang telah ia amalkan dari ilmu yang dimilikinya." (HR Tirmidzi)

Hadis tentang menghargai waktu ini menunjukkan bahwa umat Islam harus melakukan amal saleh sepanjang hidupnya, agar dapat mempertanggungjawabkan dengan baik di akhirat nanti.

4. Usia Umat Nabi Muhammad antara 60 sampai 70 Tahun

Rasulullah SAW wafat dalam usia 63 tahun, begitu pula dengan umatnya. Terkait dengan hal tersebut, beliau bersabda:

أَعْمَارُ أُمَّتِى مَا بَيْنَ السِّتِّينَ إِلَى السَّبْعِينَ وَأَقَلُّهُمْ مَنْ يَجُوزُ ذَلِكَ

Artinya: "Usia umatku (Muslim) antara 60 hingga 70 tahun, dan sedikit sekali dari mereka yang melewatinya." (HR Ibnu Majah dan Tirmidzi)

Disebutkan pula bahwa hanya sedikit orang yang melewati batas usia ini. Tapi jika diberi umur lebih panjang, Allah SWT sedikit demi sedikit akan mengambil nikmat-Nya dari manusia.

5. Nikmat dari Allah SWT

Rasulullah SAW bersabda:

نعمتان مغبون فيهما كثير من الناس, الصحت و الفراغ

Artinya: “Ada dua kenikmatan yang banyak dilupakan oleh manusia, yaitu nikmat sehat dan waktu luang.” (HR Muttafaqun ‘alaih)

Karena waktu adalah nikmat dari Allah SWT, sudah seharusnya tidak menyia-nyiakannya dengan berbuat hal-hal yang tidak berfaedah. Karena waktu tidak dapat diputar kembali.

Baca Juga: 9+ Hadis dan Ayat Alquran tentang Sedekah, Masya Allah!

6. Meninggalkan yang Tidak Bermanfaat

Hadis dari Abu Hurairah RA, Rasulullah SAW bersabda:

من حسن إسلام المرء تركه ما لا يعنيه

Artinya: “Di antara kebaikan Islam seseorang adalah meninggalkan hal yang tidak bermanfaat” (HR Tirmidzi, Ibnu Majah)

7. Jadilah Orang Asing di Kehidupan Dunia

Rasulullah SAW bersabda;

عَنْ عَبْدِ اللهِ بْنِ عُمَر رَضِيَ الله عَنْهُمَا قَالَ : أَخَذَ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى الله عَلَيْهِ وَسَلَّمَ بِمَنْكِبِي فَقَالَ: كُنْ فِي الدُّنْيَا كَأَنَّكَ غَرِيْبٌ أَوْ عَابِرُسَبِيْلٍ وَكاَنَ ابْنُ عُمَرُ يَقُوْلُ إِذَا أَمْسَيْتَ فَلاَ تَنْتَظِرِ الصَّبَاحَ وَإِذَا أَصْبَحْتَ فَلاَ تَنْتَظِرِ الْمَسَاءَ وَخُذْ مِنْ صِحَّتِكَ لِمَرَضِكَ وَ مِنْ حَيَاتِكَ لِمَوْتِكَ رواه البخاري.

Artinya: “Dari Abdullah bin Umar ia berkata: ‘Rasulullah SAW memegang kedua pundakku seraya bersabda, ‘Jadilah kamu di dunia ini seakan-akan kamu orang asing atau orang yang melewati suatu jalan.’

Ibnu Umar berkata: ‘Apabila kamu berada di sore hari janganlah kamu menunggu (melakukan sesuatu) hingga pagi hari (datang).

Apabila kamu berada di pagi hari jangankah menunggu (melakukan sesuatu) hingga sore (datang).

Gunakan waktu sehatmu untuk menghadapi sakitmu, dan waktu hidupmu untuk menghadapi matimu." (HR Bukhari)

Baca Juga: 15 Hadis dan Ayat Alquran tentang Motivasi Hidup, Masya Allah!

Setelah mengetahui hadis tentang menghargai waktu, diharapkan umat Islam dapat memanfaatkan waktu...

Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.


FOLLOW US

facebook
twitter
instagram
spotify
tiktok

Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan

Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.

rbb